Diduga Terlilit Utang, IRT Gantung Diri
A
A
A
SLEMAN - Tumijah (49), warga Cibuk Lor RT 01/ 18, Margoluwih, Seyegan, Sleman, DIY, ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar mandi rumahnya, Selasa (10/2/2015).
Suami korban, Juwari (50), yang menemukan istrinya gantung diri pun langsung shock. Sebab, sebelum dia berangkat ke sawah, istrinya itu masih sempat membuatkan sarapan pagi.
Kejadian itu diketahui Juwari pukul 09.30 WIB saat dia pulang dari kerja buruh di sawah. Begitu masuk ke dalam rumah, Juwari mendapati ponsel milik istrinya berdering.
Karena tidak mendengar suara istrinya, dia pun mencari di belakang rumah. Begitu mengecek kamar mandi, Juwari langsung shock, sebab istrinya didapati sudah tergantung dengan tali yang melilit di leher.
Berharap nyawa istrinya masih bisa diselamatkan, Juwari langsung memotong tali yang digunakan istrinya gantung diri. Setelah istrinya diturunkan, Juwari langsung memberitahukan kejadian itu ke kepala dusun setempat, bersama warga yang saat itu tengah kerja bakti di masjid.
Setelah kepala dusun dan warga datang, bersama dengan keluarga korban mereka mendapati mendapati surat wasiat yang ditulis di kertas.
Adapun surat wasiat itu berbunyi "Tolong Mufid, Mufida dibawa ke Magelang dan jasadku dikuburkan di Magelang," yang berada di atas meja kamar tidur.
Mufid dan Mufida dalam surat wasiat itu tak lain kedua anak kembar korban yang masih berusia tujuh tahun. Di samping surat wasiat itu pula, mereka menemukan uang sejumlah Rp1.070.000. Kejadian itu pun dilaporkan ke Polsek Seyegan.
Panit Reskrim Polsek Seyegan Aiptu HB Sugiyono menyampaikan, dari hasil identifikasi pada tubuh korban tidak ditemukan tanda penganiayaan.
Begitu memeriksa isi pesan yang masuk dalam ponsel korban, diketahui banyak pesan yang intinya orang menagih utang.
"Motifnya bunuh diri diduga karena terlilit utang. Kalau masalah keluarga dari keterangan warga tidak, keluarga mereka rukun-rukun saja, bahkan paginya korban masih buatkan sarapan untuk suaminya," bebernya.
Berdasarkan wasiat dalam sepucuk surat yang ditinggalkan, pihak keluarga membawa jenazah ke Magelang untuk dimakamkan.
Suami korban, Juwari (50), yang menemukan istrinya gantung diri pun langsung shock. Sebab, sebelum dia berangkat ke sawah, istrinya itu masih sempat membuatkan sarapan pagi.
Kejadian itu diketahui Juwari pukul 09.30 WIB saat dia pulang dari kerja buruh di sawah. Begitu masuk ke dalam rumah, Juwari mendapati ponsel milik istrinya berdering.
Karena tidak mendengar suara istrinya, dia pun mencari di belakang rumah. Begitu mengecek kamar mandi, Juwari langsung shock, sebab istrinya didapati sudah tergantung dengan tali yang melilit di leher.
Berharap nyawa istrinya masih bisa diselamatkan, Juwari langsung memotong tali yang digunakan istrinya gantung diri. Setelah istrinya diturunkan, Juwari langsung memberitahukan kejadian itu ke kepala dusun setempat, bersama warga yang saat itu tengah kerja bakti di masjid.
Setelah kepala dusun dan warga datang, bersama dengan keluarga korban mereka mendapati mendapati surat wasiat yang ditulis di kertas.
Adapun surat wasiat itu berbunyi "Tolong Mufid, Mufida dibawa ke Magelang dan jasadku dikuburkan di Magelang," yang berada di atas meja kamar tidur.
Mufid dan Mufida dalam surat wasiat itu tak lain kedua anak kembar korban yang masih berusia tujuh tahun. Di samping surat wasiat itu pula, mereka menemukan uang sejumlah Rp1.070.000. Kejadian itu pun dilaporkan ke Polsek Seyegan.
Panit Reskrim Polsek Seyegan Aiptu HB Sugiyono menyampaikan, dari hasil identifikasi pada tubuh korban tidak ditemukan tanda penganiayaan.
Begitu memeriksa isi pesan yang masuk dalam ponsel korban, diketahui banyak pesan yang intinya orang menagih utang.
"Motifnya bunuh diri diduga karena terlilit utang. Kalau masalah keluarga dari keterangan warga tidak, keluarga mereka rukun-rukun saja, bahkan paginya korban masih buatkan sarapan untuk suaminya," bebernya.
Berdasarkan wasiat dalam sepucuk surat yang ditinggalkan, pihak keluarga membawa jenazah ke Magelang untuk dimakamkan.
(zik)