Lantai Atas Pasar Bulu Terbengkalai

Senin, 09 Februari 2015 - 14:23 WIB
Lantai Atas Pasar Bulu Terbengkalai
Lantai Atas Pasar Bulu Terbengkalai
A A A
SEMARANG - Pasar Bulu yang baru selesai dibangun bisa bernasib sama dengan Pasar Sampangan Kota Semarang. Lantai atas pasar terancam terbengkalai lantaran banyak penjual maupun pembeli yang enggan menempatinya.

Berdasarkan pantauan KORAN SINDO di lapangan, kondisi lantai dua dan tiga Pasar Bulu masih sepi. Dari puluhan kios yang disediakan, banyak di antaranya kosong karena tidak ditempati. Kondisi ini berbeda dengan di basement pasar.

Aktivitas jual beli sangat ramai. Anggota Badan Pertimbangan Pembangunan Kota Semarang Djoko Setijowarno, kemarin, menilai desain Pasar Bulu salah kaprah karena tidak memanusiakan pembeli dan penjual. “Pemkot seolah hanya membangun untuk seskadar mengakomodasi pedagang, tapi juga harus memperhatikan esensi pasar tradisional yang mampu mengakomodasi kenyamanan penjual dan pembeli dalam bertransaksi,” katanya.

Menurutnya, para pedagang dan pembeli memilih berjualan di basement Pasar Bulu dibanding ke lantai dua dan tiga. Jika dibiarkan terus, maka pasar yang dibangun dengan anggaran Rp68,7 miliar itu akan mangkrak. “Kejadian ini harus menjadi pembelajaran Pemkot Semarang, terutama Dinas Pasar. Agar proses revitalisasi Pasar Peterongan yang sebentar lagi dilakukan tidak mengulang kesalahan yang sama,” ujarnya.

Djoko menambahkan, revitalisasi pasar radisional perlu inovasi dan kreativitas Pemkot Semarang. Pasar tradisional bisa dirancang seperti mal dan dikelola dengan profesional. Desain pasar dapat dilakukan seperti mal dengan bagian tengah kosong (void ) yang dapat digunakan untuk berbagai acara. “Harus dikelola secara serius. Pemkot juga dapat mengajak komunitas untuk meramaikan pasar itu. Kalau dilakukan serius, maka pasar tradisional akan ramai dan para pedagang akan laris,” katanya.

Salah satu pedagang sayuran di lantai dua Pasar Bulu, Turmudi, 60, mengakui banyak lapak kosong. “Penjualnya masih enggan menempati dan memilih berjualan di bawah (basement ),” katanya. Turmudi mengakui aktivitas pedagang di basement membuat penjualan di lantai dua lesu. Banyak pedagang yang merugi karena sepi pembeli.

“Tapi mau bagaimana lagi, kami hanya berharap Dinas Pasar tegas dan membuat para pedagang naik semua ke lokasi yang sudah disiapkan,” katanya.

Andika prabowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8761 seconds (0.1#10.140)