Cegah Banjir dengan Tanam Pohon
A
A
A
DENPASAR - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia Yohana Susana Yembise melakukan penanaman pohon mangrove di Pura Tirta Harum, Serangan, Denpasar, Bali.
Yohana mengatakan, bahwa internasional women akan mengadakan konferensi di Bali pada 5-6 April 2015, di Nusa Dua, Badung, dan salah satu rangkaianya acaranya adalah tanam pohon.
“Mereka (internasional women) ingin membantu Provinsi Bali supaya bisa go green, makanya kita tanam pohon di Bali,” jelasnya usai penanaman pohon mangrove, di Pura Tirta Harum, Serangan, Denpasar, Sabtu (4/4/2015).
Dia menambahkan, internasional women conference ini menanam pohon mangrove sebanyak 500 pohon. Sebelumnya, pada tahun 2010, mereka sudah menanam 1.000 pohon bakau.
Dalam konferensi ini, nanti Yohana mengajak perempuan supaya mengajarkan anak-anaknya untuk menjaga lingkungan.
Dia juga ingin menyadarkan anak-anak dan perempuan untuk mencintai lingkungan. Apalagi, saat ini isu-isu lingkungan tidak hanya di nasional saja, tapi sudah menjadi isu internasional.
“Semua negara saat ini tengah mencari strategi atau solusi bagaimana negara mereka bisa bersih dan hijau. Salah satunya termasuk kita, di Indonesia, tengah gencar menyuarakan aksi go green dan clean,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau ibu-ibu untuk mengajarkan sejak dini kepada anak-anak mereka mencintai dan menjaga lingkungan.
“Anak-anak ini adalah aset bangsa kita, ketika mereka sejak dini diajarkan menjaga kebersihan lingkungan, maka kedepannya sudah tidak ada banjir lagi,” jelasnya.
Yohana mengatakan, bahwa internasional women akan mengadakan konferensi di Bali pada 5-6 April 2015, di Nusa Dua, Badung, dan salah satu rangkaianya acaranya adalah tanam pohon.
“Mereka (internasional women) ingin membantu Provinsi Bali supaya bisa go green, makanya kita tanam pohon di Bali,” jelasnya usai penanaman pohon mangrove, di Pura Tirta Harum, Serangan, Denpasar, Sabtu (4/4/2015).
Dia menambahkan, internasional women conference ini menanam pohon mangrove sebanyak 500 pohon. Sebelumnya, pada tahun 2010, mereka sudah menanam 1.000 pohon bakau.
Dalam konferensi ini, nanti Yohana mengajak perempuan supaya mengajarkan anak-anaknya untuk menjaga lingkungan.
Dia juga ingin menyadarkan anak-anak dan perempuan untuk mencintai lingkungan. Apalagi, saat ini isu-isu lingkungan tidak hanya di nasional saja, tapi sudah menjadi isu internasional.
“Semua negara saat ini tengah mencari strategi atau solusi bagaimana negara mereka bisa bersih dan hijau. Salah satunya termasuk kita, di Indonesia, tengah gencar menyuarakan aksi go green dan clean,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau ibu-ibu untuk mengajarkan sejak dini kepada anak-anak mereka mencintai dan menjaga lingkungan.
“Anak-anak ini adalah aset bangsa kita, ketika mereka sejak dini diajarkan menjaga kebersihan lingkungan, maka kedepannya sudah tidak ada banjir lagi,” jelasnya.
(san)