Sampit dan Pangkalan Bun Alternatif Ibu Kota Indonesia
A
A
A
SAMARINDA - Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menyatakan, wacana pemindahan Ibu Kota terus dilakukan. Jika sebelumnya Kota Palangkaraya sempat menjadi pilihan, kini nama Sampit, dan Pangkalan Bun, dipilih jadi alternatif selanjutnya.
Usai Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Andrinof kembali menyampaikan wacana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke luar Pulau Jawa.
Secara geografis, kawasan yang paling memungkinkan dijadikan Ibu Kota adalah kota atau kabupaten yang ada di Pulau Kalimantan. Menurutnya, DKI Jakarta dan daerah sekitarnya dalam lima tahun ke depan akan sulit berkembang.
Tingginya pertumbuhan penduduk, dan aktivitas manusia yang cukup banyak sangat membebani Pulau Jawa. Untuk mengurangi beban itu, pemindahan Ibu Kota Indonesia adalah solusinya.
Jika pernah beredar wacana pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya, kini muncul nama daerah lain. Pasalnya, Palangkaraya termasuk sulit untuk dikembangkan. Sehingga, pilihan paling tepat adalah daerah di sekitar Palangkaraya.
“Titik-titik potensial kan banyak di dekat situ (Palangkaraya). Maksud saya ketika saya menyebut Sampit, dan Pangkalan Bun, karena Palangkaraya itu tidak mungkin dari kapasitasnya, daya dukungnya,” kata Andrinof, Rabu (1/4/2015).
Meski demikian, Andrinof mengaku pihaknya masih menerima usulan jika ada daerah lain yang menjadi alternatif Ibu Kota. Usulan tersebut akan diterima dan langsung dikaji.
“Tapi kalau mau usulkan, silakan usulkan Sampit atau Pangkalan Bun. Sama juga kalau misalnya ada yang mengusulkan (Kabupaten) Paser, Penajam (Kabupaten Penajam, Paser Utara), ya boleh. Nanti dikaji lebih jauh,” tambahnya.
Wacana pemindahan Ibu Kota Indonesia ini terus bergulir. Menurut Bappenas, Pulau Kalimantan sangat layak menjadi lokasi Ibu Kota di luar Pulau Jawa, karena letak geografisnya.
Usai Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Andrinof kembali menyampaikan wacana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke luar Pulau Jawa.
Secara geografis, kawasan yang paling memungkinkan dijadikan Ibu Kota adalah kota atau kabupaten yang ada di Pulau Kalimantan. Menurutnya, DKI Jakarta dan daerah sekitarnya dalam lima tahun ke depan akan sulit berkembang.
Tingginya pertumbuhan penduduk, dan aktivitas manusia yang cukup banyak sangat membebani Pulau Jawa. Untuk mengurangi beban itu, pemindahan Ibu Kota Indonesia adalah solusinya.
Jika pernah beredar wacana pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya, kini muncul nama daerah lain. Pasalnya, Palangkaraya termasuk sulit untuk dikembangkan. Sehingga, pilihan paling tepat adalah daerah di sekitar Palangkaraya.
“Titik-titik potensial kan banyak di dekat situ (Palangkaraya). Maksud saya ketika saya menyebut Sampit, dan Pangkalan Bun, karena Palangkaraya itu tidak mungkin dari kapasitasnya, daya dukungnya,” kata Andrinof, Rabu (1/4/2015).
Meski demikian, Andrinof mengaku pihaknya masih menerima usulan jika ada daerah lain yang menjadi alternatif Ibu Kota. Usulan tersebut akan diterima dan langsung dikaji.
“Tapi kalau mau usulkan, silakan usulkan Sampit atau Pangkalan Bun. Sama juga kalau misalnya ada yang mengusulkan (Kabupaten) Paser, Penajam (Kabupaten Penajam, Paser Utara), ya boleh. Nanti dikaji lebih jauh,” tambahnya.
Wacana pemindahan Ibu Kota Indonesia ini terus bergulir. Menurut Bappenas, Pulau Kalimantan sangat layak menjadi lokasi Ibu Kota di luar Pulau Jawa, karena letak geografisnya.
(san)