Penjaga PAUD Mentari Purwakarta Ditemukan Membusuk
A
A
A
PURWAKARTA - Hari pertama masuk sekolah, puluhan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mentari, dikagetkan dengan mayat penjaga sekolah yang sudah membusuk.
Mayat yang diketahui bernama Heri Pengasaputra (71), bekerja sebagai penjaga sekolah PAUD Mentari. Korban diketahui sudah meninggal tiga hari lalu, pada Jumat 27 Maret 2015.
"Saat ditemukan, mayat korban sudah berbau busuk. Mungkin Mang Hari sudah meninggal tiga hari lalu, karena sejak Kamis dan Jumat, warga tidak melihat dia beraktivitas," kata Diana (30), warga sekitar, Senin (30/3/2015).
Ditambahkan dia, saat penemuan mayat, sekolah diliburkan. Anak-anak yang telah sampai ke sekolah, dipulangkan. Polisi yang datang ke lokasi kejadian, langsung melakukan olah kejadian perkara.
Warga yang mengetahui peristiwa ini langsung mendatangi sekolah. Mereka berusaha melihat jenazah secara langsung. Sedang, para siswa yang telanjur melihat mayat, menjerit nangis.
Petugas yang datang langsung mengevakuasi mayat ke RSUD Bayu Asih Purwakarta, untuk melakukan autopsi.
Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Tri Suhartanto mengatakan, berdasarkan hasil autopsi dan olah kejadian perkara, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Dugaan sementara, korban tewas akibat sakit.
"Meski demikian, kami masih menyelidiki penyebab kematian korban. Saat ini, kasusnya masih dalam tahap penyelidikan. Kami sudah memeriksa beberapa saksi, termasuk keluarga korban, dan warga setempat," terangnya.
Menjelang sore, mayat Hari dijemput keluarganya untuk dikebumikan. "Ya, sekarang mayatnya sudah dibawa kembali oleh keluarganya," pungkas Tri.
Mayat yang diketahui bernama Heri Pengasaputra (71), bekerja sebagai penjaga sekolah PAUD Mentari. Korban diketahui sudah meninggal tiga hari lalu, pada Jumat 27 Maret 2015.
"Saat ditemukan, mayat korban sudah berbau busuk. Mungkin Mang Hari sudah meninggal tiga hari lalu, karena sejak Kamis dan Jumat, warga tidak melihat dia beraktivitas," kata Diana (30), warga sekitar, Senin (30/3/2015).
Ditambahkan dia, saat penemuan mayat, sekolah diliburkan. Anak-anak yang telah sampai ke sekolah, dipulangkan. Polisi yang datang ke lokasi kejadian, langsung melakukan olah kejadian perkara.
Warga yang mengetahui peristiwa ini langsung mendatangi sekolah. Mereka berusaha melihat jenazah secara langsung. Sedang, para siswa yang telanjur melihat mayat, menjerit nangis.
Petugas yang datang langsung mengevakuasi mayat ke RSUD Bayu Asih Purwakarta, untuk melakukan autopsi.
Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Tri Suhartanto mengatakan, berdasarkan hasil autopsi dan olah kejadian perkara, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Dugaan sementara, korban tewas akibat sakit.
"Meski demikian, kami masih menyelidiki penyebab kematian korban. Saat ini, kasusnya masih dalam tahap penyelidikan. Kami sudah memeriksa beberapa saksi, termasuk keluarga korban, dan warga setempat," terangnya.
Menjelang sore, mayat Hari dijemput keluarganya untuk dikebumikan. "Ya, sekarang mayatnya sudah dibawa kembali oleh keluarganya," pungkas Tri.
(san)