Krisis Air Bersih, Warga Tagih Janji PDAM
A
A
A
SEMARANG - Warga Dusun Bobang, Kelurahan Campurejo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, menagih janji PDAM Tirta Moedal Kota Semarang untuk membangun warung air bersih. Sebab, hingga kini mereka kesulitan mendapatkan air bersih meskipun di dusun mereka terdapat dua sumur milik PDAM Kota Semarang itu.
Menurut keterangan Saryanto, warga RT 6/2 Campurejo, sejak lama warga di daerah itu mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab, mayoritas warga yang berasal dari kalangan tidak mampu itu kesulitan membuat sumur galian.
"Padahal di dusun kami ada dua sumur milik PDAM Tirta Moedal Kota Semarang. Sejak pertengahan 2014 kami telah mengajukan permohonan kepada PDAM untuk membangun warung air bersih dan telah disetujui, namun sampai sekarang belum ada realisasi," ujarnya, kemarin.
Lanjut dia, setelah dilayangkannya surat permohonan itu, pihak PDAM Tirta Moedal berjanji melakukan survei ke dusun mereka. Namun, sampai saat ini belum ada petugas yang datang.
"Padahal kami sudah sangat membutuhkan air bersih itu karena warga tidak mampu membuat sumur galian. Lagi pula, pembangunan warung air bersih kami rasa harus dilakukan PDAM sebagai bentuk kompensasi karena di dusun kami mereka membangun sumurnya. Kan ironis jika warga yang ada di sekitar sumur PDAM justru kesulitan mendapat air bersih."
Humas PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Joko Purwanto saat dikonfirmasi mengatakan, permasalahan tersebut memang belum terselesaikan. Sebab, Dusun Campurejo masuk wilayah Kabupaten Kendal dan merupakan wilayah administratif PDAM Kabupaten Kendal.
"Saat ini masih proses, soalnya itu masuk wilayah PDAM Kendal. Jadi, membutuhkan koordinasi dengan PDAM di sana," kata dia.
Meski begitu, lanjut Joko, pihaknya tentu akan memberikan yang terbaik kepada warga Campurejo. Jika nantinya sudah ditemukan kesepakatan antara PDAM Tirta Moedal dengan PDAM Kabupaten Kendal, proses pembuatan warung air bersih itu dapat segera terealisasi.
"Intinya kami akan tetap membantu, namun saat ini kami masih dalam proses koordinasi. Nantinya kalau sudah selesai semuanya, maka akan kami buatkan warung air bersih itu."
Menurut keterangan Saryanto, warga RT 6/2 Campurejo, sejak lama warga di daerah itu mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab, mayoritas warga yang berasal dari kalangan tidak mampu itu kesulitan membuat sumur galian.
"Padahal di dusun kami ada dua sumur milik PDAM Tirta Moedal Kota Semarang. Sejak pertengahan 2014 kami telah mengajukan permohonan kepada PDAM untuk membangun warung air bersih dan telah disetujui, namun sampai sekarang belum ada realisasi," ujarnya, kemarin.
Lanjut dia, setelah dilayangkannya surat permohonan itu, pihak PDAM Tirta Moedal berjanji melakukan survei ke dusun mereka. Namun, sampai saat ini belum ada petugas yang datang.
"Padahal kami sudah sangat membutuhkan air bersih itu karena warga tidak mampu membuat sumur galian. Lagi pula, pembangunan warung air bersih kami rasa harus dilakukan PDAM sebagai bentuk kompensasi karena di dusun kami mereka membangun sumurnya. Kan ironis jika warga yang ada di sekitar sumur PDAM justru kesulitan mendapat air bersih."
Humas PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Joko Purwanto saat dikonfirmasi mengatakan, permasalahan tersebut memang belum terselesaikan. Sebab, Dusun Campurejo masuk wilayah Kabupaten Kendal dan merupakan wilayah administratif PDAM Kabupaten Kendal.
"Saat ini masih proses, soalnya itu masuk wilayah PDAM Kendal. Jadi, membutuhkan koordinasi dengan PDAM di sana," kata dia.
Meski begitu, lanjut Joko, pihaknya tentu akan memberikan yang terbaik kepada warga Campurejo. Jika nantinya sudah ditemukan kesepakatan antara PDAM Tirta Moedal dengan PDAM Kabupaten Kendal, proses pembuatan warung air bersih itu dapat segera terealisasi.
"Intinya kami akan tetap membantu, namun saat ini kami masih dalam proses koordinasi. Nantinya kalau sudah selesai semuanya, maka akan kami buatkan warung air bersih itu."
(zik)