Cerai, Bapak Ajak Anak Bunuh Diri di Rel Kereta
A
A
A
SOLO - Kisah perceraian Cahyo Saputro dan Sri Lestari, warga Ngabeyan Kartasura, berakhir tragis. Cahyo Saputro mengajak anaknya Maria Claudia (8) untuk mengakhiri hidup, di perlintasan kereta api, pada Jumat 20 Maret 2015 malam.
Hal ini terungkap dari surat wasiat korban bunuh diri yang ditemukan di perlintasan kereta api, pada Jumat malam. Surat itu berisi permintaan maaf kepada orangtua, dan minta dimakamkan satu liang lahat bersama anaknya Maria Claudia.
Aparat Polresta Solo hingga kini masih menyelidiki dua jenazah yang ditemukan di jalur kereta api, di Purwosari, Solo, Jawa Tengah, yang diduga keduanya adalah jenazah ayah dan anak perempuannya.
Dua jenazah itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh warga di sekitar rel. Keduanya diduga tertabrak Kereta Api (KA) Gajayana yang melintas di kawasan itu.
Istri Cahyo, Lestari Basuki mengatakan, dirinya mendapatkan hak asuh atas Claudia setelah proses cerai. Sedangkan suaminya hanya bisa menemui putrinya saat hari libur sekolah.
Hal ini terungkap dari surat wasiat korban bunuh diri yang ditemukan di perlintasan kereta api, pada Jumat malam. Surat itu berisi permintaan maaf kepada orangtua, dan minta dimakamkan satu liang lahat bersama anaknya Maria Claudia.
Aparat Polresta Solo hingga kini masih menyelidiki dua jenazah yang ditemukan di jalur kereta api, di Purwosari, Solo, Jawa Tengah, yang diduga keduanya adalah jenazah ayah dan anak perempuannya.
Dua jenazah itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh warga di sekitar rel. Keduanya diduga tertabrak Kereta Api (KA) Gajayana yang melintas di kawasan itu.
Istri Cahyo, Lestari Basuki mengatakan, dirinya mendapatkan hak asuh atas Claudia setelah proses cerai. Sedangkan suaminya hanya bisa menemui putrinya saat hari libur sekolah.
(san)