Dua Potongan Tubuh Korban AirAsia Teridentifikasi
Dua Potongan Tubuh Korban AirAsia Teridentifikasi
A
A
A
SURABAYA - Tim DVI kembali mengidentifikasi dua peti jenazah berisi potongan tubuh (body part) penumpang AirAsia QZ8501. Dua potongan tubuh dikenali melalui analisa DNA itu terindentifikasi sebagai Sukiatna Haripin dan Susilo Gani.
Kabid Dokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol Budiyono mengatakan, body part berupa potongan kaki kiri milik Sukiatna Haripin, warga Malang, berada dalam peti jenazah label B012. Hasil analisa DNA sesuai dengan sampel pembanding yakni DNA milik ayah kandung korban.
"Berdasarkan satu data primer, body part dengan label B012 tidak terbantahkan lagi sebagai Sukiatna Haripin, laki-laki berusia 60 tahun, warga Malang, Jawa Timur," kata Budiyono, Rabu (4/3/2015).
Selanjutnya, dalam peti label B013 yang berisi potongan kaki kiri, hasil analisa DNA oleh tim DVI diketahui milik Susilo Gani, warga Surabaya. Analisa DNA ini dengan sampel pembanding anak kandung yang bersangkutan.
"Dari hasil pemeriksaan DNA dengan pembanding anak kandung korban, tidak terbantahkan lagi dalam peti jenazah B013 Susilo Gani, laki-laki berusia 63 tahun, asal Surabaya, Jawa Timur, Indonesia."
Dengan teridentifikasinya dua body part ini, jumlah korban AirAsia QZ8501 yang berhasil dikenali sebanyak 94 korban, ditambah tiga body part milik satu korban dan dua potongan tubuh milik satu nama. Sementara, total peti jenazah yang sudah teridentifikasi sebanyak 100 peti dan saat ini masih sisa empat peti.
"Masih tersisa empat peti yang dilakukan proses rekonsiliasi. Rinciannya, tiga jenazah yang masih relatif utuh dan satu dalam bentuk potongan tubuh," pungkas Budiyono.
Kabid Dokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol Budiyono mengatakan, body part berupa potongan kaki kiri milik Sukiatna Haripin, warga Malang, berada dalam peti jenazah label B012. Hasil analisa DNA sesuai dengan sampel pembanding yakni DNA milik ayah kandung korban.
"Berdasarkan satu data primer, body part dengan label B012 tidak terbantahkan lagi sebagai Sukiatna Haripin, laki-laki berusia 60 tahun, warga Malang, Jawa Timur," kata Budiyono, Rabu (4/3/2015).
Selanjutnya, dalam peti label B013 yang berisi potongan kaki kiri, hasil analisa DNA oleh tim DVI diketahui milik Susilo Gani, warga Surabaya. Analisa DNA ini dengan sampel pembanding anak kandung yang bersangkutan.
"Dari hasil pemeriksaan DNA dengan pembanding anak kandung korban, tidak terbantahkan lagi dalam peti jenazah B013 Susilo Gani, laki-laki berusia 63 tahun, asal Surabaya, Jawa Timur, Indonesia."
Dengan teridentifikasinya dua body part ini, jumlah korban AirAsia QZ8501 yang berhasil dikenali sebanyak 94 korban, ditambah tiga body part milik satu korban dan dua potongan tubuh milik satu nama. Sementara, total peti jenazah yang sudah teridentifikasi sebanyak 100 peti dan saat ini masih sisa empat peti.
"Masih tersisa empat peti yang dilakukan proses rekonsiliasi. Rinciannya, tiga jenazah yang masih relatif utuh dan satu dalam bentuk potongan tubuh," pungkas Budiyono.
(zik)
Explore More