Ano Sutrisno Dikenal Sebagai Sosok Birokrat dan Politisi yang Luwes
A
A
A
CIREBON - Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno sebelum meninggal dunia dikenal sebagai sosok birokrat dan politisi yang luwes.
Ketua DPRD Kota Cirebon Edi Suripno mengenal sosok almarhum sebagai tokoh yang tak bisa dipisahkan dengan pemerintahan dan kemajuan Kota Cirebon.
"Almarhum dikenal sebagai birokrat ulung yang berkarir dari bawah. Sudah banyak jasanya selama ini. DPRD dan masyarakat Kota Cirebon merasa kehilangan, semoga segala amal ibadah dan pengabdiannya selama ini mendapat tempat di sisi-NYA," ungkap dia.
Mantan Ketua DPRD Kota Cirebon yang juga tokoh Cirebon, Sunaryo HW juga mengenal Ano sebagai sosok birokrat dan politisi yang luwes.
"Semoga segala ide dan pikirannya dalam memajukan Kota Cirebon bisa diteruskan penerus dan kalangan generasi muda. Dengan begitu, apa yang telah dilakukannya selama ini tercapai," tutur Sunaryo yang juga dikenal sebagai politikus Partai Golkar ini.
Ungkapan belangsukawa juga datang dari Keraton Kesepuhan Cirebon melalui Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat.
"Kami atas nama keluarga besar Keraton Kasepuhan turut berduka cita. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT," ungkap Sultan Sepuh XIV.
Sebelum wafat, sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ano sempat mendapat perawatan di RS Siloam sejak 29 Desember 2014. Kala itu, Ano kritis, bahkan dikabarkan hilang kesadaran (anfal) di rumdin.
Dia langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS Pertamina Cirebon sekitar pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 18.00 WIB, barulah Ano dibawa ke RS Siloam hingga tutup usia.
Selama perawatannya, pihak Pemkot Cirebon sendiri belum pernah mengeluarkan pernyataan resmi mengenai penyakit Ano. Surat keterangan medis diberikan manajemen RS Siloam kepada pihak keluarga Ano.
Sempat terjadi stagnansi roda pemerintahan di Kota Cirebon, sampai akhirnya Wakil Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis menerima pelimpahan tugas dan wewenang Wali Kota Cirebon pada 2 Februari 2015.
Pelimpahan kewenangan diterima Azis dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung.
Ano dilantik bersama Azis oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada 16 April 2013 di Gedung DPRD, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon. Keduanya dilantik sebagai pasangan kepala daerah periode 2013-2018.
Ano-Azis diangkat sebagai wali kota dan wakil wali kota berdasar SK Mendagri masing-masing No 131.2 -2753/2013 tentang Pengesahan Pengangkatan Wali Kota Cirebon dan No 131.2-2754/2013 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Wali Kota Cirebon.
Keduanya menggantikan pasangan kepala daerah Kota Cirebon sebelumnya, Subardi-Sunaryo HW.
Pasangan Ano-Azis kala itu melahirkan visi misi RAMAH yang berarti religius, aman, maju, aspiratif, dan hijau.
Ketua DPRD Kota Cirebon Edi Suripno mengenal sosok almarhum sebagai tokoh yang tak bisa dipisahkan dengan pemerintahan dan kemajuan Kota Cirebon.
"Almarhum dikenal sebagai birokrat ulung yang berkarir dari bawah. Sudah banyak jasanya selama ini. DPRD dan masyarakat Kota Cirebon merasa kehilangan, semoga segala amal ibadah dan pengabdiannya selama ini mendapat tempat di sisi-NYA," ungkap dia.
Mantan Ketua DPRD Kota Cirebon yang juga tokoh Cirebon, Sunaryo HW juga mengenal Ano sebagai sosok birokrat dan politisi yang luwes.
"Semoga segala ide dan pikirannya dalam memajukan Kota Cirebon bisa diteruskan penerus dan kalangan generasi muda. Dengan begitu, apa yang telah dilakukannya selama ini tercapai," tutur Sunaryo yang juga dikenal sebagai politikus Partai Golkar ini.
Ungkapan belangsukawa juga datang dari Keraton Kesepuhan Cirebon melalui Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat.
"Kami atas nama keluarga besar Keraton Kasepuhan turut berduka cita. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT," ungkap Sultan Sepuh XIV.
Sebelum wafat, sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ano sempat mendapat perawatan di RS Siloam sejak 29 Desember 2014. Kala itu, Ano kritis, bahkan dikabarkan hilang kesadaran (anfal) di rumdin.
Dia langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS Pertamina Cirebon sekitar pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 18.00 WIB, barulah Ano dibawa ke RS Siloam hingga tutup usia.
Selama perawatannya, pihak Pemkot Cirebon sendiri belum pernah mengeluarkan pernyataan resmi mengenai penyakit Ano. Surat keterangan medis diberikan manajemen RS Siloam kepada pihak keluarga Ano.
Sempat terjadi stagnansi roda pemerintahan di Kota Cirebon, sampai akhirnya Wakil Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis menerima pelimpahan tugas dan wewenang Wali Kota Cirebon pada 2 Februari 2015.
Pelimpahan kewenangan diterima Azis dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung.
Ano dilantik bersama Azis oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada 16 April 2013 di Gedung DPRD, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon. Keduanya dilantik sebagai pasangan kepala daerah periode 2013-2018.
Ano-Azis diangkat sebagai wali kota dan wakil wali kota berdasar SK Mendagri masing-masing No 131.2 -2753/2013 tentang Pengesahan Pengangkatan Wali Kota Cirebon dan No 131.2-2754/2013 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Wali Kota Cirebon.
Keduanya menggantikan pasangan kepala daerah Kota Cirebon sebelumnya, Subardi-Sunaryo HW.
Pasangan Ano-Azis kala itu melahirkan visi misi RAMAH yang berarti religius, aman, maju, aspiratif, dan hijau.
(sms)