Model yang Bercita-cita Jadi Polwan
A
A
A
BANDUNG - Bagi perempuan kelahiran Kota Bogor, 20 Maret 1998, Niddy Ambar, aktivitas seni pertunjukan, modeling, dan menyanyi sudah menjadi kegemaran yang ditekuninya sejak kecil.
Kendati demikian, pelajar SMAN 19 Kota Bandung ini berkeingan keras menjadi seorang polwan. Alasannya terbilang sederhana, menjadi anggota polisi wanita (polwan) bisa menjadi media peningkatan kedisiplinan diri, jauh sebelum berupaya meningkatkan
kesadaran masyarakat.
Selain itu, proses menjadi polwan tentu tak bisa dibilang mudah, sehingga Niddy mengaku bisa belajar tanggung jawab dan menghargai proses. “Meski lingkungan keluarga merupakan anggota polisi, namun menjadi polwan memang lahir dari keinginan sendiri.
Idealnya tentu bisa berpartisipasi meningkatkan kesadaran dan kepatuhan buat lingkungan sekitar. Tapi yang paling penting tentu untuk diri sendiri,” jelas Niddy. Soal aktivitas modeling, perempuan yang memiliki hobi menyanyi ini mengaku sudah tumbuh sejak dia duduk di bangku sekolah dasar.
Perkenalan awalnya dengan dunia model dimulai sejak mengikuti berbagai lomba busana muslim tingkat SD se-Kota Bandung. “Dari SD, udah mulai ikut lomba, alhamdulillah pernah juara 1 lomba busana muslim tingkat sekolah se-Kota Bandung dan itu waktu SD,” ujarnya.
Rupanya, aktivitas modeling itu terus berlanjut hingga kini. Dari awal mula permintaan para fotografer yang meminta foto, hingga akhirnya menjadi aktivitas rutin di luar kegiatannya sebagai pelajar. Bahkan dalam Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bandung
beberapa waktu lalu saja, belia ini menjadi partisipan model baju yang bertemakan sarung.
“Kalau aktivitas modeling dari SMP juga sudah mulai, dan sekarang masih tetap shooting di program TVRI, film ‘Kabayan Ingin Jadi Juragan’,” ujarnya. Tak hanya dalam dunia modeling, belia satu ini juga memiliki talenta lain di bidang seni pertunjukan
seperti seni kabaret dan teater.
Pelajar Kota Bandung ini juga mengaku meski aktivitas yang dige marinya terkadang berbenturan dengan kegiatan belajarnya, namun pihak sekolah masih memberi keringanan.
Heru muthahari
Kendati demikian, pelajar SMAN 19 Kota Bandung ini berkeingan keras menjadi seorang polwan. Alasannya terbilang sederhana, menjadi anggota polisi wanita (polwan) bisa menjadi media peningkatan kedisiplinan diri, jauh sebelum berupaya meningkatkan
kesadaran masyarakat.
Selain itu, proses menjadi polwan tentu tak bisa dibilang mudah, sehingga Niddy mengaku bisa belajar tanggung jawab dan menghargai proses. “Meski lingkungan keluarga merupakan anggota polisi, namun menjadi polwan memang lahir dari keinginan sendiri.
Idealnya tentu bisa berpartisipasi meningkatkan kesadaran dan kepatuhan buat lingkungan sekitar. Tapi yang paling penting tentu untuk diri sendiri,” jelas Niddy. Soal aktivitas modeling, perempuan yang memiliki hobi menyanyi ini mengaku sudah tumbuh sejak dia duduk di bangku sekolah dasar.
Perkenalan awalnya dengan dunia model dimulai sejak mengikuti berbagai lomba busana muslim tingkat SD se-Kota Bandung. “Dari SD, udah mulai ikut lomba, alhamdulillah pernah juara 1 lomba busana muslim tingkat sekolah se-Kota Bandung dan itu waktu SD,” ujarnya.
Rupanya, aktivitas modeling itu terus berlanjut hingga kini. Dari awal mula permintaan para fotografer yang meminta foto, hingga akhirnya menjadi aktivitas rutin di luar kegiatannya sebagai pelajar. Bahkan dalam Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bandung
beberapa waktu lalu saja, belia ini menjadi partisipan model baju yang bertemakan sarung.
“Kalau aktivitas modeling dari SMP juga sudah mulai, dan sekarang masih tetap shooting di program TVRI, film ‘Kabayan Ingin Jadi Juragan’,” ujarnya. Tak hanya dalam dunia modeling, belia satu ini juga memiliki talenta lain di bidang seni pertunjukan
seperti seni kabaret dan teater.
Pelajar Kota Bandung ini juga mengaku meski aktivitas yang dige marinya terkadang berbenturan dengan kegiatan belajarnya, namun pihak sekolah masih memberi keringanan.
Heru muthahari
(bhr)