Bupati Hugua Terpilih sebagai Ketua Jaringan Pemerintah Daerah Maritim

Jum'at, 17 April 2015 - 17:46 WIB
Bupati Hugua Terpilih...
Bupati Hugua Terpilih sebagai Ketua Jaringan Pemerintah Daerah Maritim
A A A
ALOTAU - Bupati Wakatobi Sulawesi Tenggara, Ir Hugua, terpilih menjadi Ketua Jaringan Pemerintah Daerah Maritim 6 Negara CTI, atau dikenal dengan Coral Triangle Initiative on Coral Reefs Fisheris and Food Security Maritim Local Government Network (CTI-LGN). Bupati Hugua ditunjuk sebagai ketua pada Pertemuan Regional Forum ke 3, tanggal 25-27 Maret lalu di Kota Alotau, Provinsi Milne Bay, Papua New Guinea.

Pertemuan itu dihadiri oleh perwakilan dari 6 negara CTI, yakni Filipina, Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Papua New Guinea, dan Salomon Island. Dalam pertemuan itu juga dipilih dua orang wakil, yaitu Wali Kota Alotau Mr Gita Elliot dari Papua New Guinea, dan Wali Kota Mabini Mr Nilo Villanueva dari Filipina.

Mereka bertiga diberi amanah untuk menjalankan kebijakan pengelolaan maritim pada masing-masing negara dan antar negara CTI pada tingkat masyarakat dan tugas-tugas lain yang diamanahkan peserta jaringan.

Hugua mengatakan, pemerintah daerah adalah pelaksana utama pengelolaan kawasan maritim, konservasi dan tujuan-tujuan keberlanjutan program CTI pada tingkat masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah pada 6 negara CTI harus benar-benar dapat memperkuat peran pemerintah daerah jaringan dan asosiasinya.

Hugua berharap peran Kantor Regional CTI di Manado sebagai perwakilan operasional 6 negara harus dapat bekerja secara partnership dalam implementasi tujuan CTI di lapangan.

Wali Kota Mr Nilo Villanueva mengatakan, berdasarkan hasil survei, Bupati Hugua adalah bupati yang paling articulate dalam pengelolaan kelautan dan konservasi di Indonesia. "Sebagai Ketua CTI–LGN terpilih saya yakin akan dapat sukses membawa organisasi ini melewati semua tantangan bersama dengan dukungan semua bupati/wali kota maritim 6 negara CTI dan organisasi sejenis lainya."

Sementara Mr Titus Philemon, Gubernur Provinsi Milne Bay, Papua New Guinea mengingatkan betapa berisikonya sumber daya kelautan dan perikanan yang dihadapai oleh 6 negara CTI. Menurutnya, laut dan sumber daya ikan di dalamnya adalah kebun bagi masyarakat, supermarket masyarakat, department store-nya semua kehidupan kita. Organisasi CTI-LGN harus dapat menciptakan pondasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat pada 6 negara CTI, dan juga bekerja untuk mengamankan supermarket tersebut demi kelanjutan kehidupan kita.

Dia menambahkan, para anggota jaringan sudah menyepakati untuk masuk dalam negara CTI dalam membangun kerja sama. "Maka pemerintah, LSM dan semua pihak harus memulai gerakan Save Laut kita, Save Karang Kita demi kita dan kelanjutan generasi."

Forum di Alotau juga telah menyepakati untuk menyempurnakan aturan main dan struktur organisasi serta akan segera mengangkat Direktur Eksekutif dan staf untuk menjalankan tugas-tugas harian organisasi. Di samping itu juga disepakatai bahwa akan melibatkan semaksimal mungkin peran perempuan dan membuka peluang seluas-luasnya kepada semua kabupaten/kota di Indonesia maupun 5 negara CTI lainnya sebagai anggota serta membuka kesempatan bagi Asosiasi Pemerintah Daerah dan LSM yang punya misi sejenis sebagai peserta/anggota kehormatan.

Rili Djohani, Direktur Eksekutif Coral Triangle Center Bali mengatakan, jaringan CTI-LNG diharapkan menjadi jaringan antar bupati/wali kota pada negara CTI untuk menjamin pengelolaan sumber daya kelautan dan konservasi pada kawasan negara-negara CTI dapat berjalan pada tingkat akar rumput. Mewakili Coral Triangle Center Bali, Rili mengatakan pihaknya siap melakukan kerja sama dengan CTI-LNG dan juga tokoh-tokoh perempuan di garis terdepan dalam menghadapi ancaman sumber daya kelautan.

Forum CTI-LNG ke 3 dilaksanakan oleh Kementerian Konservasi dan Perlindungan kawasan Papua New Guinea, dan Pemerintah Propinsi Milne Bay, bekerja sama dengan CTI Regional Secretariat, USAID, Ausaid, The US of Department Interior, The Coral Triangle Center, NOAA dan TNC. Pertemuan lanjutan akan dilaksanakan pada Coral Triangle Bussines Forum in Sustainable Marine Tourism pada Agustus 2015 di Nusa Dua, Bali.

CTI-LGN merupakan jaringan para pimpinan (bupati/wali kota) Pemerintah Darah pesisir dan maritim. Jaringan ini bertujuan untuk mengembangkan pengelolaan sumber daya maritim dan perikanan secara berkelanjutan, perubahan iklim dan mengadopsi semua peraturan yang relevan dengan misi tersebut.

Jaringan ini mulai dirintis sejak tahun 2009. Diawali dengan Mayor Round Table Meeting para bupati/wali kota 6 negara CTI di Patuno Resort Wakatobi yang menghasilkan Komunike Wakatobi, dan dilanjutkan dengan pertemuan yang sama di Kota Manila. Pertemuan itu melahirkan Deklarasi Manila pada tahun 2012 dan dilanjutkan dengan Deklarasi Alotau yang salah satunya melahirkan secara resmi CTI-LGN.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9117 seconds (0.1#10.140)