Pertumbuhan Penduduk di Luar Target

Senin, 02 Maret 2015 - 11:09 WIB
Pertumbuhan Penduduk di Luar Target
Pertumbuhan Penduduk di Luar Target
A A A
CIREBON - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mulai membidik remaja SMP untuk berperan serta dalam mengatasi ledakan penduduk di Indonesia. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, BKKBN mengakui, pertumbuhan penduduk di luar target.

Kepala BKKBN Ambar Rahayu saat di Cirebon mengungkapkan, keterlibatan remaja SMP merupakan tindaklanjut dari program yang sama yang melibatkan remaja SMA. Pihaknya melibatkan remaja SMP dalam isu kependudukan dengan alasan perkembangan keterlibatan remaja SMA belumlah cukup.

“Perkembangan zaman yang memengaruhi pertumbuhan penduduk semakin menantang. Fenomena sekarang, anak-anak SD saja sudah bisa buka internet dan mengakses konten-konten yang menjerumuskan pada kehidupan yang kurang bermanfaat,” papar dia di tengah kegiatan bakti sosial pelayanan KB dan sepeda sehat di Kota Cirebon, Sabtu (28/2).

Akses internet dimaksud, lanjut dia, di antaranya situs-situs tertentu yang menjurus pada perilaku seks bebas, narkoba, penularan HIV/AIDS, dan lainnya. Saat ini, beberapa kota di Indonesia telah memiliki SMP yang dilengkapi pusat informasi konseling (PIK) remaja. Dia meyakinkan, BKKBN semakin gencar melibatkan remaja dalam isu kependudukan ini mengingat tantangannya yang semakin besar.

Lima tahun terakhir, kata dia, pertumbuhan penduduk di Indonesia belum sesuai harapan. Berdasar data sensus penduduk 2010, pertumbuhan pen duduk masih 1,49%. Artinya, terang dia, setiap tahun terjadi kelahiran 4-5 juta. Dengan kata lain, dalam sepuluh tahun jumlah penduduk Indonesia bertambah 50 juta jiwa atau nyaris sama dengan jumlah penduduk Singapura yang tak lebih dari 4,5 juta jiwa.

PIK remaja sendiri sebelumnya sudah ada di SMA di masing-masing daerah. Setiap tahun, pihaknya mengembangkan sekolah-sekolah yang memiliki PIK remaja. Rata-rata 1.000-3.000 remaja ditumbuhkan, salah satunya SMAN 6 Kota Cirebon yang dibentuk sebagai model sekolah siaga kependudukan (SSK).

Remaja, tambah dia, disasar dalam isu kepndudukan untuk merencanakan kehidupannya yang lebih baik. Di antaranya, pendewasaan usia pernikahan, hingga merancang keluarganya akan seperti apa bagi remaja yang sudah terlanjur menikah muda.

Sementara itu, Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf Macan Effendi yang hadir saat penetapan SMAN 6 Kota Cirebon sebagai SSK mengatakan, pemahaman akan isu ledakan penduduk dapat dimulai dari pendidikan di sekolah-sekolah. Dia mengingatkan, ledakan penduduk tak hanya jadi beban pemerintah.

Erika lia
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5981 seconds (0.1#10.140)