Siswa SDN Mangunsaren 1 Harus Menumpang di Sekolah Lain

Senin, 09 Maret 2015 - 07:56 WIB
Siswa SDN Mangunsaren...
Siswa SDN Mangunsaren 1 Harus Menumpang di Sekolah Lain
A A A
TEGAL - Siswa SDN Mangunsaren 1 Kecamatan Tarub, Tegal, Jawa Tengah harus menumpang di sekolah lain dalam mengikuti proses belajar mengajar karena kondisi bangunan bocor saat hujan dan jumlah ruang kelas yang kurang.

Kerusakan bangunan sekolah terlihat pada bagian dinding yang sebagian besar kondisinya sudah mengelupas.

Kerusakan juga terlihat pada kusen pintu dan jendela Kondisinya sudah keropos dan rapuh dimakan rayap.

Sementara bocornya atap ruang kelas karena bagian plafon masih menggunakan anyaman bambu.

Sementara saat musim kemarau, siswa harus belajar dalam kondisi kepanasan karena jarak plafon dengan lantai kelas cukup dekat.

Kondisi ini mengakibatkan siswa tak bisa sepenuhnya konsentrasi saat proses belajar mengajar.

Kepala SDN Mangunsaren 1 Usmanto mengatakan, sekolah belum pernah mendapat bantuan dana untuk merehabilitasi bangunan sekolah agar siswa bisa lebih nyaman saat proses belajar mengajar.

"Kalau musim hujan, pasti kebocoran. Sedangkan kalau musim kemarau, siswa kepanasan. Itu sudah berlangsung lama sekali," kata Usmanto.

Dia mengungkapkan, sebagian siswanya juga terpaksa menumpang di sekolah lain karena jumlah kelas hanya empat ruang.

Padahal jumlah rombongan belajar (rombel) mencapai 6 kelas dengan total siswa 196 orang. "Ada dua rombel yang menumpang di SDN Mangunsaren 2. Yakni kelas 3 dan 4," ungkapnya.

Jarak SDN Mangunsaren 2 dengan SDN Mangunsaren 1 mencapai sekitar 500 meter. Para siswa kelas 3 dan 4 sebelum menjalani proses belajar harus berjalan kaki untuk menuju ke sekolah tersebut. "Ya mereka terpaksa harus berjalan kaki cukup jauh ke sekolah lain," kata Usmanto.

Dengan kondisi tersebut, Usmanto juga berharap ada bantuan pembangunan ruang kelas baru (RKB), selain bantuan perbaikan ruang-ruang kelas. Jika sudah ada bantuan pembangunan RKB, lahan yang diperlukan sudah tersedia.

"Di sebelah gedung sekolah ada tanah kosong tak bertuan. Kami sudah koordinasi dengan pemerintah desa, dan hasilnya sudah disetujui untuk digunakan. Bahkan, masyarakat juga setuju," timpalnya. (Farid Firdaus/Koran Sindo)
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)