Penderita DBD di Bantul Capai 295 Orang

Jum'at, 06 Maret 2015 - 11:14 WIB
Penderita DBD di Bantul...
Penderita DBD di Bantul Capai 295 Orang
A A A
BANTUL - Serangan nyamuk demam berdarah dengue (DBD) di Bantul kian mengganas. Dalam dua bulan terakhir, jumlah pasien penderita penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti itu sudah mencapai 295 orang. Dari jumlah tersebut, lima pasien di antaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Pramudi mengungkapkan, dari lima pasien yang meninggal, dua di antaranya sudah dilakukan audit dan dipastikan meninggal karena penyakit DBD. Sementara, tiga korban lainnya masih diidentifikasi. “Jumlah penderita DBD tahun ini memang meningkat drastis, bahkan peningkatannya mencapai 300%. Musim hujan seperti ini (hujan-panas hujan-panas) memang menunjang peningkatan pasien DBD,” ujarnya, kemarin.

Pramudi mengatakan, angka DBD tahun ini melonjak drastis dibanding tahun sebelumnya. Tak hanya dari sisi korban meninggal, dari sisi pasien juga mengalami peningkatan lebih dari 300% dibanding periode yang sama tahun lalu. Selama Januari hingga Februari, pasien DBD di Kabupaten Bantul mencapai 295 orang. Tahun lalu, pada Januari 2014, jumlah pasien DBD mencapai 45 orang dan Januari 2015 sudah mencapai 145 orang.

Sementara, pada Februari 2014 jumlah pasien DBD ada 46 orang. Sementara, pada Februari 2015 mencapai 150 orang. Tren tingginya pasien DBD ini diperkirakan akan sampai Mei mengingat hujan kemungkinan masih akan turun hingga bulan tersebut. “Mei, mungkin masyarakat masih harus waspada,” katanya. Pramudi mengungkapkan, masih dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah pasien DBD yang mengalami lonjakan paling banyak ada di tiga kecamatan perbatasan dengan Kodya Yogyakarta.

Tiga kecamatan tersebut adalah Kasihan, Sewon, dan Banguntapan. Selain kepadatan jumlah penduduk, urbanisasi paling banyak terjadi di kawasan tersebut. Dengan adanya lonjakan tersebut, pihaknya sudah melakukan berbagai antisipasi dan juga gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Pihaknya menghimbau kepada semua wilayah meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Dengan terus turunnya hujan tersebut, genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk banyak terbentuk. “Semua wilayah sudah kami perintahkan,” ucapnya. Kepala Seksi Survilance Dinkes Bantul Widayati menambahkan, tahun ini terjadi lonjakan signifikan penderita DBD. Faktor cuaca menjadi penentu peningkatan jumlah DBD tersebut yang masih terjadi saat ini. Di masing-masing wilayah mengalami peningkatan, namun peningkatan masing-masing wilayah sangat fluktuatif.

“Di Sewon tertinggi di Desa Panggungharjo, di Banguntapan ada di Desa Banguntapan dan di Kasihan ada di Desa Ngestiharjo,” tuturnya. Camat Sewon, Kwintarto Heru Prabowo mengungkapkan wilayahnya termasuk kawasan dengan tingkat penderita DBD tergolong paling banyak di wilayah Kabupaten Bantul.

Dia mencatat beberapa dusun mengalami peningkatan. Seperti di Dusun Druwo, Desa Panggungharjo kabarnya sudah ada 15 warganya yang menderita DBD. “Karena itu, tanggal 1 Maret kemarin kami mengadakan kerja bakti massal di seluruh RT. Selain memperingati Serangan Umum 1 Maret, gerakan ini juga untuk meningkatkan PSN,” ungkapnya.

Erfanto linangkung
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7240 seconds (0.1#10.140)