Begal Sadis di Surabaya Ditembak Mati
A
A
A
SURABAYA - Petualangan Arifin, warga Desa Sumber Kare, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, sebagai begal motor sadis berakhir sudah.
Pria berusia 30 tahun ini tewas diterjang timah panas petugas Unit Bajak Sandra Subdit Jatanras Polda Jatim dan Polres Probolinggo di rumahnya.
Kepala Unit Bajak Sandra Subdit Jatanras Polda Jatim Kompol Arbaridi Jumhur mengatakan, sebelum kejadian petugas memang melakukuan pengintaian terhadap gerak gerik pelaku. Hingga akhirnya dilakukan pengepungan di rumah tersebut.
"Saat hendak ditangkap, pelaku melawan menggunakan senjata tajam," kata Jumhur, kepada wartawan, Selasa (24/3/2015).
Jumhur mengaku, terpaksa menembak mati pelaku karena saat ditangkap melawan dan menyerang petugas. Arifin merupakan begal yang kerap beraksi di kawasan Probolinggo, Jember, dan Pasuruan.
Saat beraksi, Arifin tidak sendirian, melainkan bersama sejumlah komplotannya yang saat ini masih buron dan tengah dilakukan pengembangan oleh petugas.
Sementara, berdasarkan catatan kepolisian, gerombolan Arifin ini pada Desember 2014 lalu melakukan aksi perampasan terhadap uang senilai Rp20 juta milik karyawan SPBU dalam perjalanan menuju bank.
Dalam beraksi, Arifin Cs tergolong sadis dan tidak segan-segan melukai korbannya. Korbannya perempuan bernama Supriati itu dibacok mengenai leher, dan tewas saat dalam perawatan medis empat hari di rumah sakit.
Dalam sebulan ini, Polda Jatim telah menembak mati dua begal. Pertama adalah Adityo alias Tyo warga Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Pria berusia 20 tahun ini ditembak di Kawasan Waru (Perbatasan Surabaya-Sidoarjo).
Dalam beraksi, Tyo juga dikenal sadis. Selain membawa senjata tajam juga keram melempar bondet (bom ikan).
Pria berusia 30 tahun ini tewas diterjang timah panas petugas Unit Bajak Sandra Subdit Jatanras Polda Jatim dan Polres Probolinggo di rumahnya.
Kepala Unit Bajak Sandra Subdit Jatanras Polda Jatim Kompol Arbaridi Jumhur mengatakan, sebelum kejadian petugas memang melakukuan pengintaian terhadap gerak gerik pelaku. Hingga akhirnya dilakukan pengepungan di rumah tersebut.
"Saat hendak ditangkap, pelaku melawan menggunakan senjata tajam," kata Jumhur, kepada wartawan, Selasa (24/3/2015).
Jumhur mengaku, terpaksa menembak mati pelaku karena saat ditangkap melawan dan menyerang petugas. Arifin merupakan begal yang kerap beraksi di kawasan Probolinggo, Jember, dan Pasuruan.
Saat beraksi, Arifin tidak sendirian, melainkan bersama sejumlah komplotannya yang saat ini masih buron dan tengah dilakukan pengembangan oleh petugas.
Sementara, berdasarkan catatan kepolisian, gerombolan Arifin ini pada Desember 2014 lalu melakukan aksi perampasan terhadap uang senilai Rp20 juta milik karyawan SPBU dalam perjalanan menuju bank.
Dalam beraksi, Arifin Cs tergolong sadis dan tidak segan-segan melukai korbannya. Korbannya perempuan bernama Supriati itu dibacok mengenai leher, dan tewas saat dalam perawatan medis empat hari di rumah sakit.
Dalam sebulan ini, Polda Jatim telah menembak mati dua begal. Pertama adalah Adityo alias Tyo warga Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Pria berusia 20 tahun ini ditembak di Kawasan Waru (Perbatasan Surabaya-Sidoarjo).
Dalam beraksi, Tyo juga dikenal sadis. Selain membawa senjata tajam juga keram melempar bondet (bom ikan).
(san)