Setuju Mundur

Selasa, 17 Februari 2015 - 11:04 WIB
Setuju Mundur
Setuju Mundur
A A A
BANDUNG - Usulan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan tim sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 ditunda rupanya disambut baik Persib Bandung.

Jawara ISL 2014 ini tidak mempermasalahkan jika pada akhirnya kompetisi tertinggi tanah air tersebut kembali mundur dari jadwal yang telah ditetapkan. Seperti yang diungkapkan, Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.

Menurut dia, justru dengan kemunduran jadwal tersebut pihaknya menjadi lebih memiliki waktu luang dalam menentukan siapa striker asing yang pas untuk berseragam Maung Bandung. “Kami ambil positifnya saja. Kalau mundur (jadwal ISL), maka pencarian bisa lebih memiliki waktu banyak mencari striker asing,” ujar Djadjang saat ditemui di Mes Persib, Ahmad Yani Bandung, kemarin. Bahkan, pelatih yang akrab disapa Djanur ini pun mengaku dengan kemunduran jadwal tersebut Persib Bandung kini bisa lebih fokus menghadapi AFC Cup 2015.

“Kalau dikatakan persiapan kita mubajir, justru tidak. Karena persiapan akan langsung mengarah ke kompetisi lain yakni AFC Cup,” tegasnya. Meski begitu, Djanur berharap jika hasilnya kick off ISL mundur, maka PT Liga Indonesia harus dapat menyesuaikan jadwal sebaik mungkin, antara jadwal ISL dan AFC Cup. “Kalau perubahan pada program latihan jelas ada, tapi tidak terlalu signifikan. Mungkin saja ada uji coba lagi. Agar tim jauh lebih siap,” sambungnya.

Hal senada diungkapkan pelatih tim Pelita Bandung Raya (PBR), Dejan Antonic. Pelatih asal Serbia itu mengaku jika mundur maka persiapan yang dilakukan semakin lebih matang. Apalagi dalam masa persiapan, tim yang berjuluk The Boys Are Backini mengalami gangguan non teknis. “Ada kabar katanya diundur sampai Maret nanti. Kalau benar tidak masalah, jadi kami bisa lebih siap lagi. Apalagi banyak pemain penting kami yang keluar,” ujar Dejan.

Seperti diketahui, BOPI dan Tim Sembilan memang masih belum merekomendasikan digelarnya kompetisi ISL 2015. PSSI dan PT Liga Indonesia dituntut untuk menyelesaikan berbagai masalah terkait kelayakan klub peserta sebelum kompetisi digulirkan, terutama mengenai kondisi finansial dan tunggakan utang yang belum dilunasi oleh klub.

“Perlu ada diskusi antara BOPI dengan PT Liga Indonesia. Rekomendasi itu harusdipertimbangkan, bukan berdasarkan belas kasihan. Jangan cuma menguntungkan klub, tapi merugikan pemain,” kata Ketua BOPI, Noor Aman, beberapa waktu lalu. “Terkait penyelesaian utang itu harus ada perjanjian. Kalau sampai batas waktu yang ditetapkan tidak bisa membayar, klub dihukum untuk tak boleh mengikuti kompetisi lagi misalnya,” tambah Noor Aman.

BOPI memang mengharuskan kepada seluruh peserta ISL untuk menunjukkan sembilan hal yang harus dipenuhi, seperti, akte berdirinya klub, laporan finansial, NPWP klub, kepastian klub bebas hutang, hasil tes kesehatan seluruh pemain di rumah sakit rujukan BOPI, kontrak pemain, kelayakan stadion, daftar pemain usia muda, serta program Corporate Social ResponsibiltyKlub.

Apabila seluruh klub tidak memenuhi syarat tersebut, BOPI meminta gelaran ISL 2015 ditunda sampai seluruh syarat yang diminta BOPI dipenuhi oleh seluruh klub.

Muhammad ginanjar
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0887 seconds (0.1#10.140)