Kakek 90 Tahun Nikahi Nenek 60 Tahun di Tengah Laut
A
A
A
Sebuah pemandangan yang tidak biasa dan lazim terjadi di Kota Sibolga. Seorang kakek renta berusia lanjut, 90 tahun, menikahiseorang nenek berusia 60 tahun.
Sukri Pasaribu dan Musraini sama-sama telah ditinggal pasangannya masing-masing.
Acara pernikahan kakek dan nenek tersebut dilakukan cukup unik dan menarik, digelar di atas sebuah kapal di tengah laut, Kamis (9/4/2015), disaksikan oleh ratusan warga, juga aparat pemerintahan dan kepolisian.
Sebelumnya, keduanya diarak dari darat lalu masuk ke kapal yang telah disulap seperti pelaminan. Sekitar 1 km perjalanan dari darat, Apit Marekan yang menjadi petugas KUA membacakan akad nikah.
Dengan nada suara yang mulai "goyang", diusianya yang sudah uzur, Sukri dan Musraini sama-sama mengucapkan Ijab Qabul untuk hidup bersama.
“Dengan seperangkat alat sholat, saya menerima Musraini sebagai istri saya,” kata kakek Sukri ketika mengucapkan Ijab Qabul tersebut disaksikan ratusan mata yang datang menyaksikannya.
Usai menyampaikan ijab qabul dan menerima buku Akad Nikah, dengan tersenyum bahagia, Sukri dan Musriani pun dengan tersipu sesekali menatap satu persatu wajah warga yang hadir.
Sambil bernyanyi bergembira bersama warga, keduanya diarak mengitari laut Sibolga.
Hadir di acara pernikahan itu, Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sibolga M Yusuf Batubara, Camat Sibolga Sambas Faisal Fahmi Lubis, Lurah Ramadhan Siagian, Kepala UPTD Rusunawa Abdul Kharim Sihite.
Selain itu, Kepala Puskesmas Pelabuhan Sambas Deka dan Kapolsek Sambas Tohap Sibuea.
Jamil Zeb Tumori, panitia pernikahan tersebut menyatakan, acara pernikahan tersebut menunjukkan rasa kepedulian terhadap sesama.
Lebih dari itu, untuk menghilangkan anggapan miring masyarakat sekitar yang menilai keduanya kumpul kebo, karena tidak punya ikatan suami istri.
"Kita tak ingin kalau ada yang bilang kumpul kebo, meski keduanya saling menyayangi. Makanya, karena keduanya setuju untuk tetap hidup bersama, maka kita jembatani dan fasilitasi keinginan mereka untuk menikah tersebut," beber Jamil.
Dia mengungkapkan, usai pelaksanaan akad nikah, keduanya akan diantarkan ke rumah mereka yang baru, yakni Rumah Susun Sederhana Cara Sewa (Rusunawa) Sibolga.
Hal ini atas seizin Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, sehingga keduanya disediakan tempat tinggal yang layak.
Sukri Pasaribu dan Musraini sama-sama telah ditinggal pasangannya masing-masing.
Acara pernikahan kakek dan nenek tersebut dilakukan cukup unik dan menarik, digelar di atas sebuah kapal di tengah laut, Kamis (9/4/2015), disaksikan oleh ratusan warga, juga aparat pemerintahan dan kepolisian.
Sebelumnya, keduanya diarak dari darat lalu masuk ke kapal yang telah disulap seperti pelaminan. Sekitar 1 km perjalanan dari darat, Apit Marekan yang menjadi petugas KUA membacakan akad nikah.
Dengan nada suara yang mulai "goyang", diusianya yang sudah uzur, Sukri dan Musraini sama-sama mengucapkan Ijab Qabul untuk hidup bersama.
“Dengan seperangkat alat sholat, saya menerima Musraini sebagai istri saya,” kata kakek Sukri ketika mengucapkan Ijab Qabul tersebut disaksikan ratusan mata yang datang menyaksikannya.
Usai menyampaikan ijab qabul dan menerima buku Akad Nikah, dengan tersenyum bahagia, Sukri dan Musriani pun dengan tersipu sesekali menatap satu persatu wajah warga yang hadir.
Sambil bernyanyi bergembira bersama warga, keduanya diarak mengitari laut Sibolga.
Hadir di acara pernikahan itu, Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sibolga M Yusuf Batubara, Camat Sibolga Sambas Faisal Fahmi Lubis, Lurah Ramadhan Siagian, Kepala UPTD Rusunawa Abdul Kharim Sihite.
Selain itu, Kepala Puskesmas Pelabuhan Sambas Deka dan Kapolsek Sambas Tohap Sibuea.
Jamil Zeb Tumori, panitia pernikahan tersebut menyatakan, acara pernikahan tersebut menunjukkan rasa kepedulian terhadap sesama.
Lebih dari itu, untuk menghilangkan anggapan miring masyarakat sekitar yang menilai keduanya kumpul kebo, karena tidak punya ikatan suami istri.
"Kita tak ingin kalau ada yang bilang kumpul kebo, meski keduanya saling menyayangi. Makanya, karena keduanya setuju untuk tetap hidup bersama, maka kita jembatani dan fasilitasi keinginan mereka untuk menikah tersebut," beber Jamil.
Dia mengungkapkan, usai pelaksanaan akad nikah, keduanya akan diantarkan ke rumah mereka yang baru, yakni Rumah Susun Sederhana Cara Sewa (Rusunawa) Sibolga.
Hal ini atas seizin Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, sehingga keduanya disediakan tempat tinggal yang layak.
(lis)