Imlek Jadi Momen untuk Membangun Keberagaman
A
A
A
MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pujo Nugroho, mendatangi kediaman anggota DPR Sofyan Tan, di Jalan Kaswari, Medan, Kamis (19/2).
Kunjungan Gatot untuk bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat tersebut yang menggelar open house Imlek. Selain gubernur, turut hadir Wakil Gubernur Sumut, T Erry Nuradi, beserta istri; Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin; anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Parlindungan Purba; serta sejumlah anggota DPRD Kota Medan.
Gatot menyebutkan, Imlek merupakan bagian dari ciri khas Sumut yang sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. Ini patut dilestarikan dan dibudayakan sebagai landasan untuk membangun keberagaman di Sumut.
“Ini jadi ciri bahwa Sumut yang beragam suku, adat, dan agama. Ini patut dilestarikan untuk membangun keberagaman Sumut,” ungkapnya kepada wartawan, kemarin. Menurut dia, open house yang digelar sejumlah tokoh itu sudah menjadi tradisi yang memang seharusnya terus dibangun. Dia berharap, perayaan Imlek itu menciptakan nuansa kebaikan yang lebih baik dari perayaan Imlek sebelumnya. Selain itu, Imlek diharapkan menjadi momen hari kebersamaan bagi masyarakat di Sumut.
“Bagi masyarakat yang tidak merayakan Imlek, kami berharap ini dijadikan momen silaturahim, karena kekuatan untuk membangun sosial kemasyarakatan adalah dengan bersilaturahmi,” ujarnya. Sementara Sofyan Tan mengungkapkan, open house yang dia gelar merupakan wujud syukur keluarganya karena masih diberikan kesempatan merayakan Imlek pada tahun ini. Selain itu, dia dan keluarga juga ingin terus menjalin silaturahmi kepada sahabat dan masyarakat sekitar.
“Saya memang setiap tahun menggelar open house . Bahkan, saat saya gagal mencalonkan jadi wali kota pun tetap saya gelar,” katanya. Bagi Sofyan Tan sendiri, Imlek memiliki makna menjaga silaturahmi agar tidak terputus, baik kepada sahabat maupun masyarakat. Saat Natal dan Idul Fitri, dia juga mengunjungi teman- temannya.
“Artinya, silaturahim ini adalah bentuk menjaga hubungan sekaligus membangun keberagaman di Sumut yang penduduknya heterogen,” ujarnya.
Eko agustyo fb
Kunjungan Gatot untuk bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat tersebut yang menggelar open house Imlek. Selain gubernur, turut hadir Wakil Gubernur Sumut, T Erry Nuradi, beserta istri; Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin; anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Parlindungan Purba; serta sejumlah anggota DPRD Kota Medan.
Gatot menyebutkan, Imlek merupakan bagian dari ciri khas Sumut yang sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. Ini patut dilestarikan dan dibudayakan sebagai landasan untuk membangun keberagaman di Sumut.
“Ini jadi ciri bahwa Sumut yang beragam suku, adat, dan agama. Ini patut dilestarikan untuk membangun keberagaman Sumut,” ungkapnya kepada wartawan, kemarin. Menurut dia, open house yang digelar sejumlah tokoh itu sudah menjadi tradisi yang memang seharusnya terus dibangun. Dia berharap, perayaan Imlek itu menciptakan nuansa kebaikan yang lebih baik dari perayaan Imlek sebelumnya. Selain itu, Imlek diharapkan menjadi momen hari kebersamaan bagi masyarakat di Sumut.
“Bagi masyarakat yang tidak merayakan Imlek, kami berharap ini dijadikan momen silaturahim, karena kekuatan untuk membangun sosial kemasyarakatan adalah dengan bersilaturahmi,” ujarnya. Sementara Sofyan Tan mengungkapkan, open house yang dia gelar merupakan wujud syukur keluarganya karena masih diberikan kesempatan merayakan Imlek pada tahun ini. Selain itu, dia dan keluarga juga ingin terus menjalin silaturahmi kepada sahabat dan masyarakat sekitar.
“Saya memang setiap tahun menggelar open house . Bahkan, saat saya gagal mencalonkan jadi wali kota pun tetap saya gelar,” katanya. Bagi Sofyan Tan sendiri, Imlek memiliki makna menjaga silaturahmi agar tidak terputus, baik kepada sahabat maupun masyarakat. Saat Natal dan Idul Fitri, dia juga mengunjungi teman- temannya.
“Artinya, silaturahim ini adalah bentuk menjaga hubungan sekaligus membangun keberagaman di Sumut yang penduduknya heterogen,” ujarnya.
Eko agustyo fb
(ars)