Rebutan Penumpang, Dua Sopir Taksi Baku Hantam
A
A
A
BATAM - Gara-gara rebutan penumpang, dua sopir taksi saling baku hantam di Batam, Jumat (3/4/2015). Padahal keduanya yaitu Kemri Sinurat (38), dan Heriyanto Saragih (40), sudah saling kenal.
Akibat perkelahian tersebut, kepala Kemri berdarah karena hantaman batu bata oleh Heriyanto. Tak terima dengan kejadian itu, Kemri langsung melaporkan rekan seprofesinya itu ke Polsek Lubuk Baja.
Kemri datang ke Polsek membawa mobil taksi Citra Wahana dengan nomor polisi BP 1381 YU yang setiap hari dikemudikanya.
Tiba di Polsek, Kemri yang masih memakai baju berlumuran darah itu, langsung menyampaikan pengaduan dan menyerahkan bukti visum."Saya mau melapor, saya baru saja dianiaya sopir taksi di halte Nagoya Hill," katanya sembari menunjukan bukti visum.
Kepada polisi, Kemri menceritakan penganiayaan yang dilakukan oleh sopir taksi Pandu Wisata, Heriyanto berawal ketika ada penumpang yang membutuhkan taksi.
Saat itu, jarak dengan penumpang yang membutuhkan taksi sekitar 20 meter. "Karena penumpangnya dekat dengan saya, makanya saya hampiri penumpang itu," katanya.
Ketika ia menghampiri penumpang itu, tiba-tiba Heriyanto menjemput penumpang tadi dan akan membawa penumpang tersebut dengan mobilnya.
Merasa tak terima dengan perlakuan itu, ia dan Heriyanto bertengkar mulut, hinga berujung perkelahian yang sempat menjadi sorotan warga sekitar.
"Tak lama beradu mulut, kepala belakang saya dipukul pakai batu bata oleh Heriyanto," ujarnya.
Untuk menghindari pukulan pelaku, ia berusaha mengelak dengan cara memeluk pelaku sambil menundukan kepalanya di ketiak pelaku. Tak lama perkelahian itu, warga melerai perkelahian."Setelah dilerai warga, saya pegang kepala, ternyata banyak mengeluarkan darah," katanya.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja Iptu Wahyudi, setelah mendapatkan informasi ada perkelahian sesama sopir taksi di depan Nagoya Hill, Ia dan anggotanya langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Tak lama kejadian, pelakunya langsung kita amankan. Kita akan memeriksa para saksi guna mengetahui kronologis kejadianya," katanya.
Akibat perkelahian tersebut, kepala Kemri berdarah karena hantaman batu bata oleh Heriyanto. Tak terima dengan kejadian itu, Kemri langsung melaporkan rekan seprofesinya itu ke Polsek Lubuk Baja.
Kemri datang ke Polsek membawa mobil taksi Citra Wahana dengan nomor polisi BP 1381 YU yang setiap hari dikemudikanya.
Tiba di Polsek, Kemri yang masih memakai baju berlumuran darah itu, langsung menyampaikan pengaduan dan menyerahkan bukti visum."Saya mau melapor, saya baru saja dianiaya sopir taksi di halte Nagoya Hill," katanya sembari menunjukan bukti visum.
Kepada polisi, Kemri menceritakan penganiayaan yang dilakukan oleh sopir taksi Pandu Wisata, Heriyanto berawal ketika ada penumpang yang membutuhkan taksi.
Saat itu, jarak dengan penumpang yang membutuhkan taksi sekitar 20 meter. "Karena penumpangnya dekat dengan saya, makanya saya hampiri penumpang itu," katanya.
Ketika ia menghampiri penumpang itu, tiba-tiba Heriyanto menjemput penumpang tadi dan akan membawa penumpang tersebut dengan mobilnya.
Merasa tak terima dengan perlakuan itu, ia dan Heriyanto bertengkar mulut, hinga berujung perkelahian yang sempat menjadi sorotan warga sekitar.
"Tak lama beradu mulut, kepala belakang saya dipukul pakai batu bata oleh Heriyanto," ujarnya.
Untuk menghindari pukulan pelaku, ia berusaha mengelak dengan cara memeluk pelaku sambil menundukan kepalanya di ketiak pelaku. Tak lama perkelahian itu, warga melerai perkelahian."Setelah dilerai warga, saya pegang kepala, ternyata banyak mengeluarkan darah," katanya.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja Iptu Wahyudi, setelah mendapatkan informasi ada perkelahian sesama sopir taksi di depan Nagoya Hill, Ia dan anggotanya langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Tak lama kejadian, pelakunya langsung kita amankan. Kita akan memeriksa para saksi guna mengetahui kronologis kejadianya," katanya.
(nag)