Tambak Ikan dan Udang di Tegal Terendam Banjir
A
A
A
TEGAL - Puluhan hektare tambak ikan dan udang siap panen di Kota Tegal terendam banjir akibat hujan deras yang turun sepanjang Jumat 6 Februari 2015 malam. Kerugian yang diderita para petani ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Tambak-tambak yang terendam banjir, tersebar di sejumlah kelurahan di Kecamatan Margadana. Di antaranya Kelurahan Margadana dan Cabawan. Di dua kelurahan tersebut banyak terdapat tambak ikan dan udang vaname.
"Di Kelurahan Margadana ada 50-60 hektare tambak, sedangkan di Cabawan ada 30 hektare tambak. Sebagian besar tambak terendam banjir. Yang paling parah di Margadana," kata Ketua Kelompok Tani Sumber Waras Kelurahan Margadana Abdul Wahab, kepada Sindonews, Sabtu (7/2/2015).
Menurut Wahab, tambak terendam akibat hujan deras yang turun Jumat malam sejak pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Banjir yang menggenang semakin parah karena terjangan rob dari pantai.
"Dari selatan air turun ditambah rob jadi air di tambak semakin naik. Sampai sekarang masih terendam, paling hanya surut 5 centimeter," ujarnya.
Dia mengatakan, sebagian besar tambak yang terendam merupakan tambak siap panen. Petani tinggal menunggu satu hingga dua bulan lagi untuk memanen. Kondisi ini mengakibatkan petani harus menelan kerugian hingga ratusan juta rupiah.
"Dipastikan gagal panen. Kerugian per haktare antara Rp5-10 juta," ujar Wahab yang tambak seluas lima hektare milknya juga terendam.
Selain banyak tambak yang gagal panen, petani yang tambak ikan miliknya belum terendam juga terpaksa memanen dini, karena khawatir hujan deras akan kembali turun dan membuat tambak terendam.
"Kalau dipanen dini otomatis harganya turun. Dari normal harganya Rp15-17.000 per kilo, paling hanya laku Rp12-13.000 per kilo," pungkasnya.
Tambak-tambak yang terendam banjir, tersebar di sejumlah kelurahan di Kecamatan Margadana. Di antaranya Kelurahan Margadana dan Cabawan. Di dua kelurahan tersebut banyak terdapat tambak ikan dan udang vaname.
"Di Kelurahan Margadana ada 50-60 hektare tambak, sedangkan di Cabawan ada 30 hektare tambak. Sebagian besar tambak terendam banjir. Yang paling parah di Margadana," kata Ketua Kelompok Tani Sumber Waras Kelurahan Margadana Abdul Wahab, kepada Sindonews, Sabtu (7/2/2015).
Menurut Wahab, tambak terendam akibat hujan deras yang turun Jumat malam sejak pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Banjir yang menggenang semakin parah karena terjangan rob dari pantai.
"Dari selatan air turun ditambah rob jadi air di tambak semakin naik. Sampai sekarang masih terendam, paling hanya surut 5 centimeter," ujarnya.
Dia mengatakan, sebagian besar tambak yang terendam merupakan tambak siap panen. Petani tinggal menunggu satu hingga dua bulan lagi untuk memanen. Kondisi ini mengakibatkan petani harus menelan kerugian hingga ratusan juta rupiah.
"Dipastikan gagal panen. Kerugian per haktare antara Rp5-10 juta," ujar Wahab yang tambak seluas lima hektare milknya juga terendam.
Selain banyak tambak yang gagal panen, petani yang tambak ikan miliknya belum terendam juga terpaksa memanen dini, karena khawatir hujan deras akan kembali turun dan membuat tambak terendam.
"Kalau dipanen dini otomatis harganya turun. Dari normal harganya Rp15-17.000 per kilo, paling hanya laku Rp12-13.000 per kilo," pungkasnya.
(san)