Penelitian GBLA Libatkan Kementerian PU
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk meneliti struk tur bangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang diinformasikan mengalami penurunan permuka an tanah.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meng ung kapkan, pihaknya segera me nindaklanjuti setelah per min taan dari BPKP agar mengaudit inevstigasi. Ternyata Pemprov Jabar harus meminta per setujuan pada Kementerian PU untuk meneliti kerusakan bangun an tersebut. “Jadi kami me minta PU meneliti apakah struktur inti atau bukan amblasnya,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya juga meminta masukan pada Kementeri an PU, apakah stadion tersebut masih bisa digunakan untuk pembukaan PON atau tidak. “Kami masih menunggu ha sil resmi dari PU. Kami tunggu hasil dari penelitiannya,” ujarnya. Disinggung apakah akan terganggu atau merubah tempat pembukaan PON, Aher belum bisa memastikannya. Te ta pi setelah ada hasil penelitian, baru dia akan men cari al ternatif.
“Jangan bicara kalau, sekarang mahpokoknya pembukaan PON di situ,” tegas Aher. Heryawan menegaskan, hasil penelitian sangat diperlukan lantaran apabila amblasnya struk trur inti mungkin akan men jadi masalah.
“Kalau amblas nya bukan struktur inti, tentu bukan masalah, tinggal diperbaiki. Ini kan kaitan dengan provinsi karena PON kan,” ujarnya. Sedangkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jabar Dady Rohanadi melihat, kepolisi an sudah turun ke GBLA karena lokasi tersebut sudah di police line. Oleh karena itu, rencana nya dewan akan meninjau ke GBLA pada Senin mendatang untuk melihat retakan di stadion tersebut.
“Kemarin kami undang Kadispora Jabar, mereka masih optimistis ini bisa diperbaiki,” ujarnya. Dilanjutkan Dady, bagi dewan, pembukaan PON digelar di GBLA atau tidak tak menjadi masalah. Yang penting, penyeleng garaan PON di Jabar harus sukses.
“Jangan sampai Jabar lem par anduk. Ini kesempatan bagi Jabar memperoleh kepercayaan pusat,” tegasnya. Dikatakan Dady, sukses penye lenggaraan PON adalah suk ses bersama. Untuk itu, pada 2015 ini Pemprov Jabar ha rus recovery untuk menye lesai kan pekerjaan penyelesaian venue.
“Terkait penyelesaian venue, kami agak keras karena ini urusannya keberhasilan Jabar,” katanya. Seperti diketahui, bangunan GBLA telah mengalami penurunan permukaan tanah (am blas) secara variasi antara 45 cm hingga 75 cm.
Yugi prasetyo
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meng ung kapkan, pihaknya segera me nindaklanjuti setelah per min taan dari BPKP agar mengaudit inevstigasi. Ternyata Pemprov Jabar harus meminta per setujuan pada Kementerian PU untuk meneliti kerusakan bangun an tersebut. “Jadi kami me minta PU meneliti apakah struktur inti atau bukan amblasnya,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya juga meminta masukan pada Kementeri an PU, apakah stadion tersebut masih bisa digunakan untuk pembukaan PON atau tidak. “Kami masih menunggu ha sil resmi dari PU. Kami tunggu hasil dari penelitiannya,” ujarnya. Disinggung apakah akan terganggu atau merubah tempat pembukaan PON, Aher belum bisa memastikannya. Te ta pi setelah ada hasil penelitian, baru dia akan men cari al ternatif.
“Jangan bicara kalau, sekarang mahpokoknya pembukaan PON di situ,” tegas Aher. Heryawan menegaskan, hasil penelitian sangat diperlukan lantaran apabila amblasnya struk trur inti mungkin akan men jadi masalah.
“Kalau amblas nya bukan struktur inti, tentu bukan masalah, tinggal diperbaiki. Ini kan kaitan dengan provinsi karena PON kan,” ujarnya. Sedangkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jabar Dady Rohanadi melihat, kepolisi an sudah turun ke GBLA karena lokasi tersebut sudah di police line. Oleh karena itu, rencana nya dewan akan meninjau ke GBLA pada Senin mendatang untuk melihat retakan di stadion tersebut.
“Kemarin kami undang Kadispora Jabar, mereka masih optimistis ini bisa diperbaiki,” ujarnya. Dilanjutkan Dady, bagi dewan, pembukaan PON digelar di GBLA atau tidak tak menjadi masalah. Yang penting, penyeleng garaan PON di Jabar harus sukses.
“Jangan sampai Jabar lem par anduk. Ini kesempatan bagi Jabar memperoleh kepercayaan pusat,” tegasnya. Dikatakan Dady, sukses penye lenggaraan PON adalah suk ses bersama. Untuk itu, pada 2015 ini Pemprov Jabar ha rus recovery untuk menye lesai kan pekerjaan penyelesaian venue.
“Terkait penyelesaian venue, kami agak keras karena ini urusannya keberhasilan Jabar,” katanya. Seperti diketahui, bangunan GBLA telah mengalami penurunan permukaan tanah (am blas) secara variasi antara 45 cm hingga 75 cm.
Yugi prasetyo
(ars)