Majalengka Krisis Stok Darah
A
A
A
MAJALENGKA - krisis persedian darah mendera Kabupaten Majalengka. Setiap tahunnya harus kekurangan sekitar 300-400 labu darah. Akibat kondisi itu, Palang Merah Indonesia (PMI) terpaksa meminta pasokan darah dari Kota Bandung.
Direktur Unit Donor Darah PMI Kabupaten Majalengka Odi Suswandi mengemukakan, minimnya persediaan darah sudah terjadi sejak beberapa bulan ke belakang. Bahkan, labu darah yang harus tersedia setiap bulannya hanya 600-700 labu. “Semestinya batas minimal stok darah yang tersedia setiap bulannya 1.000 labu. Untuk memenuhi hingga sebesar itu, kami meminta bantuan PMI Kota Bandung,” katanya, di sela aksi donor darah yang digelar Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka bekerjasama dengan PMI, kemarin.
Menurut Odi, pasokan darah yang tersedia itu diprioritaskan untuk disuplai ketiga rumah sakit di Majalengka, seperti RSUD Cideres, RSUD Ma jalengka, dan RS Bedah Panyingkiran. “Stok darah selalu minim, sementara kebutuhan sangat tinggi. Kekurangan darah ter jadi kesemua golongan, baik itu O, A, B, AB, dan lain-lain,” kata nya. Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan semacam itu dapat menumbuhkan kesadaran dari masyarakat untuk saling berbagai ter hadap sesama.
“Kekurangan stok darah ini dipicu rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah. Kegiatan donor darah seperti ini akan terus dilakukan PMI bekerjasama dengan pihak manapun untuk menjaga ketersediaan darah di PMI agar tetap aman,” ucapnya. Sementara itu, pengurus Taruna Merah Putih Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, mengumpulkan 240 labu darah di arena car free day (CFD) Jalan KH Zainal Mustofa, Kota Tasikmalaya, kemarin.
Kegiatan donor tersebut serentak dilaksanakan di 25 Kabupaten dan kota se-Jawa Barat dengan harapan bisa memberikan contoh dan mengajak masyarakat untuk secara sukarela mendonorkan darahnya. Karena selama ini kebutuhan darah di UDD PMI selalu tidak terpenuhi dan mengandalkan dari pendonor keluarga pasien saja. Padahal, untuk Kota dan Kabupaten Tasikmalaya saja membutuhkan sedikitnya 1.500 labu darah setiap bulannya.
Selama ini hanya mampu terpenuhi sebanyak 600 labu saja. “Mengetahui hal itulah kami menggelar acara ini dengan harapan bisa mengajak masyarakat lain untuk secara sukarela mendonorkan darahnya. Kepada anak muda pula diharapkan donor darah menjadi gaya hidupnya. Apalagi donor darah itu sehat untuk badan dan metabolisme tubuh, makanya kami mengajak seluruh lapisan masyarakat kepada kebaikan ini,” ungkap Ketua Taruna Merah Putih Kabupaten Tasikmalaya Demi Hamzah Rahadian.
Ajang donor darah di arena CFD disambut baik, yakni dengan antusiasme warga yang cukup tinggi. Mereka ber harap, kegiatan seperti itu rutin dilakukan seminggu sekali. “Saya pernah butuh darah untuk keluarga yang sakit tetapi stok di PMI tidak ada,” kata Yusup Iskandar,39, warga Ciranjang Tawang.
Ade nurjanah/ nanang kuswara
Direktur Unit Donor Darah PMI Kabupaten Majalengka Odi Suswandi mengemukakan, minimnya persediaan darah sudah terjadi sejak beberapa bulan ke belakang. Bahkan, labu darah yang harus tersedia setiap bulannya hanya 600-700 labu. “Semestinya batas minimal stok darah yang tersedia setiap bulannya 1.000 labu. Untuk memenuhi hingga sebesar itu, kami meminta bantuan PMI Kota Bandung,” katanya, di sela aksi donor darah yang digelar Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka bekerjasama dengan PMI, kemarin.
Menurut Odi, pasokan darah yang tersedia itu diprioritaskan untuk disuplai ketiga rumah sakit di Majalengka, seperti RSUD Cideres, RSUD Ma jalengka, dan RS Bedah Panyingkiran. “Stok darah selalu minim, sementara kebutuhan sangat tinggi. Kekurangan darah ter jadi kesemua golongan, baik itu O, A, B, AB, dan lain-lain,” kata nya. Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan semacam itu dapat menumbuhkan kesadaran dari masyarakat untuk saling berbagai ter hadap sesama.
“Kekurangan stok darah ini dipicu rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah. Kegiatan donor darah seperti ini akan terus dilakukan PMI bekerjasama dengan pihak manapun untuk menjaga ketersediaan darah di PMI agar tetap aman,” ucapnya. Sementara itu, pengurus Taruna Merah Putih Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, mengumpulkan 240 labu darah di arena car free day (CFD) Jalan KH Zainal Mustofa, Kota Tasikmalaya, kemarin.
Kegiatan donor tersebut serentak dilaksanakan di 25 Kabupaten dan kota se-Jawa Barat dengan harapan bisa memberikan contoh dan mengajak masyarakat untuk secara sukarela mendonorkan darahnya. Karena selama ini kebutuhan darah di UDD PMI selalu tidak terpenuhi dan mengandalkan dari pendonor keluarga pasien saja. Padahal, untuk Kota dan Kabupaten Tasikmalaya saja membutuhkan sedikitnya 1.500 labu darah setiap bulannya.
Selama ini hanya mampu terpenuhi sebanyak 600 labu saja. “Mengetahui hal itulah kami menggelar acara ini dengan harapan bisa mengajak masyarakat lain untuk secara sukarela mendonorkan darahnya. Kepada anak muda pula diharapkan donor darah menjadi gaya hidupnya. Apalagi donor darah itu sehat untuk badan dan metabolisme tubuh, makanya kami mengajak seluruh lapisan masyarakat kepada kebaikan ini,” ungkap Ketua Taruna Merah Putih Kabupaten Tasikmalaya Demi Hamzah Rahadian.
Ajang donor darah di arena CFD disambut baik, yakni dengan antusiasme warga yang cukup tinggi. Mereka ber harap, kegiatan seperti itu rutin dilakukan seminggu sekali. “Saya pernah butuh darah untuk keluarga yang sakit tetapi stok di PMI tidak ada,” kata Yusup Iskandar,39, warga Ciranjang Tawang.
Ade nurjanah/ nanang kuswara
(bhr)