Karyawati Cantik Bank BNI Dirampok Dalam Angkot
A
A
A
MANADO - Seorang karyawati cantik Bank BNI cabang utama Manado Janita G Najoan (30) menjadi korban perampokan di dalam angkutan kota (angkot), di ruas Jalan Sam Ratulangi, Manado, tepatnya sebelum lampu merah Karombasan (depan Toko Bintang Selatan).
Akibatnya, gadis single dan cantik ini kehilangan sejumlah barang yang disimpan di dalam tasnya, berupa emas batangan 10 gram, handphone tiga buah, satu i-phone, dua buku tabungan, empat ATM, satu kartu kredit, uang Rp300.000, dan KTP.
Menurut Janita, modus perampokan yang dialaminya sepertinya sudah ada perencanaan antara sopir angkot dan tujuh orang yang berpura-pura jadi penumpang.
"Penumpang angkot itu ada tujuh orang. Tiga wanita termasuk saya, dan empat lelaki. Penumpang pertama yang naik adalah wanita duduk di depan. Kemudian satu wanita lagi naik bersama saya. Selanjutnya mobil jalan 50 meter, seorang lelaki naik. 50 meter lagi, tiga lelaki yang naik tepatnya di depan Bank BRI wilayah," jelas Janita, pada Sindonews, Rabu (18/3/2015).
Sekitar 500 meter, wanita yang naik awal bersama korban di depan Gedung Joang 45 turun di depan Gereja Paulus Samrat. Anehnya, penumpang wanita sebelum turun itu menerima telepon dari seseorang.
"Saat menerima telepon wanita itu, terdengar aneh dalam percakapannya. Pasalnya dia bilang sudah aman dan akan kembali ke tempat awal depan Gedung Joang 45," ujar korban.
Selanjutnya, kata dia, saat hendak turun dirinya mengambil uang Rp5.000 di dompet di dalam tas jinjing. Saat itu tersisa lima penumpang (satu wanita di depan, dan tiga lelaki duduk di belakang).
"Awalnya saya tidak menaruh curiga. Namun tiba-tiba seorang penumpang lelaki pun meminta turun bersamaan. Saat saya mencabut uang dari dalam tas. Saat itu juga, satu di antara dua penumpang lelaki itu meminta tissu dan satunya lagi mengambil tas saya dan membawanya kabur," terang korban.
Anehnya, kata dia, saat menanyai sopir bahwa dirinya baru saja dirampok. Sopir hanya mengatakan, mungkin tasnya hanya jatuh di lantai mobil. "Coba diperiksa lagi," kata sopir.
Korban yang tetap meyakinkan sopir, justru tak dihiraukan, padahal kedua penumpang lelaki itu turun tanpa membayar dan sopir tak mempermasalahkan dan seakan-akan tidak tahu.
"Setelah saya dicopet, saya turun. Namun satu penumpang lelaki lagi menghalangi jalan saya. Setelah itu saya teriak copet, rampok, dan angkot itu tancap gas dan pergi," tukas korban.
Sekedar diketahui, karyawati Bank BNI ini dirampok pada Jumat 13 Maret 2015, namun baru hari ini dilaporkannya. Menurut korban, hal itu baru dilaporkan karena sibuk menyelesaikan pekerjaan kantor.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto membenarkan laporan itu. "Apa yang dialami karyawati BNI itu segera ditangani," tukas Sunarto.
Akibatnya, gadis single dan cantik ini kehilangan sejumlah barang yang disimpan di dalam tasnya, berupa emas batangan 10 gram, handphone tiga buah, satu i-phone, dua buku tabungan, empat ATM, satu kartu kredit, uang Rp300.000, dan KTP.
Menurut Janita, modus perampokan yang dialaminya sepertinya sudah ada perencanaan antara sopir angkot dan tujuh orang yang berpura-pura jadi penumpang.
"Penumpang angkot itu ada tujuh orang. Tiga wanita termasuk saya, dan empat lelaki. Penumpang pertama yang naik adalah wanita duduk di depan. Kemudian satu wanita lagi naik bersama saya. Selanjutnya mobil jalan 50 meter, seorang lelaki naik. 50 meter lagi, tiga lelaki yang naik tepatnya di depan Bank BRI wilayah," jelas Janita, pada Sindonews, Rabu (18/3/2015).
Sekitar 500 meter, wanita yang naik awal bersama korban di depan Gedung Joang 45 turun di depan Gereja Paulus Samrat. Anehnya, penumpang wanita sebelum turun itu menerima telepon dari seseorang.
"Saat menerima telepon wanita itu, terdengar aneh dalam percakapannya. Pasalnya dia bilang sudah aman dan akan kembali ke tempat awal depan Gedung Joang 45," ujar korban.
Selanjutnya, kata dia, saat hendak turun dirinya mengambil uang Rp5.000 di dompet di dalam tas jinjing. Saat itu tersisa lima penumpang (satu wanita di depan, dan tiga lelaki duduk di belakang).
"Awalnya saya tidak menaruh curiga. Namun tiba-tiba seorang penumpang lelaki pun meminta turun bersamaan. Saat saya mencabut uang dari dalam tas. Saat itu juga, satu di antara dua penumpang lelaki itu meminta tissu dan satunya lagi mengambil tas saya dan membawanya kabur," terang korban.
Anehnya, kata dia, saat menanyai sopir bahwa dirinya baru saja dirampok. Sopir hanya mengatakan, mungkin tasnya hanya jatuh di lantai mobil. "Coba diperiksa lagi," kata sopir.
Korban yang tetap meyakinkan sopir, justru tak dihiraukan, padahal kedua penumpang lelaki itu turun tanpa membayar dan sopir tak mempermasalahkan dan seakan-akan tidak tahu.
"Setelah saya dicopet, saya turun. Namun satu penumpang lelaki lagi menghalangi jalan saya. Setelah itu saya teriak copet, rampok, dan angkot itu tancap gas dan pergi," tukas korban.
Sekedar diketahui, karyawati Bank BNI ini dirampok pada Jumat 13 Maret 2015, namun baru hari ini dilaporkannya. Menurut korban, hal itu baru dilaporkan karena sibuk menyelesaikan pekerjaan kantor.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto membenarkan laporan itu. "Apa yang dialami karyawati BNI itu segera ditangani," tukas Sunarto.
(san)