Puluhan Hektare Sawah di Subang Terendam Banjir
A
A
A
SUBANG - Puluhan hektare tanaman padi berusia dua bulan tersebar di Desa Gunungsari, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat, terendam banjir.
Banjir yang dipicu tingginya curah hujan dan jebolnya beberapa saluran irigasi tersebut, berpotensi mengakibatkan tanaman padi yang sebulan lagi siap panen itu membusuk.
"Kalau terendamnya berhari-hari, tanaman padi kami bisa busuk. Kejadian seperti ini selalu terulang setiap musim hujan, sebab ada beberapa saluran irigasi yang jebol dan sampai sekarang nggak diperbaiki oleh pemerintah," tutur Darlim (60), petani asal Kampung Sukarandeg, Desa Gunungsari, kepada KORAN SINDO, Rabu (4/3/2015).
Camat Pagaden Hazizul Hakim mengakui, wilayah pertanian di Desa Gunungsari rawan terjadi banjir setiap musim hujan. Namun, banjir yang melanda areal tanaman padi tersebut lazimnya tidak berlangsung lama.
"Laporan yang kami terima, ada sekitar 30 hektare tanaman padi yang tergenang," ucapnya.
Sementara itu, selain merendam areal tanaman padi, banjir juga menggenangi akses jalan desa dengan ketinggian 30-40 sentimeter. Aktivitas warga, terutama anak-anak sekolah dan para pekerja yang biasa melewati jalan tersebut, terganggu.
"Saat banjir, jalan desa di kampung kami sepanjang 50 meter melintasi persawahan biasa tergenang air luapan sungai. Genangan ini diakibatkan saluran air Cigede mengalami pendangkalan dan beberapa bagian ada yang jebol," kata tokoh warga Gunungsari, Tarkem.
Dia berharap pemerintah segera menormalisasi saluran dan memperbaiki irigasi yang rusak, agar pasokan air lancar.
Banjir yang dipicu tingginya curah hujan dan jebolnya beberapa saluran irigasi tersebut, berpotensi mengakibatkan tanaman padi yang sebulan lagi siap panen itu membusuk.
"Kalau terendamnya berhari-hari, tanaman padi kami bisa busuk. Kejadian seperti ini selalu terulang setiap musim hujan, sebab ada beberapa saluran irigasi yang jebol dan sampai sekarang nggak diperbaiki oleh pemerintah," tutur Darlim (60), petani asal Kampung Sukarandeg, Desa Gunungsari, kepada KORAN SINDO, Rabu (4/3/2015).
Camat Pagaden Hazizul Hakim mengakui, wilayah pertanian di Desa Gunungsari rawan terjadi banjir setiap musim hujan. Namun, banjir yang melanda areal tanaman padi tersebut lazimnya tidak berlangsung lama.
"Laporan yang kami terima, ada sekitar 30 hektare tanaman padi yang tergenang," ucapnya.
Sementara itu, selain merendam areal tanaman padi, banjir juga menggenangi akses jalan desa dengan ketinggian 30-40 sentimeter. Aktivitas warga, terutama anak-anak sekolah dan para pekerja yang biasa melewati jalan tersebut, terganggu.
"Saat banjir, jalan desa di kampung kami sepanjang 50 meter melintasi persawahan biasa tergenang air luapan sungai. Genangan ini diakibatkan saluran air Cigede mengalami pendangkalan dan beberapa bagian ada yang jebol," kata tokoh warga Gunungsari, Tarkem.
Dia berharap pemerintah segera menormalisasi saluran dan memperbaiki irigasi yang rusak, agar pasokan air lancar.
(zik)