Pasangan Muda Mudi Rayakan Valentine Day dengan Donor Darah
A
A
A
DENPASAR - Peringatan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day di Bali, diwarnai dengan aksi simpatik. Ratusan pasangan muda mudi melakukan aksi donor darah, di Jalan PB Sudirman, Denpasar.
Aksi donor darah itu dimaksudkan untuk menujukkan cinta terhadap sesama manusia yang saling membutuhkan. Para peserta donor banyak berasal dari kalangan pelajar, anak band, pegawai kantoran, dan elemen masyarakat lainnya.
Berdasarkan pengamatan di tempat donor, tampak berjejer tiga buah tempat tidur lipat untuk rebah para pendonor. Mereka mengikuti ketentuan boleh atau tidaknya mendonor darah.
Ketentuan itu mulai dari ukuran cek tensi darah, cek hemoglhobin, kemudian diambil darah. Usai mendonor, pendonor diberikan telur dan teh hangat.
Setelah diambil darah, para pendonor pun diminta untuk tidak terburu-buru bangun. Petugas PMI (Palang Merah Indonesia) mengingatkan, apabila masih terasa pusing sebaiknya pendonor rebah kembali.
Menurut salah satu pasien donor Osin Suryatyani, Valentine Day tidak melulu harus dirayakan dengan cokelat, dan mawar. Menurutnya, donor darah lebih berarti untuk umat manusia yang sangat membutuhkan.
"Pastinya saya ingin berbagi saja, siapa tahu darah saya bisa bermanfaat bagi orang lain. Dengan mendonorkan darah ini juga merupakan kasih sayang terhadap sesama," ungkapnya, usai donor darah di JCI di Denpasar, Sabtu (14/2/2015).
Sementara itu, Pantia Ketua Panitia Donor Darah Diah Widiawati dari Junior Chamber Indonesia (JCI) mengatakan, bahwa kegiatan sosial yang dibuka untuk umum ini merupakan kegiatan untuk membuat sesuatu yang berarti kepada anak muda.
"Ketimbang harus berhura-hura dengan membagikan cokelat, dan mawar, kami mencoba mengajak peduli terhadap sesama. Dan responnya cukup baik. Berjalan dengan lancar," paparnya.
Dia menambahkan, usai donor darah warga yang ikut mendonorkan darahnya akan mendapatkan cokelat dan seikat bunga mawar. Kantong-kantong darah itu, akan diserahkan ke Rumah Sakit (RS) Wangaya, Denpasar.
Aksi donor darah itu dimaksudkan untuk menujukkan cinta terhadap sesama manusia yang saling membutuhkan. Para peserta donor banyak berasal dari kalangan pelajar, anak band, pegawai kantoran, dan elemen masyarakat lainnya.
Berdasarkan pengamatan di tempat donor, tampak berjejer tiga buah tempat tidur lipat untuk rebah para pendonor. Mereka mengikuti ketentuan boleh atau tidaknya mendonor darah.
Ketentuan itu mulai dari ukuran cek tensi darah, cek hemoglhobin, kemudian diambil darah. Usai mendonor, pendonor diberikan telur dan teh hangat.
Setelah diambil darah, para pendonor pun diminta untuk tidak terburu-buru bangun. Petugas PMI (Palang Merah Indonesia) mengingatkan, apabila masih terasa pusing sebaiknya pendonor rebah kembali.
Menurut salah satu pasien donor Osin Suryatyani, Valentine Day tidak melulu harus dirayakan dengan cokelat, dan mawar. Menurutnya, donor darah lebih berarti untuk umat manusia yang sangat membutuhkan.
"Pastinya saya ingin berbagi saja, siapa tahu darah saya bisa bermanfaat bagi orang lain. Dengan mendonorkan darah ini juga merupakan kasih sayang terhadap sesama," ungkapnya, usai donor darah di JCI di Denpasar, Sabtu (14/2/2015).
Sementara itu, Pantia Ketua Panitia Donor Darah Diah Widiawati dari Junior Chamber Indonesia (JCI) mengatakan, bahwa kegiatan sosial yang dibuka untuk umum ini merupakan kegiatan untuk membuat sesuatu yang berarti kepada anak muda.
"Ketimbang harus berhura-hura dengan membagikan cokelat, dan mawar, kami mencoba mengajak peduli terhadap sesama. Dan responnya cukup baik. Berjalan dengan lancar," paparnya.
Dia menambahkan, usai donor darah warga yang ikut mendonorkan darahnya akan mendapatkan cokelat dan seikat bunga mawar. Kantong-kantong darah itu, akan diserahkan ke Rumah Sakit (RS) Wangaya, Denpasar.
(san)