Diduga Depresi, Ibu Rumah Tangga Tewas Ditabrak KA
A
A
A
SUBANG - Unasih binti Bodi ibu rumah tangga warga Kp Sukamahi RT 12/02 Nanggerang, Binong, Subang tewas ditabrak Kereta Api (KA) Argo Singgoro. Ibu rumah tangga yang diduga mengalami depresi ini ditabrak kereta api (KA) di jalur KA Km 117+2/3 di Kp Parungbesi RT 12/06 Desa Mekarwangi, Kecamatan Pagaden Barat.
Kapolsek Pagaden, Kompol Ojat Sudrajat, didampingi Kanit Aipda Budi Hermawan mengatakan, korban pertama kali ditemukan warga sekitar, yang kemudian melaporkan penemuan itu kepada pihak desa dan aparat kepolisian.
"Begitu ada laporan warga, petugas langsung meluncur ke TKP untuk mengevakuasi jasad korban," ujar Kompol Ojat, Selasa (17/3/2015).
Ketika ditemukan, kondisi jasad korban sangat mengenaskan, kepalanya hancur, kedua kaki terputus dari pinggang dan tangan kirinya hilang. Saat ini, jenazah sudah dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan.
Pihak kepolisian menduga, korban mengalami depresi akibat penyakit menahun yang dideritanya, sehingga tertabrak KA.
"Sebelum tertabrak KA, korban diketahui punya riwayat penyakit menahun yang sulit disembuhkan. Diduga, korban frustasi atas penyakitnya itu,"tutur kapolsek.
Warga Desa Mekarwangi, Dian HS, menambahkan, kasus kecelakaan akibat tertabrak KA kerap terjadi wilayah tersebut. Pasalnya, ada beberapa titik perlintasan KA yang tak dilengkapi palang pintu.
"Misalnya perlintasan di Kampung Kojengkang dan Ciwera Desa Gambarsari, Kampung Parungbesi Desa Mekarwangi, Desa Sumbersari, dan lainnya. Makanya sering terjadi kecelakaan disini," pungkasnya.
Kapolsek Pagaden, Kompol Ojat Sudrajat, didampingi Kanit Aipda Budi Hermawan mengatakan, korban pertama kali ditemukan warga sekitar, yang kemudian melaporkan penemuan itu kepada pihak desa dan aparat kepolisian.
"Begitu ada laporan warga, petugas langsung meluncur ke TKP untuk mengevakuasi jasad korban," ujar Kompol Ojat, Selasa (17/3/2015).
Ketika ditemukan, kondisi jasad korban sangat mengenaskan, kepalanya hancur, kedua kaki terputus dari pinggang dan tangan kirinya hilang. Saat ini, jenazah sudah dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan.
Pihak kepolisian menduga, korban mengalami depresi akibat penyakit menahun yang dideritanya, sehingga tertabrak KA.
"Sebelum tertabrak KA, korban diketahui punya riwayat penyakit menahun yang sulit disembuhkan. Diduga, korban frustasi atas penyakitnya itu,"tutur kapolsek.
Warga Desa Mekarwangi, Dian HS, menambahkan, kasus kecelakaan akibat tertabrak KA kerap terjadi wilayah tersebut. Pasalnya, ada beberapa titik perlintasan KA yang tak dilengkapi palang pintu.
"Misalnya perlintasan di Kampung Kojengkang dan Ciwera Desa Gambarsari, Kampung Parungbesi Desa Mekarwangi, Desa Sumbersari, dan lainnya. Makanya sering terjadi kecelakaan disini," pungkasnya.
(sms)