Nenek Anami asal Purwakarta Diyakini Berusia 140 Tahun
A
A
A
PURWAKARTA - Mak Anami warga Kampung Bungur Sarang Rt 08/04 Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat diyakini sudah berusia 140 tahun. Karena nenek renta yang akrab dipanggil Mak Inu ini lahir pada 1875.
Sayangnya Mak Inu tidak memiliki akte kelahiran yang bisa menjadi bukti resmi mengenai usianya.
Namun melihat cerita dan keterangan anak-anaknya, serta pengakuan dari penduduk sekitar tampaknya bisa dipercaya jika umur wanita ini sudah menginjak kurang lebih satu setengah abad.
Saat ditemui di rumahnya, Mak Inu mengaku sudah melihat banyak hal dalam hidupnya. Termasuk menyaksikan bagaimana dua orang anaknya dari suaminya yang pertama meninggal lebih dulu darinya. Begitu juga tiga dari tujuh anak-anaknya yang sudah meninggal dari suaminya yang ke dua.
"Anak Emak yang saat ini masih hidup adalah Mak Ara, dia adalah anak ke empat dari suami saya yang kedua, Ki Umin. Usianya 70 tahun," kata Mak Inu dengan logat sundanya yang khas, Senin (23/3/2015).
Bahkan dia menceritakan saat dirinya masih muda, dimana saat masyarakat waktu itu tidak bisa hidup tenang karena dijajah bangsa Belanda dan Jepang.
Bahkan, menceritakan saat dirinya pertama menikah dengan suaminya yang pertama dan memiki dua orang anak.
"Anak-anak saya dari suami saya yang pertama sudah meninggal lebih dulu. Mak ingat mereka ikut melawan penjajah dengan bapaknya, meskipun sembunyi-sembunyi,"ujarnya.
Sementara itu, anak ke empat dari suaminya yang kedua Mak Ara, meyakini ibunya sudah berusia lebih dari satu setengah abad.
Itu karena kakak pertamanya yang meninggal lebih dulu usainya hampir 100 tahun jika dihitung dari sekarang.
Selisih ke tujuh anak Mak Inu ke anak berikutnya dari suami keduanya itu tidak lebih dari lima sampai dengan tujuh tahun, termasuk dirinya yang lahir pada 12 Agustus 1945.
"Katannya Mak Yuyut (panggilannya pada ibunya Mak Inu) lahir tahun 1875. Almarhum kakak saya yang pertama dari satu bapak saja, usianya lebih dari 100 tahun. Kan, Mak Yuyut menikah dua kali. Apalagi anaknya dari suaminya yang pertama, cucunya saja sekarang sudah punya cucu. Umur ibu saya itu bisa dibuktikan dengan mengecek seluruh keturunannya. Anak-anak mak yuyut semua sudah tua, bahkan meninggal sebagian," jelas Mak Ara.
Menurut Mak Ara, meski usia ibunya sudah mencapai ratusan tahun, kondisinya masih cukup prima. Bahkan dia bisa menjahit dan menenun.
Saat ini profesi Mak Inu sediri sering diminta tolong untuk mengobati orang sakit, seperti mengurut dan membuat obat tradisional.
"Ya, ibu saya punya keahlian itu, upahnya orang ngasi sealakadarnya aja. Ya lumayan buat tambahan makan Mak Yuyut," ujar Mak Ira yang juga dengan logat sunda.
Bukan hanya memiliki keahlian mengobati orang sakit, pada usia tuanya ini, wanita berumur panjang ini juga memiliki gigi yang baik.
Dia juga tidak menderita diabetes atau tekanan darah tinggi seperti manusia berusia lanjut pada umumnya. Bahkan Mak Inu juga tidak menderita kepikunan meskipun sudah sedikit kurang mendengar.
Dihubungi terpisah PJS Desa Cisarua, Dadan, mengakui jika umur Mak Inu lebih dari 100 tahun.
Namun pemerintah desa tidak punya catatan khusus sebagai bukti. Bahkan yang tercatat di desanya Mak Inu berusia 75 tahun. Usia yang tercatat itu dikui dia, memang bukan data asli usia Mak Inu sebenarnya.
"Ya, gimana lagi gak ada akte lahirnya dan juga data asli. Jadi kami buat muda aja umurnya. Sebab Mak Inu baru beberatahun terakhir punya KTP (Kartu Tanda Penduduk), itu pun setelah ada program e-KTP. Kalau jelasnya berusia 140 ratun kami tidak bisa memastikannya, tapi melihat anak-anaknya memang betul sudah berusia lanjut dan bisa lebih dari 100 tahun," jelas dia.
Sayangnya Mak Inu tidak memiliki akte kelahiran yang bisa menjadi bukti resmi mengenai usianya.
Namun melihat cerita dan keterangan anak-anaknya, serta pengakuan dari penduduk sekitar tampaknya bisa dipercaya jika umur wanita ini sudah menginjak kurang lebih satu setengah abad.
Saat ditemui di rumahnya, Mak Inu mengaku sudah melihat banyak hal dalam hidupnya. Termasuk menyaksikan bagaimana dua orang anaknya dari suaminya yang pertama meninggal lebih dulu darinya. Begitu juga tiga dari tujuh anak-anaknya yang sudah meninggal dari suaminya yang ke dua.
"Anak Emak yang saat ini masih hidup adalah Mak Ara, dia adalah anak ke empat dari suami saya yang kedua, Ki Umin. Usianya 70 tahun," kata Mak Inu dengan logat sundanya yang khas, Senin (23/3/2015).
Bahkan dia menceritakan saat dirinya masih muda, dimana saat masyarakat waktu itu tidak bisa hidup tenang karena dijajah bangsa Belanda dan Jepang.
Bahkan, menceritakan saat dirinya pertama menikah dengan suaminya yang pertama dan memiki dua orang anak.
"Anak-anak saya dari suami saya yang pertama sudah meninggal lebih dulu. Mak ingat mereka ikut melawan penjajah dengan bapaknya, meskipun sembunyi-sembunyi,"ujarnya.
Sementara itu, anak ke empat dari suaminya yang kedua Mak Ara, meyakini ibunya sudah berusia lebih dari satu setengah abad.
Itu karena kakak pertamanya yang meninggal lebih dulu usainya hampir 100 tahun jika dihitung dari sekarang.
Selisih ke tujuh anak Mak Inu ke anak berikutnya dari suami keduanya itu tidak lebih dari lima sampai dengan tujuh tahun, termasuk dirinya yang lahir pada 12 Agustus 1945.
"Katannya Mak Yuyut (panggilannya pada ibunya Mak Inu) lahir tahun 1875. Almarhum kakak saya yang pertama dari satu bapak saja, usianya lebih dari 100 tahun. Kan, Mak Yuyut menikah dua kali. Apalagi anaknya dari suaminya yang pertama, cucunya saja sekarang sudah punya cucu. Umur ibu saya itu bisa dibuktikan dengan mengecek seluruh keturunannya. Anak-anak mak yuyut semua sudah tua, bahkan meninggal sebagian," jelas Mak Ara.
Menurut Mak Ara, meski usia ibunya sudah mencapai ratusan tahun, kondisinya masih cukup prima. Bahkan dia bisa menjahit dan menenun.
Saat ini profesi Mak Inu sediri sering diminta tolong untuk mengobati orang sakit, seperti mengurut dan membuat obat tradisional.
"Ya, ibu saya punya keahlian itu, upahnya orang ngasi sealakadarnya aja. Ya lumayan buat tambahan makan Mak Yuyut," ujar Mak Ira yang juga dengan logat sunda.
Bukan hanya memiliki keahlian mengobati orang sakit, pada usia tuanya ini, wanita berumur panjang ini juga memiliki gigi yang baik.
Dia juga tidak menderita diabetes atau tekanan darah tinggi seperti manusia berusia lanjut pada umumnya. Bahkan Mak Inu juga tidak menderita kepikunan meskipun sudah sedikit kurang mendengar.
Dihubungi terpisah PJS Desa Cisarua, Dadan, mengakui jika umur Mak Inu lebih dari 100 tahun.
Namun pemerintah desa tidak punya catatan khusus sebagai bukti. Bahkan yang tercatat di desanya Mak Inu berusia 75 tahun. Usia yang tercatat itu dikui dia, memang bukan data asli usia Mak Inu sebenarnya.
"Ya, gimana lagi gak ada akte lahirnya dan juga data asli. Jadi kami buat muda aja umurnya. Sebab Mak Inu baru beberatahun terakhir punya KTP (Kartu Tanda Penduduk), itu pun setelah ada program e-KTP. Kalau jelasnya berusia 140 ratun kami tidak bisa memastikannya, tapi melihat anak-anaknya memang betul sudah berusia lanjut dan bisa lebih dari 100 tahun," jelas dia.
(sms)