Harga Beras di Medan Masih Stabil

Selasa, 24 Februari 2015 - 11:18 WIB
Harga Beras di Medan...
Harga Beras di Medan Masih Stabil
A A A
MEDAN - Kenaikan harga beras di Jakarta ternyata tidak berimbas ke Kota Medan. Hingga kini harga beras di tingkat distributor maupun pengecer di pasar tradional masih relatif stabil.

Kemarin, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meninjau gudang penyimpanan beras di Jalan Sibayak Medan, persisnya depan Medan Mall. Selain untuk mengecek harga beras yang kabarnya naik belakangan ini, peninjauan juga dilakukan untuk memastikan stok beras di Kota Medan tersedia dan mencukupi kebutuhan masyarakat.

Sejumlah distributor beras yang ditemui wali kota di gudang penyimpanan beras itu mengaku harga beras masih stabil, terutama jenis IR. Saat ini harga jual beras jenis IR di kisaran Rp9.000/kg. Selain itu, stok beras yang ada pun mencukupi, sehingga dipastikan mampu memenuhi permintaan masyarakat.

“Harga beras tidak naik, justru mengalami penurunan dan kita jual dengan harga Rp.9.000/ kg untuk jenis IR. Untuk stok beras, kita pastikan aman dan mampu memenuhi kebutuhan warga Kota Medan. Apalagi pasokan beras dari Kabupaten Deliserdang cukup banyak,” ujar Johan, salah seorang distributor beras sekaligus pemilik gudang yang ditemui wali kota di lokasi.

Untuk mengecek harga dan stok beras, wali kota didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, Syarizal Arif. Mereka langsung memasuki sejumlah gudang penyimpanan beras yang ada. Setelah memastikan stok beras mencukupi, mantan Sekda Kota Medan ini pun memastikan harga jual beras masih stabil.

Umumnya para distributor yang ditemui mengaku menjual harga beras Rp9.000/kg untuk jenis IR. Eldin mengatakan, peninjauan ini dilakukan setelah mendapat informasi harga beras di pasaran mulai naik sehingga meresahkan warga, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok. Tapi berdasarkan hasil peninjauannya, ternyata harga beras malah turun.

“Setelah kita cek, harga beras sekarang turun Rp9.000/kg, sebelumnya Rp9.500/kg. Insya Allah Maret depan harga beras bisa menyentuh Rp8000/kg untukjenisIR. Penurunan ini terjadi karena ada tambahan pasokan dari Aceh, sebab di sana memasuki musim panen,” jelas Eldin. Terkait dengan adanya kenaikan harga beras di tingkat pengecer mencapai Rp500-Rp1.000/kg, wali kota menepisnya.

Sebab, pihak Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan sudah mengecek langsung ke pedagang hingga tingkat pengecer. Hasilnya tidak ada kenaikan harga beras. “PD Pasar sudah turun untuk mengecek langsung harga beras di pasaran. Mereka tidak menemui adanya kenaikan harga beras, mungkin kenaikan harga itu hanya isu di kalangan para pedagang,” ungkap Eldin seraya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan kabar kenaikan harga beras tersebut.

Terpisah, salah seorang pedagang beras di Pasar Padang Bulan, Nando, mengaku harga beras saat ini masih stabil. Untuk jenis biasa atau terendah, yaitu IR64, masih dijual di kisaran Rp9.500 per kilogram (kg). Begitu juga harga jenis kukubalam, dijual Rp9.500 per kg. Sedangkan kukubalam super dijual lebih mahal, yaitu berkisar Rp10.000-Rp10.500 per kg.

Dari semua jenis beras, hanya jenis ramos yang paling tinggi harganya yaitu Rp11.500 per kg, itu pun tergolong stabil. “Harga beras tidak ada mengalami kenaikan sejak akhir 2014. Kalaupun ada kenaikan tapi itu berkisar Rp500-1.000 per kg,” ujarnya, kemarin. Hal senada dikatakan Anto, pedagang di Pasar Brayan.

“Beberapa waktu lalu harga beras malah ada yang turun yaitu kukubalam, biasanya Rp103.000 per 10 kilogram sekarang jadi Rp96.000. Jadi bisa dikatakan harga beras di Medan masih tergolong aman,” katanya. Dia berharap, kenaikan harga beras yang terjadi di Jawa tidak berimbas ke Medan karena dipastikan akan memengaruhi tingkat penjualan.

“Kalau di Jawa mahal mungkin wajar karena beberapa waktu lalu terjadi banjir. Yang pasti mudah-mudahan harga di sini tidak ikut naik karena akan berpengaruh dengan penjualan kami,” ucapnya. Di sisi lain, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) belum berencana menggelar operasi pasar (OP) mengingat harga beras masih relatif stabil.

Humas Bulog Divre Sumut Rudy Adlyn Damanik mengatakan, beras di Sumut masih aman sehingga belum perlu melakukan OP. “Sampai sekarang belum ada permintaan untuk melakukan OP dari kabupaten/kota sesuai dengan prosedurnya. Itu menunjukkan harga beras di wilayah ini masih stabil, karena kalau (harga) naik pasti sudah ada pengajuan OP,” jelasnya.

Meski begitu Bulog tetap koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memantau pergerakan harga beras di pasar. Jika mengalami kenaikan harga mencapai 10% dari harga biasa, maka Bulog segera lakukan OP. “Saat ini stok beras Bulog Sumut mencapai 45.000 ton yang berarti cukup untuk alokasi empat bulan ke depan. Dengan kondisi sekarang, jika kabupaten/kota perlu OP kami pastikan siap,” pungkasnya.

Jelia amelida/Lia anggia nasution
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4409 seconds (0.1#10.140)