Minibus Antar-Jemput Pelajar SD Terguling

Jum'at, 13 Maret 2015 - 09:56 WIB
Minibus Antar-Jemput Pelajar SD Terguling
Minibus Antar-Jemput Pelajar SD Terguling
A A A
MEDAN - Akibat ban pecah, minibus antarjemput pelajar SD Prime One School, Medan, terguling di Tol Bandar Selamat KM 21, Kamis (12/3) sekitar pukul 07.45 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal itu. Namun, sebanyak 16 siswa yang ada di dalam minibus bernopol BK 7400 DO itu, termasuk seorang guru, petugas sekuriti, dan sopir, mengalami luka lecet dan trauma. Untuk kepentingan medis, belasan pelajar langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Murni Teguh Medan.

Sang sopir, Ahmad Affandi, mengaku berangkat dari SD Prime One School sekitar pukul 06.00 WIB. Sampai menjemput para murid dari kawasan Marelan, kondisi bus masih baik-baik saja. “Saat itu, di dalam mobil ada 18 orang dengan 16 pelajar, seorang sekuriti, dan saya sebagai sopir. Tiba-tiba saja ban meledak dan (mobil) langsung terbalik,” kata pria yang sudah enam bulan bekerja sebagai sopir di Prime One School itu. Sesaat setelah kejadian, para pelajar langsung menghubungi keluarga masing-masing.

Tidak lama kemudian, sejumlah orang tua murid datang menjemput dan membawa anakanak mereka. Namun, pria yang akrab disapa Fandi itu tidak tahu persis ke mana para pelajar tersebut dibawa orang tua masingmasing. “Tidak ada yang luka parah ataupun berdarah. Memang tadi si Faiz (salah seorang siswa) yang duduk di depan mengaku sakit di tangan,” tuturnya.

Informasi yang diperoleh KORAN SINDO MEDAN di Polsekta Percut Seituan, Kamis (12/3), menyebutkan, minibus yang dikemudikan warga Jalan Tritura Lorong Famili, Medan Amplas itu baru saja menjemput salah seorang pelajar Prime One School dari kawasan Labuhan. Usai menjemput beberapa siswa, sang sopir kemudian melanjutkan perjalanan ke Prime One School yang berada di Jalan AH Nasution.

Untuk mempercepat perjalanan Fandi kemudian memilih lewat jalur tol, dan rencananya keluar di pintu tol Amplas. Minibusinikemudianmelaju dari arah pintu tol H Anif ke arah Amplas untuk menuju Prime One School. Nahas, saat melintasdengankecepatantinggi di Tol Bandar Selamat, persisnya di KM 21, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, ban sebelah kiri minibus gembos. Fandi yang tidak mampu mengendalikan kemudinya, kemudian oleng hingga minibus terbalik dan terseret di tol.

“Minibus sedang dalam perjalanan kembali ke sekolah usai menjemput para siswa. Ketika dalam perjalanan pulang ke sekolah, persisnya di tol KM 21, ban pecah lalu terbalik dan terseret. Namun tidak ada korban jiwa dalam lakalantas tunggal ini. Untuk sopir sedang kami mintai keterangannya,” ujar Kapolsekta Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung.

Wali Kota Jenguk Siswa

Kejadian ini mendapat perhatian dari Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin. Begitu mengetahui kejadian ini, wali kota langsung menjenguk para pelajar yang tengah dirawat di RS Murni Teguh. Di sana Eldin memberikan motivasi dan semangat kepada siswa agar tidak trauma atas insiden itu.

Menurut walikota, kondisi kesehatan korban minibus terbalik tidak perlu dikhawatirkan karena tidakadayangmengalamilukaserius. Namun wali kota mengingatkan kepada pihak sekolah agar rutin memeriksakan kondisi bus jemputan siswa guna menghindari kasusserupa. Seluruhbus sekolah yang digunakan untuk antar jemput pelajar harus benarbenar layak jalan.

“Selain itu sopir yang dipercaya untuk membawa anak sekolah harus benar-benar yang mahir, tidak ceroboh dan patuh atas peraturan lalu lintas. Untuk itulah harus dilakukan seleksi yang ketat. Sebab sedikit saja lalai di jalan raya dapat berakibat fatal,” kata Eldin. Hasil pemeriksaan dan pengobatan pihak rumah sakit, para siswa memang hanya mengalami luka-luka memar di bagian tangan akibat terkena benturan.

Karena itu para pelajar tidak perlu dirawat inap dan menginzinkan para orang tua membawa pulang anak-anaknya. Meski demikian, sejumlah orang tua siswa berencana membawa anaknya ke psikolog untuk menghilangkan shock maupun trauma.

“Saya anak membawa anak saya ini ke psikolog, guna menghilangkan rasa shock maupun trauma yang dialami akibat kejadian itu. Apalagi dia masih di bawah umur ” kata Erlia, salah seorang ibu korban.

Dody ferdiansyah / lia anggia nasution
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6257 seconds (0.1#10.140)