Desain Baju Anak Kreatif
A
A
A
BANDUNG - Siapa bilang tampil modis hanya monopoli orang dewasa. Buktinya, kini anak-anak juga sudah kritis dalam hal memilih busana sesuai dengan seleranya. Selain kebutuhan primer, perlengkapan sandang untuk si buah hati juga harus kekinian dan bercita rasa mode.
Terlebih jika di dalam rancangannya ada muatan edukasi. Fenomena fesyen anak ini, setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tampil penuh gaya saat bepergian atau bermain dengan teman sebayanya. Di sisi lain, para orang tua harus pintar dalam memilah jenis pakaian yang akan dikenakan anak-anaknya. Bukan dilihat dari modelnya saja, tetapi bahan pakaian juga harus menunjang sisi kenyamanan bagi usia anak-anak.
Cukupkah kedua syarat tersebut? Hmm rupanya zaman sudah bergeser jauh. Kini, muncul tren baju anak yang tematik dan diperhatikan dari aspek karakteristik sang anak. Anak-anak yang notabenenya selalu aktif dan lincah setiap hari, tentu memerlukan pakaian yang membuat tubuhnya dapat bergerak bebas.
Di Bandung sebagai kota yang terkenal akan fesyennya kini tak mau ketinggalan untuk menawarkan pakaian anak-anak yang nyaman namun terdepan dalam hal kreativitas. Salah satunya bisa ditemukan di Jumma Kids yang berada di kawasan Dago. Untuk meningkatkan kualitas generasi muda penuh gaya dan kreativitas yang tinggi, Jumma Kids menciptakan konsep fesyen anak-anak dengan pendekatan yang berbeda.
Di Studio Jumma Kids, para orang tua dan anak-anak dapat menjumpai beragam karakter mode anak kecil yang atraktif, kreatif, eksploratif, dan sedikit kontradiktif. Tak ayal, dengan metode tematik ini, anak akan lebih percaya diri.
“Kebutuhan fesyen anak-anak yang ada di pasaran sekarang tidak sesuai harapan. Produk seperti kaus, kemeja dan celana yang dijual cenderung membosankan dan berbahan kurang nyaman. Kalaupun ada produk yang berkualitas bagus, harganya sering overpriced,” ungkap Winny saat ditemui di sela-sela acara soft launch studio Jumma Kids miliknya di kawasan Dago Asri Bandung.
Selama ini Jumma Kids dikenal karena kausnya yang unisex atau bisa digunakan oleh anak perempuan dan laki-laki. Dengan desain-desain yang ekspresif sekaligus kontradiktif, kehadiran Jumma Kids menjadi menarik perhatian saat dikenakan oleh anak-anak. Bukan hanya desain kausnya yang kreatif, kenyamanan juga menjadi hal utama yang diprioritaskan untuk membuat produknya.
Bahan 32S full cotton seringkali digunakan untuk materi pembuatan kaus-kaus Jumma Kids. Pasalnya, di dunia industri fesyen, bahan ini berada di tingkat paling atas untuk kenyamanan sebuah kaus. “Selain kaus, Jumma Kids juga menyediakan kemeja, sweater, cardigans, jeans, jogger pants, sweat pants, dan beberapa kali berkolaborasi dengan brand lain untuk membuat produk tas dan sepatu,” tambah Winny.
Supaya tidak terkesan generik, Jumma Kids juga menarik inspirasi dari gambar hewan, musik, kutipan dan lainnya yang berasal dari fesyen dewasa kemudian di daur ulang sehingga pantas bila diaplikasikan untuk anak-anak. Saat ini Jumma Kids menawarkan produk pakaian untuk ukuran anak-anak usia 9- 12 bulan, 1 tahun, 2-3 tahun, 4-5 tahun, dan 6-7 tahun.
Harga yang dibanderol sangat terjangkau karena tidak akan membuat jebol dompet para orang tua. “Butik kami mengedepankan kenyamanan yang dibarengi desain serius sekaligus berkarakter dan harga yang terjangkau. Selain itu, produk-produknya diciptakan dari bahan berkualitas, memperhatikan setiap detail dan segala sesuatunya dikemas dengan kelucuan dan sarat keceriaan,” bebernya.
Lanjutnya, sifat kontradiktif inilah yang mengesankan Jumma Kids sebagai brand fesyen yang edgy, agak nyeleneh namun selalu tampak stand-out di dalam lingkungan fesyen anak-anak. “Kehadiran offline store ini diharapkan bisa membawa spirit baru yang lebih menyegarkan untuk ke depannya. Di bangunan studio serba putih ini, terselip goresan warna kuning yang sengaja dihadirkan untuk mengekspresikan karakter.
Selain itu warna kuning dapat menstimulus pemikiran untuk memunculkan ide-ide baru,” jelas Winny. Jumma Kids memulai penjualannya secara onlinedan mempromosikan produkproduknya melalui media sosial seperti instagram, twitter dan facebooksejak akhir Desember 2013. Kini, bisnisnya berkembang dengan hadirnya butik atau studio. Nama Jumma sendiri memiliki makna ‘friday prayer’ secara harfiah.
Dimana doa merupakan sebuah aktivitas spiritual yang selalu dilakukan orang-orang di setiap harinya. Itu pun yang menjadi inspirasi Winny untuk membuat Jumma Kids bisa hadir di setiap aspek kehidupan anak-anak. Bagi Anda yang tertarik untuk meningkatkan rasa percaya diri anak lewat pakaian yang kreatif dan eksploratif. Urusan harga, tentu sangat kompetitif.
Dini budiman/ M-7
Terlebih jika di dalam rancangannya ada muatan edukasi. Fenomena fesyen anak ini, setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tampil penuh gaya saat bepergian atau bermain dengan teman sebayanya. Di sisi lain, para orang tua harus pintar dalam memilah jenis pakaian yang akan dikenakan anak-anaknya. Bukan dilihat dari modelnya saja, tetapi bahan pakaian juga harus menunjang sisi kenyamanan bagi usia anak-anak.
Cukupkah kedua syarat tersebut? Hmm rupanya zaman sudah bergeser jauh. Kini, muncul tren baju anak yang tematik dan diperhatikan dari aspek karakteristik sang anak. Anak-anak yang notabenenya selalu aktif dan lincah setiap hari, tentu memerlukan pakaian yang membuat tubuhnya dapat bergerak bebas.
Di Bandung sebagai kota yang terkenal akan fesyennya kini tak mau ketinggalan untuk menawarkan pakaian anak-anak yang nyaman namun terdepan dalam hal kreativitas. Salah satunya bisa ditemukan di Jumma Kids yang berada di kawasan Dago. Untuk meningkatkan kualitas generasi muda penuh gaya dan kreativitas yang tinggi, Jumma Kids menciptakan konsep fesyen anak-anak dengan pendekatan yang berbeda.
Di Studio Jumma Kids, para orang tua dan anak-anak dapat menjumpai beragam karakter mode anak kecil yang atraktif, kreatif, eksploratif, dan sedikit kontradiktif. Tak ayal, dengan metode tematik ini, anak akan lebih percaya diri.
“Kebutuhan fesyen anak-anak yang ada di pasaran sekarang tidak sesuai harapan. Produk seperti kaus, kemeja dan celana yang dijual cenderung membosankan dan berbahan kurang nyaman. Kalaupun ada produk yang berkualitas bagus, harganya sering overpriced,” ungkap Winny saat ditemui di sela-sela acara soft launch studio Jumma Kids miliknya di kawasan Dago Asri Bandung.
Selama ini Jumma Kids dikenal karena kausnya yang unisex atau bisa digunakan oleh anak perempuan dan laki-laki. Dengan desain-desain yang ekspresif sekaligus kontradiktif, kehadiran Jumma Kids menjadi menarik perhatian saat dikenakan oleh anak-anak. Bukan hanya desain kausnya yang kreatif, kenyamanan juga menjadi hal utama yang diprioritaskan untuk membuat produknya.
Bahan 32S full cotton seringkali digunakan untuk materi pembuatan kaus-kaus Jumma Kids. Pasalnya, di dunia industri fesyen, bahan ini berada di tingkat paling atas untuk kenyamanan sebuah kaus. “Selain kaus, Jumma Kids juga menyediakan kemeja, sweater, cardigans, jeans, jogger pants, sweat pants, dan beberapa kali berkolaborasi dengan brand lain untuk membuat produk tas dan sepatu,” tambah Winny.
Supaya tidak terkesan generik, Jumma Kids juga menarik inspirasi dari gambar hewan, musik, kutipan dan lainnya yang berasal dari fesyen dewasa kemudian di daur ulang sehingga pantas bila diaplikasikan untuk anak-anak. Saat ini Jumma Kids menawarkan produk pakaian untuk ukuran anak-anak usia 9- 12 bulan, 1 tahun, 2-3 tahun, 4-5 tahun, dan 6-7 tahun.
Harga yang dibanderol sangat terjangkau karena tidak akan membuat jebol dompet para orang tua. “Butik kami mengedepankan kenyamanan yang dibarengi desain serius sekaligus berkarakter dan harga yang terjangkau. Selain itu, produk-produknya diciptakan dari bahan berkualitas, memperhatikan setiap detail dan segala sesuatunya dikemas dengan kelucuan dan sarat keceriaan,” bebernya.
Lanjutnya, sifat kontradiktif inilah yang mengesankan Jumma Kids sebagai brand fesyen yang edgy, agak nyeleneh namun selalu tampak stand-out di dalam lingkungan fesyen anak-anak. “Kehadiran offline store ini diharapkan bisa membawa spirit baru yang lebih menyegarkan untuk ke depannya. Di bangunan studio serba putih ini, terselip goresan warna kuning yang sengaja dihadirkan untuk mengekspresikan karakter.
Selain itu warna kuning dapat menstimulus pemikiran untuk memunculkan ide-ide baru,” jelas Winny. Jumma Kids memulai penjualannya secara onlinedan mempromosikan produkproduknya melalui media sosial seperti instagram, twitter dan facebooksejak akhir Desember 2013. Kini, bisnisnya berkembang dengan hadirnya butik atau studio. Nama Jumma sendiri memiliki makna ‘friday prayer’ secara harfiah.
Dimana doa merupakan sebuah aktivitas spiritual yang selalu dilakukan orang-orang di setiap harinya. Itu pun yang menjadi inspirasi Winny untuk membuat Jumma Kids bisa hadir di setiap aspek kehidupan anak-anak. Bagi Anda yang tertarik untuk meningkatkan rasa percaya diri anak lewat pakaian yang kreatif dan eksploratif. Urusan harga, tentu sangat kompetitif.
Dini budiman/ M-7
(bhr)