Pencuri Anjing Tewas Ditembak Polisi di Manado
A
A
A
MANADO - Jr, warga Jalan Siswa Kelurahan Sario Kota Baru, Kecamatan Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), meregang nyawa setelah kepalanya tertembus timah panas polisi.
Polisi terpaksa melepaskan tembakan, karena Jr bersama dua rekanya mencoba melarikan diri dengan mobil setelah mencuri tujuh ekor anjing di daerah Kawangkoan, Minahasa.
Dua rekan Jr dan tujuh ekor anjing curian diamankan polisi. Sementara Jr langsung dilarikan ke RSUP Prof DR RD Kandou Malalayang oleh polisi. Sayang meski sempat dirawat dua hari di rumah sakit, nyawa Jr tak tertolong.
Rabu, (8/4/2015) sekitar pukul 02.00 Wita, JR menghembuskan nafas terakhirnya. Diduga timah panas yang menembus kepala bagian belakangnya menjadi salah satu faktor kematian Jr.
Jenazah Jr langsung diautopsi, dan pukul 16.45 Wita, jenazah diantar polisi bersama keluarga serta kerabat korban kekediamannya untuk selanjutnya dimakamkan.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto menyatakan keprihatinan pada keluarga tersangka dan menyampaikan belasungkawa. "Kami turut berduka cita atas meninggalnya tersangka," kata Sunarto, Rabu (8/4/2015).
Dikatakan, selama tersangka menjalani perawatan di RSUP Malalayang, pihaknya terus melakukan penjagaan ketat demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saat tersangka meninggal dunia, seluruh jajaran kami telah dikerahkan untuk mengawal jenazah hingga ke rumahnya," pungkasnya.
Polisi terpaksa melepaskan tembakan, karena Jr bersama dua rekanya mencoba melarikan diri dengan mobil setelah mencuri tujuh ekor anjing di daerah Kawangkoan, Minahasa.
Dua rekan Jr dan tujuh ekor anjing curian diamankan polisi. Sementara Jr langsung dilarikan ke RSUP Prof DR RD Kandou Malalayang oleh polisi. Sayang meski sempat dirawat dua hari di rumah sakit, nyawa Jr tak tertolong.
Rabu, (8/4/2015) sekitar pukul 02.00 Wita, JR menghembuskan nafas terakhirnya. Diduga timah panas yang menembus kepala bagian belakangnya menjadi salah satu faktor kematian Jr.
Jenazah Jr langsung diautopsi, dan pukul 16.45 Wita, jenazah diantar polisi bersama keluarga serta kerabat korban kekediamannya untuk selanjutnya dimakamkan.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto menyatakan keprihatinan pada keluarga tersangka dan menyampaikan belasungkawa. "Kami turut berduka cita atas meninggalnya tersangka," kata Sunarto, Rabu (8/4/2015).
Dikatakan, selama tersangka menjalani perawatan di RSUP Malalayang, pihaknya terus melakukan penjagaan ketat demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saat tersangka meninggal dunia, seluruh jajaran kami telah dikerahkan untuk mengawal jenazah hingga ke rumahnya," pungkasnya.
(nag)