Bupati dan Forpimda Panen Perdana
A
A
A
MAJALENGKA - Bupati Majalengka Sutrisno bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Majalengka memanen padi perdana dengan metode tanam Jajar Legowo II, di areal pertanian Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka.
“Areal tanaman padi yang dipanen saat ini seluas 6 hektare. Menggunakan metode Jajar Legowo II. Teknologi ini yang terbaik karena mampu meningkatkan produktivitas gabah kering berkali-kali lipat bila dibandingkan dengan metode sebelumnya,” kata Sutrisno usai memanen perdana.
Menurut dia, metode tersebut akan diterapkan untuk pertanian di seluruh Kabupaten Majalengka karena teknologi itu yang terbaik. Terlebih areal pertanian setiap tahunnya menyusut sehingga diperlukan lang kah-langkah strategis guna mengantisipasi persoalan tersebut. “Agar panen padi terus melimpah, kami akan memerluas areal panen. Yang tadinya satu kali panen bisa menjadi dua kali. Yang dua kali panen bisa menjadi tiga kali,” katanya.
Langkah lainnya, lanjut Sutrisno, dengan cara meningkatkan produktivitas berupa penananaman bibit unggul kepada seluruh petani. “Bibit jajar legowo ini yang akan kami gunakan ke depannya. Apalagi Majalengka sudah memiliki sertifikat sebagai daerah bibit,” katanya.
Bukan hanya itu, sambung Sutrisno, pihaknya juga tengah menerapkan pola pencegahan hama dan pemberiaan pupuk tepat waktu agar hasil produktivitas padi sesuai dengan harapan dan tidak banyak dilalui ken dala. Sutrisno menambahkan, guna mencegah terjadinya pencegahan residu atau panen yang hilang dia mengusulkan kepada para petani agar menggunakan alat perontok padi yang sederhana agar gabah tidak banyak yang terbuang percuma.
Dijelaskan Sutrisno, Kabupaten Majalengka saat ini sudah over produksi. Bila pemerintah menargetkan 6.750 ton/tahun Majalengka sudah mencapai 7.200 ton. “Kami akan targetkan tahun depan bisa mencapai 7.500 ton/tahun,” ungkapnya.
Dia meminta kepada semua pihak agar turut mengawasi bantuan yang datang dari pemerintah untuk terwujudnya swasembada pangan yang di salurkan kepada para petani, antara lain berupa bibit dan pupuk. “Saya meminta kepada media agar turut mengawasi bantuan itu. Bila ada penyalahgunaan atau tidak tepat waktu penyalurannya, laporkan kepada saya. Biar saya tindak tegas,” pungkasnya.
Kepala Balai Penghijauan Tek nologi Pertanian Jawa Barat Nandang Sunandar memberikan apresiasi terhadap langkah Pemkab Majalengka dalam mewujudkan swasembada pangan sebagai harapan Presiden Jokowi.
Ade nurjanah
“Areal tanaman padi yang dipanen saat ini seluas 6 hektare. Menggunakan metode Jajar Legowo II. Teknologi ini yang terbaik karena mampu meningkatkan produktivitas gabah kering berkali-kali lipat bila dibandingkan dengan metode sebelumnya,” kata Sutrisno usai memanen perdana.
Menurut dia, metode tersebut akan diterapkan untuk pertanian di seluruh Kabupaten Majalengka karena teknologi itu yang terbaik. Terlebih areal pertanian setiap tahunnya menyusut sehingga diperlukan lang kah-langkah strategis guna mengantisipasi persoalan tersebut. “Agar panen padi terus melimpah, kami akan memerluas areal panen. Yang tadinya satu kali panen bisa menjadi dua kali. Yang dua kali panen bisa menjadi tiga kali,” katanya.
Langkah lainnya, lanjut Sutrisno, dengan cara meningkatkan produktivitas berupa penananaman bibit unggul kepada seluruh petani. “Bibit jajar legowo ini yang akan kami gunakan ke depannya. Apalagi Majalengka sudah memiliki sertifikat sebagai daerah bibit,” katanya.
Bukan hanya itu, sambung Sutrisno, pihaknya juga tengah menerapkan pola pencegahan hama dan pemberiaan pupuk tepat waktu agar hasil produktivitas padi sesuai dengan harapan dan tidak banyak dilalui ken dala. Sutrisno menambahkan, guna mencegah terjadinya pencegahan residu atau panen yang hilang dia mengusulkan kepada para petani agar menggunakan alat perontok padi yang sederhana agar gabah tidak banyak yang terbuang percuma.
Dijelaskan Sutrisno, Kabupaten Majalengka saat ini sudah over produksi. Bila pemerintah menargetkan 6.750 ton/tahun Majalengka sudah mencapai 7.200 ton. “Kami akan targetkan tahun depan bisa mencapai 7.500 ton/tahun,” ungkapnya.
Dia meminta kepada semua pihak agar turut mengawasi bantuan yang datang dari pemerintah untuk terwujudnya swasembada pangan yang di salurkan kepada para petani, antara lain berupa bibit dan pupuk. “Saya meminta kepada media agar turut mengawasi bantuan itu. Bila ada penyalahgunaan atau tidak tepat waktu penyalurannya, laporkan kepada saya. Biar saya tindak tegas,” pungkasnya.
Kepala Balai Penghijauan Tek nologi Pertanian Jawa Barat Nandang Sunandar memberikan apresiasi terhadap langkah Pemkab Majalengka dalam mewujudkan swasembada pangan sebagai harapan Presiden Jokowi.
Ade nurjanah
(ftr)