Pawai Obor Ramaikan Perayaan Paskah di Toraja
A
A
A
MAKALE - Ribuan anak sekolah Minggu dan remaja menggelar pawai obor memeriahkan hari Paskah di Makale, Minggu (5/4/2015). Pawai obor Paskah dipusatkan di sekitar bundaran kolam Makale
Pantauan di lapangan, pawai obor Paskah itu dimulai sekitar pukul 03.30 Wita. Anak sekolah minggu dan remaja didampingi pembimbing dan orang tua berangkat dari gereja masing-masing sambil membawa obor.
Mereka berjalan kaki menuju kolam Makale. Selanjutnya, peserta pawai mengelilingi beberapa ruas jalan protokol dengan memegang obor sambil melantunkan lagu-lagu rohani sebagai tanda sukacita atas Kebangkitan Yesus Kristus.
Pawai obor di kota Makale berakhir sekitar pukul 05.30 Wita. Usai melakukan pawai obor, anak sekolah minggu dan remaja kemudian kembali ke gereja masing-masing untuk melaksanakan ibadah paskah.
Perayaan paskah di sejumlah gereja di Kota Makale bertambah semarak dengan dilaksanakannya perlombaan mencari telur paskah usai ibadah paskah.
“Setiap tahun pawai obor dilakukan umat Kristianis di kota Makale untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus yang rela mati di salib untuk menebus dosa umat manusia,” ujar Resti, salah satu pembimbing Sekolah Minggu dan Kebaktian Remaja klasis Makale di sela-sela pawai obor.
Sementara itu, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung menyakini sebagai umat yang percaya kepada-Nya, umat Kristiani sudah mempersiapkan diri untuk mengenang Tri Hari Suci.
Perayaan Paskah ini, lanjut Theofilus, hendaknya menjadi momentum bagi umat manusia untuk mengingat kembali apa yang sudah dinyatakan Allah dalam kehidupan umat yang percaya Kepada-Nya.
Sehingga, dari waktu ke waktu, dari Paskah ke Paskah, menjadi saluran berkat bagi umat Manusia dan menyatakan damai sejahterah di tengah-tengah masyarakat.
“Paskah sebagai kemenangan umat manusia atas dosa. Oleh sebab itu, sebagai umat yang percaya Kepada-Nya, kita harus nyatakan damai sejahtera di tengah masyarakat,” timpal Theofilus.
Pantauan di lapangan, pawai obor Paskah itu dimulai sekitar pukul 03.30 Wita. Anak sekolah minggu dan remaja didampingi pembimbing dan orang tua berangkat dari gereja masing-masing sambil membawa obor.
Mereka berjalan kaki menuju kolam Makale. Selanjutnya, peserta pawai mengelilingi beberapa ruas jalan protokol dengan memegang obor sambil melantunkan lagu-lagu rohani sebagai tanda sukacita atas Kebangkitan Yesus Kristus.
Pawai obor di kota Makale berakhir sekitar pukul 05.30 Wita. Usai melakukan pawai obor, anak sekolah minggu dan remaja kemudian kembali ke gereja masing-masing untuk melaksanakan ibadah paskah.
Perayaan paskah di sejumlah gereja di Kota Makale bertambah semarak dengan dilaksanakannya perlombaan mencari telur paskah usai ibadah paskah.
“Setiap tahun pawai obor dilakukan umat Kristianis di kota Makale untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus yang rela mati di salib untuk menebus dosa umat manusia,” ujar Resti, salah satu pembimbing Sekolah Minggu dan Kebaktian Remaja klasis Makale di sela-sela pawai obor.
Sementara itu, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung menyakini sebagai umat yang percaya kepada-Nya, umat Kristiani sudah mempersiapkan diri untuk mengenang Tri Hari Suci.
Perayaan Paskah ini, lanjut Theofilus, hendaknya menjadi momentum bagi umat manusia untuk mengingat kembali apa yang sudah dinyatakan Allah dalam kehidupan umat yang percaya Kepada-Nya.
Sehingga, dari waktu ke waktu, dari Paskah ke Paskah, menjadi saluran berkat bagi umat Manusia dan menyatakan damai sejahterah di tengah-tengah masyarakat.
“Paskah sebagai kemenangan umat manusia atas dosa. Oleh sebab itu, sebagai umat yang percaya Kepada-Nya, kita harus nyatakan damai sejahtera di tengah masyarakat,” timpal Theofilus.
(sms)