Guru PAUD Cabuli Muridnya di WC Sekolah
A
A
A
MANADO - Guru seharusnya mendidik anak didiknya untuk menjadi orang yang berguna, dan memiliki masa depan yang cerah. Namun, di Kota Manado, Sulawesi Utara, seorang guru playgroup sekolah swasta ternama malah mencabuli muridnya.
Rupanya, aksi pencabulan sang guru telah dilakukan sejak lama. Namun, baru sekarang lah aksi itu berhasil terungkap dan pelaku bisa dijebloskan ke dalam bui.
Terungkapnya aksi tersebut, berawal saat korban dipeluk oleh ibunya. Saat tengah berpelukan itu, ibu korban tidak sengaja menyenggol bagian kelamin sang anak yang masih berusia empat tahun.
Tiba-tiba, sang anak berteriak. Kontan, mendengar anaknya teriak karena dipeluk sang ibu menjadi bertanya-tanya. Kejadian itu berlangsung Januari 2015 lalu. Setelah dirayu sang ibu, sang anak pun akhirnya bercerita.
Dia mengatakan, dikerjai sang guru di kamar mandi. Mendengar cerita anaknya tersebut, sang ibu bukan main kecewanya. Dia tidak pernah menyangka, masa depan anaknya dirusak oleh sang guru.
Tak lama kemudian, sang ibu melapor ke polisi. Laporan itu dibuat pada 6 Februari 2015. Atas laporan itu, aparat kepolisian terpaksa memanggil sang guru dan kepala sekolah untuk melakukan konformasi.
Setelah tiga kali dilakukan pemanggilan sang guru tidak mau menghadap, terpaksa akhirnya polisi menjemput dan menggiringnya secara paksa. Saat ini, pelaku dan kepala sekolah masih diperiksa polisi.
Rupanya, aksi pencabulan sang guru telah dilakukan sejak lama. Namun, baru sekarang lah aksi itu berhasil terungkap dan pelaku bisa dijebloskan ke dalam bui.
Terungkapnya aksi tersebut, berawal saat korban dipeluk oleh ibunya. Saat tengah berpelukan itu, ibu korban tidak sengaja menyenggol bagian kelamin sang anak yang masih berusia empat tahun.
Tiba-tiba, sang anak berteriak. Kontan, mendengar anaknya teriak karena dipeluk sang ibu menjadi bertanya-tanya. Kejadian itu berlangsung Januari 2015 lalu. Setelah dirayu sang ibu, sang anak pun akhirnya bercerita.
Dia mengatakan, dikerjai sang guru di kamar mandi. Mendengar cerita anaknya tersebut, sang ibu bukan main kecewanya. Dia tidak pernah menyangka, masa depan anaknya dirusak oleh sang guru.
Tak lama kemudian, sang ibu melapor ke polisi. Laporan itu dibuat pada 6 Februari 2015. Atas laporan itu, aparat kepolisian terpaksa memanggil sang guru dan kepala sekolah untuk melakukan konformasi.
Setelah tiga kali dilakukan pemanggilan sang guru tidak mau menghadap, terpaksa akhirnya polisi menjemput dan menggiringnya secara paksa. Saat ini, pelaku dan kepala sekolah masih diperiksa polisi.
(san)