Mangkrak Empat Tahun, Jembatan Pabean Dibangun
A
A
A
INDRAMAYU - Pembangunan jembatan Pabean di Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu kembali dilanjutkan. Pemkab setempat menyiapkan anggaran Rp9 miliar untuk memercepat penyelesaian pembangunan jembatan tersebut.
Pembangunan jembatan ini sempat terbengkalai selama empat tahun karena terkendala anggaran. Kabid Jembatan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu Sutiyono mengatakan, pembangunan jembatan akan dilanjutkan pada tahun ini. “Anggaran yang disiapkan untuk membangun pilar-pilar jembatan,tiang pancang hidrolik dan pondasi,”kata dia.
Harapannya dengan anggaran tersebut penyelesaian jembatan bisa mencapai 80%. Pembangunan jembatan pabean saat ini, memasuki tahapan pemasangan balok, lantai dan penyelesaian akhir. Sejak 2011 lalu, Pemkab Indramayu telah mengeluarkan anggaran Rp13 miliar secara bertahap dalam tiga tahun terakhir.
Jembatan Pabean tersebut di harapkan dapat meningkatkan geliat ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan Kecamatan Indramayu-Kecamatan Pasekan. Targetnya, pada 2016, jembatan Pabean sudah bisa dilalui pengguna jalan. Ditaksir, penyelesaian akhir jembatan hanya membutuhkan anggaran Rp2 miliar.
“Anggaran untuk penyelesaian akhir jembatan diproyeksikan akan dianggarkan melalui APBD 2016,”kata dia. Selain memercepat pembangunan Jembatan Pabean, pada ta hun ini, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah membangun sejumlah jembatan. Anggaran pembangunan jembatan, mencapai Rp36 miliar.
Pembangunan jembatan yang akan disiapkan, yakni Jembatan Sojar Kecamatan Jatibarang, Jembatan Prawira, Kecamatan Balongan, Jembatan Pancer Dengdeng, Kecamatan Krangkeng, dan Jembatan Pasar Karangampel, Kecamatan Karangampel. Sementara itu, untuk jembatan di Pulo Cangak Kecamatan Bangodua, pada tahun ini baru dilakukan perencanaan guna mengetahui biaya pembuatan jembatan di Pulo Cangak.
Bila estimasi biaya sudah muncul dari hasil perencanaan, pembangunannya akan dimulai pada 2016. Menurutnya, anggaran untuk pelaksanaan perencanaan pada tahun ini dianggarkan sebesar Rp300 juta. Biaya tersebut di keluarkan untuk pelaksanaan sur vey, pemeriksaan tanah, serta teknis jarak bentangan.
“Untuk tahap perencanaan, akan ditentukan dulu konsultannya dari hasil lelang. April tahun ini proses lelangnya baru akan berjalan,” kata dia. Sutiyono mengatakan, sebenarnya perencanaan pembuatan jembatan di Pulo Cangak akan dilakukan pada 2014 melalui APBD-perubahan. Akan tetapi dibatalkan, karena dirasa waktunya terlalu mepet. Terlebih, melihat lokasi perencanaannya yang melintasi Sungai Cimanuk, memerlukan banyak pekerjaan dan biaya yang tidak sedikit.
Sutiyono mengatakan, kawasan tersebut merupakan salah satu wilayah yang terisolasi. Bila dari Kecamatan Bangodua ingin ke arah pantura Kecamatan Kertasemaya, harus memutar dulu ke arah Kecamatan Widasari yang bisa memakan jarak 5 km. Sementara, lintasan tersebut menjadi salah satu alternatif warga dari 4 kecamatan yang ingin memerpendek jarak dan waktu tempuh.
Sementara itu, Oot Kusnadi,33 warga Desa Pabean Udik mengaku, Jembatan Pabean akan memermudah akses transportasi masyarakat. “Kami bisa lebih cepat menempuh perjalanan menuju kota, kalau jembatan pabean sudah selesai,” kata dia.
Tomi indra
Pembangunan jembatan ini sempat terbengkalai selama empat tahun karena terkendala anggaran. Kabid Jembatan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu Sutiyono mengatakan, pembangunan jembatan akan dilanjutkan pada tahun ini. “Anggaran yang disiapkan untuk membangun pilar-pilar jembatan,tiang pancang hidrolik dan pondasi,”kata dia.
Harapannya dengan anggaran tersebut penyelesaian jembatan bisa mencapai 80%. Pembangunan jembatan pabean saat ini, memasuki tahapan pemasangan balok, lantai dan penyelesaian akhir. Sejak 2011 lalu, Pemkab Indramayu telah mengeluarkan anggaran Rp13 miliar secara bertahap dalam tiga tahun terakhir.
Jembatan Pabean tersebut di harapkan dapat meningkatkan geliat ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan Kecamatan Indramayu-Kecamatan Pasekan. Targetnya, pada 2016, jembatan Pabean sudah bisa dilalui pengguna jalan. Ditaksir, penyelesaian akhir jembatan hanya membutuhkan anggaran Rp2 miliar.
“Anggaran untuk penyelesaian akhir jembatan diproyeksikan akan dianggarkan melalui APBD 2016,”kata dia. Selain memercepat pembangunan Jembatan Pabean, pada ta hun ini, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah membangun sejumlah jembatan. Anggaran pembangunan jembatan, mencapai Rp36 miliar.
Pembangunan jembatan yang akan disiapkan, yakni Jembatan Sojar Kecamatan Jatibarang, Jembatan Prawira, Kecamatan Balongan, Jembatan Pancer Dengdeng, Kecamatan Krangkeng, dan Jembatan Pasar Karangampel, Kecamatan Karangampel. Sementara itu, untuk jembatan di Pulo Cangak Kecamatan Bangodua, pada tahun ini baru dilakukan perencanaan guna mengetahui biaya pembuatan jembatan di Pulo Cangak.
Bila estimasi biaya sudah muncul dari hasil perencanaan, pembangunannya akan dimulai pada 2016. Menurutnya, anggaran untuk pelaksanaan perencanaan pada tahun ini dianggarkan sebesar Rp300 juta. Biaya tersebut di keluarkan untuk pelaksanaan sur vey, pemeriksaan tanah, serta teknis jarak bentangan.
“Untuk tahap perencanaan, akan ditentukan dulu konsultannya dari hasil lelang. April tahun ini proses lelangnya baru akan berjalan,” kata dia. Sutiyono mengatakan, sebenarnya perencanaan pembuatan jembatan di Pulo Cangak akan dilakukan pada 2014 melalui APBD-perubahan. Akan tetapi dibatalkan, karena dirasa waktunya terlalu mepet. Terlebih, melihat lokasi perencanaannya yang melintasi Sungai Cimanuk, memerlukan banyak pekerjaan dan biaya yang tidak sedikit.
Sutiyono mengatakan, kawasan tersebut merupakan salah satu wilayah yang terisolasi. Bila dari Kecamatan Bangodua ingin ke arah pantura Kecamatan Kertasemaya, harus memutar dulu ke arah Kecamatan Widasari yang bisa memakan jarak 5 km. Sementara, lintasan tersebut menjadi salah satu alternatif warga dari 4 kecamatan yang ingin memerpendek jarak dan waktu tempuh.
Sementara itu, Oot Kusnadi,33 warga Desa Pabean Udik mengaku, Jembatan Pabean akan memermudah akses transportasi masyarakat. “Kami bisa lebih cepat menempuh perjalanan menuju kota, kalau jembatan pabean sudah selesai,” kata dia.
Tomi indra
(bhr)