Jalur Sumowono Terputus akibat Longsor

Sabtu, 14 Februari 2015 - 11:35 WIB
Jalur Sumowono Terputus...
Jalur Sumowono Terputus akibat Longsor
A A A
UNGARAN - Bencana longsor masih menjadi ancaman nyata bagi warga Kabupaten Semarang. Hujan yang terjadi sepanjang Kamis( 12/2) siang hingga pagi kemarin memicu tanah longsor di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Sumowono.

Tidak ada korban atas kejadian tersebut tapi tumpukan tanah mengganggu aktivitas petani dan akses penghubung Sumowono-Temanggung. Longsor di Ungaran Barat terjadi di area persawahan Dusun Mrunten, Desa Kalisidi. sawah terasering selebar 80 meter longsor dari ketinggian 20 meter.

Tumpukan tanah tersebut longsor sejauh sekitar 100 meter hingga menimpa sawah dan saluran irigasi Sipasiman di bawahnya. “Di sini ada tiga titik longsor, paling parah yang menimpa saluran irigasi ini, pada Kamis (12/2) sore. Saluran irigasi tertimbun sepanjang 80 meter dengan lebar satu meter,” kata Danramil 14/ Ungaran, Kapten Inf Sumardi disela kerja bakti anggota TNI dengan warga membersihkan material longsor.

Longsor tersebut akibat curah hujan sangat tinggi. Warga sudah menduga akan terjadi longsor lantaran sebelumnya melihat muncul rekahan tanah. “Kami mengimbau ketika turun hujan deras, aktivitas pertanian dihentikan dulu. Juga kepada warga yang bermukim di bawah tebing harus lebih berhati-hati,” ujar Sumardi.

Kepala Desa Kalisidi, Dimas Prayitno mengatakan wilayahnya memang rawan bencana longsor. Kondisi geografis desa mayoritas perbukitan mengingat Kalisidi berada di kaki Gunung Ungaran. “Kami berharap ada bantuan berupa bibit tanaman keras, akan kami tanam untuk memperkuat tanah agar tidak mudah longsor,” ujarnya.

Di waktu yang bersamaan, tebing di pinggir jalan provinsi, penghubung Sumowono-Temanggung, wilayah Desa Lanjan, juga mengalami longsor. Longsor terjadi di empat titik di 100 meter jalan tersebut dan menutup seluruh badan jalan.

Sempat mengganggu aktivitas transportasi masyarakat selama beberapa jam, warga setempat bekerja bakti membersihkan material tanah dan batang pohon yang tumbang akibat longsor. “Longsor terjadi karena hujan deras pada Kamis (12/02) sore. Agar dapat dilintasi kendaraan, warga menyingkirkan tanah dengan alat manual,” ujar Purnomo, 45, warga Lanjan.

Mencegah hal yang tidak dinginkan, warga memberi tanda peringatan bagi pengendara sebelum melintasi titik longsor. Dititik-titik tersebut, pengguna jalan juga harus bergantian melintas.

Agus joko
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5938 seconds (0.1#10.140)