Batang Art Carnival Meriahkan HUT Batang
A
A
A
BATANG - Lebih dari 200 peserta ikut memeriahkan Batang Art Carnival 2015 sebagai rangkaian peringatan ulang kabupaten Batang yang ke-49 yang jatuh 8 April.
Ribuan warga Batang dan sekitarnya menyemut di seputaran alun-alun Kabupaten Batang untuk menyaksikan karnaval yang hanya digelar sekali dalam setahun. Bupati Batang Yoyok Rio Sudibyo dalam sambutannya mengapresiasi para tamu undangan dari berbagi perwakilan daerah di Jateng dan DIY Yogyakarta yang hadir dalam Batang Art Carnival tersebut. “Ini ketiga kalinya kami menggelar karnaval HUT Batang, rangkaian dari kirab budaya dan Batang Art Carnival 2015,” ucapnya
Karnaval kali ini merupakan karya masyarakat Batang dan sejumlah daerah lain sekitarnya. Tema kali ini adalah wancine guyub rukun, ayo makaryo barengi donga. “Artinya, tanggung jawab pembangunan dan kemajuan Kabupaten Batang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemkab, DPRD, TNI, Polri. Namun menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat,” tandasnya.
Wagub Jateng Heru Sudjatmoko mengapresiasi gelaran tersebut. Hal itu sebagai bentuk kebersamaan seluruh masyarakat Batang. “Selain itu, juga memperlihatkan semangat kebangsaan gotong royong seluruh masyarakat batang, Jateng dan nusantara lainnya, sebab ada juga tamu dari Jogja. Bhineka Tunggal Ika harus terus dipelihara,” ucapnya.
Salah seorang warga bernama Ahmad Udin, 35, mengaku datang dari Kota Pekalongan untuk menyaksikan acara tahunan itu. Dia mengajak serta anak istrinya menonton karnaval kreasi batik tersebut. “Biasa nonton karnaval. Kalau ada di Kota Pekalongan ya nonton, di sini (Batang) juga nonton. Untuk hiburan saja, bentuknya unik-unik,” ujarnya.
Setelah dilepas oleh Wagub Jateng Heru Sudjatmoko dengan menabuh gong, rombongan karnaval yang diawali dengan pasukan pembawa bendera itu berangkat mengelilingi sejumlah wilayah Kabupaten Batang. Disusul dengan kereta kuda yangberisi tokoh agama setempat, kemudian Marching Pring Banyurip dari Kabupaten Pekalongan yang menyemarakkan suasana.
Setelah itu, rombongan berikutnya merupakan para peserta Batik Carnival. Selain dari berbagai SKPD, juga merupakan perwakilan dari kabupaten/- kota eks karisidenan Pekalongan ditambah Kabupaten Kendal, Salatiga, dan sejumlah wilayah lainnya termasuk Yogyakarta. Di hadapan para tamu undangan, mereka bergaya memamerkan hasil karya mereka dalam merancang batik menjadi busana karnaval.
Mereka terdiri atas empat tema, yakni unsur tanah, air, udara dan api dengan total peserta sekitar 300 orang. Mereka mengelilingi Jalan Veteran, Jalan A. Yani, dan finis di Kelurahan Kauman dengan panjang rute sekitar 3 km.
Prahayuda febrianto
Ribuan warga Batang dan sekitarnya menyemut di seputaran alun-alun Kabupaten Batang untuk menyaksikan karnaval yang hanya digelar sekali dalam setahun. Bupati Batang Yoyok Rio Sudibyo dalam sambutannya mengapresiasi para tamu undangan dari berbagi perwakilan daerah di Jateng dan DIY Yogyakarta yang hadir dalam Batang Art Carnival tersebut. “Ini ketiga kalinya kami menggelar karnaval HUT Batang, rangkaian dari kirab budaya dan Batang Art Carnival 2015,” ucapnya
Karnaval kali ini merupakan karya masyarakat Batang dan sejumlah daerah lain sekitarnya. Tema kali ini adalah wancine guyub rukun, ayo makaryo barengi donga. “Artinya, tanggung jawab pembangunan dan kemajuan Kabupaten Batang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemkab, DPRD, TNI, Polri. Namun menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat,” tandasnya.
Wagub Jateng Heru Sudjatmoko mengapresiasi gelaran tersebut. Hal itu sebagai bentuk kebersamaan seluruh masyarakat Batang. “Selain itu, juga memperlihatkan semangat kebangsaan gotong royong seluruh masyarakat batang, Jateng dan nusantara lainnya, sebab ada juga tamu dari Jogja. Bhineka Tunggal Ika harus terus dipelihara,” ucapnya.
Salah seorang warga bernama Ahmad Udin, 35, mengaku datang dari Kota Pekalongan untuk menyaksikan acara tahunan itu. Dia mengajak serta anak istrinya menonton karnaval kreasi batik tersebut. “Biasa nonton karnaval. Kalau ada di Kota Pekalongan ya nonton, di sini (Batang) juga nonton. Untuk hiburan saja, bentuknya unik-unik,” ujarnya.
Setelah dilepas oleh Wagub Jateng Heru Sudjatmoko dengan menabuh gong, rombongan karnaval yang diawali dengan pasukan pembawa bendera itu berangkat mengelilingi sejumlah wilayah Kabupaten Batang. Disusul dengan kereta kuda yangberisi tokoh agama setempat, kemudian Marching Pring Banyurip dari Kabupaten Pekalongan yang menyemarakkan suasana.
Setelah itu, rombongan berikutnya merupakan para peserta Batik Carnival. Selain dari berbagai SKPD, juga merupakan perwakilan dari kabupaten/- kota eks karisidenan Pekalongan ditambah Kabupaten Kendal, Salatiga, dan sejumlah wilayah lainnya termasuk Yogyakarta. Di hadapan para tamu undangan, mereka bergaya memamerkan hasil karya mereka dalam merancang batik menjadi busana karnaval.
Mereka terdiri atas empat tema, yakni unsur tanah, air, udara dan api dengan total peserta sekitar 300 orang. Mereka mengelilingi Jalan Veteran, Jalan A. Yani, dan finis di Kelurahan Kauman dengan panjang rute sekitar 3 km.
Prahayuda febrianto
(ftr)