Kredit untuk KPUM Kembali Bergulir Maret

Sabtu, 21 Februari 2015 - 10:16 WIB
Kredit untuk KPUM Kembali...
Kredit untuk KPUM Kembali Bergulir Maret
A A A
MEDAN - Kementerian Koperasi dan UKM dipastikan melanjutkan kembali program penyaluran kredit melalui Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB).

Ditargetkan Maret mendatang sudah mulai digulirkan kepada koperasi dan UMKM. “Saat ini kami masih dalam tahap proses evaluasi. Evaluasinya mungkin selesai Februari. Pada Maret mendatang sudah bisa jalan lagi,” ujar Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, saat tatap muka dengan para anggota Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM), di dealer Suzuki, PT Trans Sumatera Agung, Jalan Adam Malik, kemarin.

Menurut Menkop, evaluasi dilakukan agar dana bergulir yang diberikan dapat tersalurkan dengan baik tanpa tumpang tindih. Selain itu, dilakukan juga evaluasi besaran suku bunga. “Selama ini suku bunga kredit yang dikucurkan LPDB di atas 6%. Ke depannya, kami akan mengusahakan suku bunga menjadi 5%,” katanya.

Suku bunga perbankan di Indonesia saat ini masih sangat tinggi dibanding negara tetangga, sehingga menurunkan daya saing produk lokal. Akibatnya, sulit membendung masuknya arus barang dari luar negeri, karena bank di negara lain berani memberikan suku bunga ringan.

“Untuk itu, saya berharap hal ini dapat dipergunakan dengan baik oleh KPUM khususnya, untuk lebih menyejahterakan anggotanya. Jangan ini dijadikan untuk mencari sesuap nasi saja, tapi jadikan sebagai mata pencarian dan biaya kehidupan hingga anak-anak kita pun bisa sekolah sampai tinggi. Lalu, sejahtera dengan adanya koperasi ini,” ujarnya.

Menurut dia, koperasi merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian dan menyejahterakan masyarakat di Indonesia. Namun syaratnya, koperasi tersebut harus dikelola dengan baik. Selain itu, didukung regulasi yang baik dari pemerintah.

“Untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia, kita harus gotongroyong. Salah satunya dengan koperasi. Kalau badan usahanya dikelola dengan baik dan ada regulasi yang baik dari pemerintah, saya yakin koperasi akan menyejahterakan masyarakat. Tapi sayangnya kondisi koperasi kita masih memprihatinkan,” ujarnya.

Dia menyebutkan, dari sekitar 250 juta penduduk di Indonesia, hanya 1,5% yang berwirausaha. Makanya Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara tetangga seperti Malaysia, dimana penduduknya lebih sedikit dari Indonesia, namun yang berwirausaha sudah di atas 5%.

“Makanya, program saya akan mengoptimalkan kerja sama dengan BUMN dan perusahaan swasta untuk meningkatkan wirausaha di Indonesia. Selain itu, pastinya juga mengampanyekan koperasi. Kami akan mendukung melalui pembiayaan dan penguatan kelembagaan. Seperti yang dilakukan KPUM di Medan ini, saya senang. Makanya saya mau ke Medan. Kami upayakan bunga kreditnya diturunkan jadi 5% saja,” ujarnya.

Ketua KPUM Jabmar Siburian menyebutkan, tahun lalu pihaknya mengambil kredit angkutan umum sebanyak 200 unit lebih didua dealer , yakni Suzuki dan Daihatsu. “Kami memberi dua opsi kepada anggota, yakni Daihatsu dan Suzuki. Tapi memang yang paling banyak kami ambil dari Suzuki. Sementara, angkutan yang kami ambil tahun 2010 lalu kreditnya akan selesai pada 25 Februari ini. Pembayarannya pun lancar, tunggakannya 0%. Kita berharap, apa yang dijanjikan Pak Menteri bisa direalisasikan ke depannya,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Menkop melepas 50 angkutan umum yang pada 25 Februari nanti kreditnya akan lunas. Menkop juga merasakan langsung naik angkutan umum yang dilepasnya itu.

Eko agustyo fb
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0984 seconds (0.1#10.140)