Pesta Miras, 3 Warga Ungaran Tewas 1 Kritis

Rabu, 01 April 2015 - 00:21 WIB
Pesta Miras, 3 Warga Ungaran Tewas 1 Kritis
Pesta Miras, 3 Warga Ungaran Tewas 1 Kritis
A A A
UNGARAN - Tiga orang meregang nyawa, dan satu lainnya kritis, setelah pesta miras jenis Red Label (RL), dan Black Label (BL), di tempat kosnya, di Langensari Barat, RT 2/4, Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Para korban tewas, diduga keracunan kandungan kimia dalam minuman keras (miras). Korban tewas adalah Joko Waluyo alias Jack (31), warga Kelurahan Beji, Ungaran Timur, Ahmad Feriyanto (22), warga Ungaran Barat, dan Aminah (25) alias Ina, warga Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati.

Ketiga korban tewas berurutan, sejak Senin 30 Maret 2015 malam hingga kemarin. Sementara korban kritis Al Fattah (34), warga Kelurahan Ngemplak, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, masih dirawat di RSUD Ungaran.

Informasi yang dihimpun, kejadian bermula dari Jack dan rekannya Tesy, datang ke tempat kos milik Arif Sukirman, sambil membawa kardus berisi 28 botol RL dan BL, Minggu 29 Maret 2015, pukul 03.00 WIB.

Dilanjutkan dengan minum miras sekitar pukul 08.00 WIB di kamar kos Sugeng. Selang satu jam kemudian, datang tujuh orang perempuan termasuk Aminah, dan seorang laki-laki ikut bergabung pesta miras.

“Berapa lama pesta mirasnya saya kurang tahu persis. Tapi saya pulang kerja, Minggu 29 Maret 2015 sekitar pukul 22.00 WIB, di kamar kos itu masih ramai. Setahu saya itu keluarganya,” ujar Suparman (50), salah satu penghuni kos, Selasa (31/3/2015).

Korban mulai berjatuhan keesokan harinya. Korban tewas pertama adalah Jack. Dia tewas di kamar kos, pada Senin 30 Maret 2015, sekitar pukul 21.00 WIB. Sebelumnya, pagi sekitar pukul 03.00 WIB, dia sempat terkapar di pintu gerbang kos-kosan.
Korban sekitar pukul 18.30 WIB juga sempat ke kamar mandi dan dibelikan susu kaleng Beruang oleh rekannya Sugeng.

Menyusul Jack, dua orang yang ikut pesta miras Ahmad Feriyanto dan Aminah tewas tadi malam, jenazah Aminah masih berada di kamar mayat RSUD Ungaran. Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan warga ke polisi.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban, maupun tanda kekerasan di kamar kos. Di kamar kos ditemukan 19 botol miras yang masih utuh, sembilan botol miras yang sudah kosong, dan satu kaleng susu beruang.

Kapolres Semarang AKBP Muslimin Ahmad mengaku, pihaknya tengah melakukan penyelidikan kasus tersebut. “Masih kami dalami, sejumlah saksi masih kami mintai keterangan,” tutur dia.

Penyidiknya juga telah mengamankan botol miras di lokasi kejadian. “Indikasinya keracunan miras, karena kalau dikatakan over dosis juga tidak tepat, karena tidak ada ketentuan dosis dalam botol miras tadi,” kata dia.

Berdasarkan pengakuan saksi, lanjut Kapolres, pesta miras berlangsung pada Sabtu 21 Maret 2015 malam. Pesta miras diikuti banyak orang, baik laki-laki maupun perempuan yang datang bergantian.

“Bergiliran, ada yang pulang tetapi ada yang datang lagi, mulai malam Minggu sampai malam Senin. Artinya, pesta miras berlangsung satu hari dua malam,” terangnya.

Disinggung dari mana para korban mendapat miras, Kapolres mengaku belum bisa menyebut. “Itu termasuk yang masih kami dalami, dari mana dapat miras itu. Terlepas dari itu, mereka semestinya sudah tahu kalau barang seperti ini berbahaya,” katanya.

Paman Aminah, Sulkalal (55) menuturkan, kematian keponakannya diketahui setelah mendapat kabar dari kepolisian melalui pemerintahan Desa Sitiluhur.

Aminah merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dan berdomisili di Ungaran, sekitar setahun lalu. “Ekonomi keluarganya tergolong kurang mampu,” katanya, saat ditemui di Mapolres Semarang.

Dalam kesempatan tersebut, Sulkalal menyampaikan ke polisi bahwa pihak keluarga keberatan jika Aminah diautopsi. Dia berharap, jenazah Aminah bisa segera dibawa pulang untuk dimakamkan.

“Keberatan, karena kami khawatir nanti ibunya syok dan berujung yang tidak baik, karena punya riwayat penyakti jantung. Kami sangat berharap jenazah Aminah bisa segera dibawa pulang,” imbuhnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 7.7985 seconds (0.1#10.140)