Polda Jawa Barat Siap Tangani Kasus Jual Beli Proyek Jalan
A
A
A
BANDUNG - Kepolisian Daerah Jawa Barat menyatakan siap untuk menangani kasus dugaan jual beli proyek jalan di Kabupaten Bogor yang diduga melibatkan pejabat di Dinas Bina Marga dan Pengairan setempat. Hal tersebut disampaikan Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Jabar AKBP Yayat Popon kepada Sindonews.com.
Menurut Yayat, pihaknya siap menyelidiki kasus dugaan korupsi proyek jalan di Kabupaten Bogor termasuk adanya dugaan jual beli proyek jalan di Bumi Tegar Beriman tersebut.
"Ya tentunya kita sebagai penyidik Tipikor akan senang jika diberi laporan adannya tindak pidana korupsi. Jadi jika ada datanya segera saja disampaikan ke bagian Tipikor Polda Jabar sehingga akan segera kita selidiki, " kata Yayat, Rabu (18/2/2015).
Karena, kata perwira menengah Polri ini, pihaknya memang tengah menangani kasus dugaan korupsi dana pemeliharaan jalan dan jembatan di Kabupaten Bogor tahun 2014.
Terkait kasus tersebut, Yayat mengakui memang telah memeriksa Kadis Bina Marga dan Pengairan E Wadani. Namun saat ditanya sejauh mana mengenai dugaan keterlibatannya penyidik Polri ini enggan berkomentar dengan alasan masih dalam tahap penyelidikan.
"Saat ini kami memang tengah menyelidiki kasusnya. Tapi karena masih dalam tahap penyelidikan tentunya tidak bisa kita ungkap ke media massa. Jadi tunggu sajalah hasilnya," timpal Yayat.
Sebelumnya sejumlah pihak baik perseorangan maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengaku siap melaporkan kasus dugaan korupsi jalan termasuk adanya dugaan jual beli proyek di Kabupaten Bogor ke Polda Jabar dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sementara itu di Kabupaten Bogor beredar rumor jika beberapa proyek jalan bernilai diatas Rp1 miliar yang didanai oleh APBN dan APBD Jawa Barat telah diplot ke sejumlah pihak.
Ketua Gapensi Kabupaten Bogor H Enday Dasuki yang dihubungi lewat ponselnya mengaku kaget mengenai adanya rumor tersebut.
"Wah saya baru tahu dari wartawan kalau ada info tersebut. Saya rasa tidaklah kalau proyeknya telah diplot atau dibagi-bagi ke pihak tertentu, " kata H Enday.
Dia juga meminta kepada Pemkab Bogor dan dinas terkait agar segera melakukan tender pelelangan proyek.
"Kalau bisa pelelangan tidak dilakukan pada pertengahan tahun karena berimbas pada pengerjaan dan kualitas jalan yang akan dikerjakan, " tandas H Enday.
Sementara itu Kadis Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor E Wardani tidak berhasil dihubungi karena ponselnya tidak aktif.
Menurut Yayat, pihaknya siap menyelidiki kasus dugaan korupsi proyek jalan di Kabupaten Bogor termasuk adanya dugaan jual beli proyek jalan di Bumi Tegar Beriman tersebut.
"Ya tentunya kita sebagai penyidik Tipikor akan senang jika diberi laporan adannya tindak pidana korupsi. Jadi jika ada datanya segera saja disampaikan ke bagian Tipikor Polda Jabar sehingga akan segera kita selidiki, " kata Yayat, Rabu (18/2/2015).
Karena, kata perwira menengah Polri ini, pihaknya memang tengah menangani kasus dugaan korupsi dana pemeliharaan jalan dan jembatan di Kabupaten Bogor tahun 2014.
Terkait kasus tersebut, Yayat mengakui memang telah memeriksa Kadis Bina Marga dan Pengairan E Wadani. Namun saat ditanya sejauh mana mengenai dugaan keterlibatannya penyidik Polri ini enggan berkomentar dengan alasan masih dalam tahap penyelidikan.
"Saat ini kami memang tengah menyelidiki kasusnya. Tapi karena masih dalam tahap penyelidikan tentunya tidak bisa kita ungkap ke media massa. Jadi tunggu sajalah hasilnya," timpal Yayat.
Sebelumnya sejumlah pihak baik perseorangan maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengaku siap melaporkan kasus dugaan korupsi jalan termasuk adanya dugaan jual beli proyek di Kabupaten Bogor ke Polda Jabar dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sementara itu di Kabupaten Bogor beredar rumor jika beberapa proyek jalan bernilai diatas Rp1 miliar yang didanai oleh APBN dan APBD Jawa Barat telah diplot ke sejumlah pihak.
Ketua Gapensi Kabupaten Bogor H Enday Dasuki yang dihubungi lewat ponselnya mengaku kaget mengenai adanya rumor tersebut.
"Wah saya baru tahu dari wartawan kalau ada info tersebut. Saya rasa tidaklah kalau proyeknya telah diplot atau dibagi-bagi ke pihak tertentu, " kata H Enday.
Dia juga meminta kepada Pemkab Bogor dan dinas terkait agar segera melakukan tender pelelangan proyek.
"Kalau bisa pelelangan tidak dilakukan pada pertengahan tahun karena berimbas pada pengerjaan dan kualitas jalan yang akan dikerjakan, " tandas H Enday.
Sementara itu Kadis Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor E Wardani tidak berhasil dihubungi karena ponselnya tidak aktif.
(sms)