Korban Berjatuhan di Girimekar
A
A
A
BANDUNG - Jalan Girimekar sepanjang 200 meter yang berada di Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, sejak empat bulan lalu rusak berat.
Akses penghubung dari Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung yang memiliki kemiringan curam itu pun sudah banyak menelan korban terutama pengendara bermotor yang terjatuh karena ruas jalan tersebut dipenuhi lubang dan bebatuan besar. Menurut pantauan di lapangan, kondisi jalan rusak dimulai dari Kantor Desa Girimekar sampai menjelang Perumahan Girimekar Permai.
Truk pembawa pasir yang lewat kerap mogok begitu melintasi ruas jalan tersebut. Sang sopir terpaksa menurun kan muatan lalu menaikkan kembali begitu ditempat datar. Warga sekitar sempat menutup lubang tetapi dengan cepat material hilang tergerus air. Ketika musim hujan jalan seperti sungai, saat kemarau jalan bak sungai kering yang dipenuhi batu-batu besar.
Warga Perumahan Girimekar Permai Setyagus Sucipto, 33, mengaku pernah terjatuh dari motor ketika membonceng istri dan dua anaknya yang masih kecil saat melintasi ruas jalan itu. Menurut dia, jalur utama itu sudah rusak sejak empat bulan yang lalu dan kini bertambah parah memasuki bulan Februari ketika intensitas hujan sedang tinggi. Bahkan, sudah banyak korban berjatuhan terutama pengendara motor.
”Didekat Balai Desa saya terpeleset dan jatuh. Hati-hati bahaya,” ujar nya. Hal senada diungkapkan warga lainnya Deyna, 36. Dirinya yang telah beberapa tahun menetap di Desa Girimekar mengaku kecewa dan kesal dengan kondisi ruas jalan yang rusak parah itu. Deyna juga mengaku saat mengendarai mobil pernah beberapa kali selip begitu melintasi ruas jalan menanjak yang merupakan akses utama menuju rumah nya.
”Mobil saya sempat ngosod (selip). Kemarin ada ibu-ibu terjatuh dari motor. Masak ini mau dibiarkan saja. Apa harus menanam pohon pisang di sana,” katanya kesal. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Bandung Agus Nuria berjanji segera menindaklanjuti keluhan warga . Dirinya juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk meninjau ke lokasi tersebut guna mengetahui seperti apa kerusakannya.
“Kami perlu melihat kondisinya. Di sisi lain, kami juga akui memang banyak keluhan mengenai jalan yang rusak tapi tetap kami lakukan upaya perbaikan salah satunya tambal sulam,” ujarnya. Agus mengakui musim hujan menyebabkan sejumlah jalan rusak akibat tergerus air. Sesuai data, 30 titik ruas jalan rusak karena cuaca.
Selain itu juga karena kendaraan lewat melebihi tonase yang ditentukan. ”Kalau jumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat musim hujan dan tidak masuk dalam daftar program perbaikan nanti masuk dalam program pemeliharaan rutin,” tuturnya.
Rudini/dila nashear
Akses penghubung dari Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung yang memiliki kemiringan curam itu pun sudah banyak menelan korban terutama pengendara bermotor yang terjatuh karena ruas jalan tersebut dipenuhi lubang dan bebatuan besar. Menurut pantauan di lapangan, kondisi jalan rusak dimulai dari Kantor Desa Girimekar sampai menjelang Perumahan Girimekar Permai.
Truk pembawa pasir yang lewat kerap mogok begitu melintasi ruas jalan tersebut. Sang sopir terpaksa menurun kan muatan lalu menaikkan kembali begitu ditempat datar. Warga sekitar sempat menutup lubang tetapi dengan cepat material hilang tergerus air. Ketika musim hujan jalan seperti sungai, saat kemarau jalan bak sungai kering yang dipenuhi batu-batu besar.
Warga Perumahan Girimekar Permai Setyagus Sucipto, 33, mengaku pernah terjatuh dari motor ketika membonceng istri dan dua anaknya yang masih kecil saat melintasi ruas jalan itu. Menurut dia, jalur utama itu sudah rusak sejak empat bulan yang lalu dan kini bertambah parah memasuki bulan Februari ketika intensitas hujan sedang tinggi. Bahkan, sudah banyak korban berjatuhan terutama pengendara motor.
”Didekat Balai Desa saya terpeleset dan jatuh. Hati-hati bahaya,” ujar nya. Hal senada diungkapkan warga lainnya Deyna, 36. Dirinya yang telah beberapa tahun menetap di Desa Girimekar mengaku kecewa dan kesal dengan kondisi ruas jalan yang rusak parah itu. Deyna juga mengaku saat mengendarai mobil pernah beberapa kali selip begitu melintasi ruas jalan menanjak yang merupakan akses utama menuju rumah nya.
”Mobil saya sempat ngosod (selip). Kemarin ada ibu-ibu terjatuh dari motor. Masak ini mau dibiarkan saja. Apa harus menanam pohon pisang di sana,” katanya kesal. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Bandung Agus Nuria berjanji segera menindaklanjuti keluhan warga . Dirinya juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk meninjau ke lokasi tersebut guna mengetahui seperti apa kerusakannya.
“Kami perlu melihat kondisinya. Di sisi lain, kami juga akui memang banyak keluhan mengenai jalan yang rusak tapi tetap kami lakukan upaya perbaikan salah satunya tambal sulam,” ujarnya. Agus mengakui musim hujan menyebabkan sejumlah jalan rusak akibat tergerus air. Sesuai data, 30 titik ruas jalan rusak karena cuaca.
Selain itu juga karena kendaraan lewat melebihi tonase yang ditentukan. ”Kalau jumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat musim hujan dan tidak masuk dalam daftar program perbaikan nanti masuk dalam program pemeliharaan rutin,” tuturnya.
Rudini/dila nashear
(bhr)