Duel Berdarah, 2 Warga Batam Saling Tikam dengan Pisau
A
A
A
BATAM - Duel berdarah dengan menggunakan pisau terjadi antara Muhammad Doni (40), dan Dayat (45), warga Kota Batam, tadi malam. Akibat duel tersebut, keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK).
Salah seorang rekan kedua korban, Ajo mengatakan, masalah antara Doni dan Dayat sudah terjadi sejak empat hari belakangan ini. Permasalahan keduanya berawal dari pengrusakan lapak milik Dayat oleh Doni.
"Masalahnya gara-gara lapak jualan Dayat dirusak Doni, di daerah Simpang Lima Sei Panas, empat hari lalu," kata Ajo, kepada wartawan, Minggu (9/2/2015).
Akibat pengrusakan itu, kaki meja Dayat rusak. Diduga, pemicu perkelahian keduanya berawal dari persoalan itu. "Keduanya memang sudah lama berkelahi mulut, setahu saya masalahnya itu. Tapi saat mereka berkelahi saya tak lihat," ungkapnya.
Dia mendapat kabar keduanya terluka bersimbah darah dari salah seorang kawannya yang menelpon. Benar saja, setibanya di lokasi kejadian, dia melihat keduanya telah bersimbah darah.
"Sepertinya keduanya saling bawa pisau, karena keduanya mengalami luka sayat," katanya.
Pantauan di lokasi kejadian, tepatnya di depan salah satu warung Pangkalan Pickup Jodoh, warga sekitar ramai. Namun mereka enggan membawa kedua korban ke rumah sakit.
Setelah petugas piket Polsek Batuampar datang ke lokasi kejadian, barulah kedua korban dibawa ke rumah sakit. Menurut Doni, saat ditemui di rumah sakit, pukul 22.00 WIB, dirinya ditelepon oleh Dayat agar segera datang ke Pangkalan Pickup.
"Tak lama berbincang dengan Dayat sambil menenggak miras, dia menjadi korban pengeroyokan Dayat dan teman-temannya. Saya dikeroyok Dayat dan belasan temannya," aku Doni.
Pengeroyokan itu karena tudingan Dayat bahwa dirinya mempunyai utang sebesar Rp10 juta. Merasa tak mempunyai utang apapun, maka dia mendatangi Dayat untuk menanyakan utang itu.
"Saya tak ada punya utang, makanya saya datang. Sampai di sana (Pangkalan Lorry Pickup) malah saya dikeroyok," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari polisi. Sementara kedua korban masih menjalani perawatan di ruang inap rumah sakit yang sama.
Salah seorang rekan kedua korban, Ajo mengatakan, masalah antara Doni dan Dayat sudah terjadi sejak empat hari belakangan ini. Permasalahan keduanya berawal dari pengrusakan lapak milik Dayat oleh Doni.
"Masalahnya gara-gara lapak jualan Dayat dirusak Doni, di daerah Simpang Lima Sei Panas, empat hari lalu," kata Ajo, kepada wartawan, Minggu (9/2/2015).
Akibat pengrusakan itu, kaki meja Dayat rusak. Diduga, pemicu perkelahian keduanya berawal dari persoalan itu. "Keduanya memang sudah lama berkelahi mulut, setahu saya masalahnya itu. Tapi saat mereka berkelahi saya tak lihat," ungkapnya.
Dia mendapat kabar keduanya terluka bersimbah darah dari salah seorang kawannya yang menelpon. Benar saja, setibanya di lokasi kejadian, dia melihat keduanya telah bersimbah darah.
"Sepertinya keduanya saling bawa pisau, karena keduanya mengalami luka sayat," katanya.
Pantauan di lokasi kejadian, tepatnya di depan salah satu warung Pangkalan Pickup Jodoh, warga sekitar ramai. Namun mereka enggan membawa kedua korban ke rumah sakit.
Setelah petugas piket Polsek Batuampar datang ke lokasi kejadian, barulah kedua korban dibawa ke rumah sakit. Menurut Doni, saat ditemui di rumah sakit, pukul 22.00 WIB, dirinya ditelepon oleh Dayat agar segera datang ke Pangkalan Pickup.
"Tak lama berbincang dengan Dayat sambil menenggak miras, dia menjadi korban pengeroyokan Dayat dan teman-temannya. Saya dikeroyok Dayat dan belasan temannya," aku Doni.
Pengeroyokan itu karena tudingan Dayat bahwa dirinya mempunyai utang sebesar Rp10 juta. Merasa tak mempunyai utang apapun, maka dia mendatangi Dayat untuk menanyakan utang itu.
"Saya tak ada punya utang, makanya saya datang. Sampai di sana (Pangkalan Lorry Pickup) malah saya dikeroyok," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari polisi. Sementara kedua korban masih menjalani perawatan di ruang inap rumah sakit yang sama.
(san)