Panel Listrik Meledak, Pabrik Ban Ludes
A
A
A
DELISERDANG - Ledakan panel listrik memicu kebakaran hebat di pabrik ban, PT Bintang Karet Sukses Abadi, di Jalinsum Tanjung Morawa-Medan Km 11,15 Desa Ujung Serdang, Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang, Sabtu (28/2) sekira pukul 14.00 WIB.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu karena ratusan pekerja yang melihat kobaran api langsung lari berhamburan keluar dari pabrik ke bahu jalan. Sementarakerugianbelum bisa dipastikan hingga kemarin kepada pemilik perusahaan.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, kebakaran pabrik pengolahan, pembuatan karet compound, dan vulkanisir pengolahan ban yang sudah beroperasi sejak puluhan tahun lalu itu, diduga disebabkan hubungan arus pendek pada panel listrik ruang produksi.
Panel listrik meledak dan menimbulkan percikan api yang seketika menyambar dinding pabrik. Karena di dalam pabrik banyak bahan yang mudah terbakar, api pun dengan cepat merambat dan membesar. “Tiba-tiba panel listrik meledak dan api dengan cepat menyambar,” ungkap mandor produksi PT Bintang Karet Sukses Abadi, Misdi, kepada wartawan, kemarin.
Keterangannya tidak jauh berbeda yang diungkapkan Hendrik, 31, operator forklit yang baru dua bulan bekerja di perusahaan itu. Percikan api berasal dari panel listrik yang diduga mengalami hubungan arus pendek. Saat kebakaran terjadi, ratusan pekerja sedang bekerja di dalam pabrik. “Melihat kobaran api, kami pun langsung lari keluar pabrik untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sempat ada terdengar beberapa kali ledakan yang berasal dari tabung gas. “Terdengar beberapa kali suara ledakan dari tabung gas, selain karet dan ban yang mudah terbakar di dalam pabrik juga terdapat sekitar 10 drum CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah),” paparnya. Api semakin besar dan merambat ke seluruh bagian pabrik.
Gumpalan asap hitam membubungtinggi hinggaterlihat dari jarak ratusan meter sebelum lokasi pabrik. Sekitar 30 menit, mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan dan Pemkab Deliserdang baru tiba di lokasi. Namun karena lokasi pabrik yang sempit disertai angin kencang, petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api.
“Sedikitnya sudah delapan mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan turun dibantu mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Deliserdang, tapi lokasinya sempit dan angin kencang belum lagi di dalam pabrik banyak terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar, jadi apinya agak sulit dipadamkan,” ujar Rio, salah seorang petugas pemadam kebakaran Pemkab Deliserdang.
Saat petugas pemadam kebakaran sibuk memadamkan api, para pekerja mengeluarkan ban serta hasil produksi lainnya, alat berat seperti forklit, dan alatalat kantor ke bahu jalan serta di bagian depan pabrik yang aman dari api. Tanpa memperhatikan keselamatan, para pekerja yang seluruh badannya nyaris hitam terkena asap mengangkat barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Sementara mereka sibuk menyelamatkan barang- barang dari pabrik, beberapa pria berpakaian rapi hanya terlihat memerintah para pekerja untuk cepat mengeluarkan barang. Api yang membesar menyebar hingga ke gerbang PT Tamora Nusa Perkasa, yang berada di sebelah kanan pabrik yang terbakar.
Di lokasi perusahaan yang bergerak di bidang penjualan alat-alat berat itu, beberapa pekerja juga berupaya keras mengeluarkan perlengkapan dan persediaan sparepart ke tempat yang lebih aman. Petugas pemadam kebakaran dibantu para pekerja dan warga sekitar terpaksa harus membobol tembok pembatas di belakang pabrik untuk mengambil air dari kolam di sana.
Rahmat, 45, mandor produksi mengungkapkan, pada akhir tahun 2009 lalu pabrik tempatnya bekerja juga pernah terbakar. Namun, kebakarannya tidak sehebat kali ini dan tidak berlangsung lama. “Akhir tahun 2009 lalu pabrik ini juga pernah terbakar tapi tidak separah ini,” tutur pria yang mengaku sudah 20 tahun bekerja. Kebakaran hebat ini pun menjadi perhatian warga sekitar dan para pengendara sehingga mengakibatkan kemacetan panjang.
Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Tanjung Morawa dan Kepolisian Resor (Polres) Deliserdang terlihat kesulitan mengatur kendaraan yang melintas untuk mengurai kemacetan panjang. Sementara itu, Kepala Unit (Kanit) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polsek Tanjung Morawa, Iptu ALP Tambunan mengatakan, hingga kemarin malam,
belum ditemukan adanya korban jiwa akibat kebakaran itu. Petugas pemadam kebakaran juga masih berusaha memadamkan api. “Kerugian dan penyebab kebakaran belum dapat dipastikan menunggu hasil penyelidikan,” tuturnya.
M andi yusri
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu karena ratusan pekerja yang melihat kobaran api langsung lari berhamburan keluar dari pabrik ke bahu jalan. Sementarakerugianbelum bisa dipastikan hingga kemarin kepada pemilik perusahaan.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, kebakaran pabrik pengolahan, pembuatan karet compound, dan vulkanisir pengolahan ban yang sudah beroperasi sejak puluhan tahun lalu itu, diduga disebabkan hubungan arus pendek pada panel listrik ruang produksi.
Panel listrik meledak dan menimbulkan percikan api yang seketika menyambar dinding pabrik. Karena di dalam pabrik banyak bahan yang mudah terbakar, api pun dengan cepat merambat dan membesar. “Tiba-tiba panel listrik meledak dan api dengan cepat menyambar,” ungkap mandor produksi PT Bintang Karet Sukses Abadi, Misdi, kepada wartawan, kemarin.
Keterangannya tidak jauh berbeda yang diungkapkan Hendrik, 31, operator forklit yang baru dua bulan bekerja di perusahaan itu. Percikan api berasal dari panel listrik yang diduga mengalami hubungan arus pendek. Saat kebakaran terjadi, ratusan pekerja sedang bekerja di dalam pabrik. “Melihat kobaran api, kami pun langsung lari keluar pabrik untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sempat ada terdengar beberapa kali ledakan yang berasal dari tabung gas. “Terdengar beberapa kali suara ledakan dari tabung gas, selain karet dan ban yang mudah terbakar di dalam pabrik juga terdapat sekitar 10 drum CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah),” paparnya. Api semakin besar dan merambat ke seluruh bagian pabrik.
Gumpalan asap hitam membubungtinggi hinggaterlihat dari jarak ratusan meter sebelum lokasi pabrik. Sekitar 30 menit, mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan dan Pemkab Deliserdang baru tiba di lokasi. Namun karena lokasi pabrik yang sempit disertai angin kencang, petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api.
“Sedikitnya sudah delapan mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan turun dibantu mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Deliserdang, tapi lokasinya sempit dan angin kencang belum lagi di dalam pabrik banyak terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar, jadi apinya agak sulit dipadamkan,” ujar Rio, salah seorang petugas pemadam kebakaran Pemkab Deliserdang.
Saat petugas pemadam kebakaran sibuk memadamkan api, para pekerja mengeluarkan ban serta hasil produksi lainnya, alat berat seperti forklit, dan alatalat kantor ke bahu jalan serta di bagian depan pabrik yang aman dari api. Tanpa memperhatikan keselamatan, para pekerja yang seluruh badannya nyaris hitam terkena asap mengangkat barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Sementara mereka sibuk menyelamatkan barang- barang dari pabrik, beberapa pria berpakaian rapi hanya terlihat memerintah para pekerja untuk cepat mengeluarkan barang. Api yang membesar menyebar hingga ke gerbang PT Tamora Nusa Perkasa, yang berada di sebelah kanan pabrik yang terbakar.
Di lokasi perusahaan yang bergerak di bidang penjualan alat-alat berat itu, beberapa pekerja juga berupaya keras mengeluarkan perlengkapan dan persediaan sparepart ke tempat yang lebih aman. Petugas pemadam kebakaran dibantu para pekerja dan warga sekitar terpaksa harus membobol tembok pembatas di belakang pabrik untuk mengambil air dari kolam di sana.
Rahmat, 45, mandor produksi mengungkapkan, pada akhir tahun 2009 lalu pabrik tempatnya bekerja juga pernah terbakar. Namun, kebakarannya tidak sehebat kali ini dan tidak berlangsung lama. “Akhir tahun 2009 lalu pabrik ini juga pernah terbakar tapi tidak separah ini,” tutur pria yang mengaku sudah 20 tahun bekerja. Kebakaran hebat ini pun menjadi perhatian warga sekitar dan para pengendara sehingga mengakibatkan kemacetan panjang.
Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Tanjung Morawa dan Kepolisian Resor (Polres) Deliserdang terlihat kesulitan mengatur kendaraan yang melintas untuk mengurai kemacetan panjang. Sementara itu, Kepala Unit (Kanit) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polsek Tanjung Morawa, Iptu ALP Tambunan mengatakan, hingga kemarin malam,
belum ditemukan adanya korban jiwa akibat kebakaran itu. Petugas pemadam kebakaran juga masih berusaha memadamkan api. “Kerugian dan penyebab kebakaran belum dapat dipastikan menunggu hasil penyelidikan,” tuturnya.
M andi yusri
(bhr)