117 Siswa SD Cigantang Keracunan
A
A
A
TASIKMALAYA - Sedikitnya 117 siswa SD Negeri Cigantang Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, keracunan makanan kemarin.
Kuat dugaan mereka keracunan makanan setelah menyantap makanan berupa ayam goreng tepung yang diolesi saus. Mereka mendapatkan perawatan di Puskesmas Cigantang, aula Kantor Kelurahan Cigantang, dan sebagian dirujuk RSUD DR Soekardjo.
Siswa yang keracunan nyaris berasal dari seluruh kelas di sekolah tersebut. Sehingga aktivitas kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan, karena hingga saat ini masih terdapat sejumlah siswa yang terpaksa masih dirawat karena kondisinya kritis. Pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan (Dinkes) pun kesulitan untuk bisa mendapatkan sampel makanan karena jumlah pedagang jajanan seperti itu yang datang ke sekolah jumlahnya lebih dari dua orang.
“Hampir di setiap kelas ada siswa yang keracunan, kami pun tidak tahu penyebabnya apa hanya informasi gara-gara jajanan di sekolah. Padahal kami hampir setiap hari selalu mewantiwanti kepada siswa agar tidak jajan sembarangan, termasuk mengingatkan kepada para pedagang agar tidak sembarangan dalam menjual makanan jajanannya,” ungkap Salah Seorang Guru SD Negeri Cigantang Dian.
Kepala Puskesmas Cigantang Dedi Turmudzi mengatakan, awalnya anak yang keracunan datang sekitar pukul 22.00 WIB namun hingga lewat tengah malam jumlahnya terus bertambah hingga lebih dari 64 orang. Sebagian dirawat di Puskesmas dan sebagian lagi di aula Kantor Kelurahan karena keterbatasan ruang tempat perawatan, bahkan ada pula yang akhirnya dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya yang kritis.
“Rata-rata secara klinis mereka mengalami mual, muntah, dan pusing-pusing, hanya saja saya belum bisa menyimpulkan keracunannya karena apa. Karena untuk mengetahuinya harus melalui uji laboratorium terlebih dahulu, kendati keterangan dari sejumlah siswa memang mengatakan telah memakan ayam goreng yang diolesi saus. Setelah itu mengalami gejala tadi hingga mencret,” kata Dedi.
Namun pihak Puskesmas Cigantang mengaku kesulitan untuk mendapatkan sampel makanan yang menyebabkan siswa sekolah di Kelurahan Cigantang keracunan massal, karena ham pir seluruhnya mengkonsumsi jajanan bersaus dua hari yang lalu.
Kendati setelah beberapa jam kemudian ada sebagian korban yang mengeluh mualmual, sakit perut, muntah, dan pusing, tetapi setelah dibawa ke puskesmas bisa diobati hingga puncaknya berdatangan korban pada Rabu (4/1) malam kemarin. “Tetapi kami telah mengantongi keterangan dari korban tentang ciri-ciri penjual jajanan tersebut,” ungkap Dedi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Didin Fitriyadi menyebutkan jumlah keseluruhan yang mengalami keracunan sebanyak 117 orang dan merupakan hasil pendataan terbaru korban yang sudah pulih, masih dirawat, dan yang telah dirujuk ke RSUD Dr Soekardjo.
“Dari jumlah itu sebanyak 22 korban masih dirawat di Puskesmas Mangkubumi dan Aula Kelurahan, sedangkan yang kritis dan masih dirawat di RSUD bertambah satu orang menjadi enam orang seluruhnya. Sisanya sudah diperbolehkan pulang dan kondisinya sudah membaik,” ujar Didin.
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman pun memantau korban di Kelurahan Cigantang dan Puskesmas setempat serta menyatakan jika seluruh biaya korban keracunan ditanggung oleh pemerintah. Sedangkan pihak Dinas Kesehatan berencana untuk mengambil sampel kotoran korban keracunan dengan peralatan khusus.
Nanang Kuswara
Kuat dugaan mereka keracunan makanan setelah menyantap makanan berupa ayam goreng tepung yang diolesi saus. Mereka mendapatkan perawatan di Puskesmas Cigantang, aula Kantor Kelurahan Cigantang, dan sebagian dirujuk RSUD DR Soekardjo.
Siswa yang keracunan nyaris berasal dari seluruh kelas di sekolah tersebut. Sehingga aktivitas kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan, karena hingga saat ini masih terdapat sejumlah siswa yang terpaksa masih dirawat karena kondisinya kritis. Pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan (Dinkes) pun kesulitan untuk bisa mendapatkan sampel makanan karena jumlah pedagang jajanan seperti itu yang datang ke sekolah jumlahnya lebih dari dua orang.
“Hampir di setiap kelas ada siswa yang keracunan, kami pun tidak tahu penyebabnya apa hanya informasi gara-gara jajanan di sekolah. Padahal kami hampir setiap hari selalu mewantiwanti kepada siswa agar tidak jajan sembarangan, termasuk mengingatkan kepada para pedagang agar tidak sembarangan dalam menjual makanan jajanannya,” ungkap Salah Seorang Guru SD Negeri Cigantang Dian.
Kepala Puskesmas Cigantang Dedi Turmudzi mengatakan, awalnya anak yang keracunan datang sekitar pukul 22.00 WIB namun hingga lewat tengah malam jumlahnya terus bertambah hingga lebih dari 64 orang. Sebagian dirawat di Puskesmas dan sebagian lagi di aula Kantor Kelurahan karena keterbatasan ruang tempat perawatan, bahkan ada pula yang akhirnya dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya yang kritis.
“Rata-rata secara klinis mereka mengalami mual, muntah, dan pusing-pusing, hanya saja saya belum bisa menyimpulkan keracunannya karena apa. Karena untuk mengetahuinya harus melalui uji laboratorium terlebih dahulu, kendati keterangan dari sejumlah siswa memang mengatakan telah memakan ayam goreng yang diolesi saus. Setelah itu mengalami gejala tadi hingga mencret,” kata Dedi.
Namun pihak Puskesmas Cigantang mengaku kesulitan untuk mendapatkan sampel makanan yang menyebabkan siswa sekolah di Kelurahan Cigantang keracunan massal, karena ham pir seluruhnya mengkonsumsi jajanan bersaus dua hari yang lalu.
Kendati setelah beberapa jam kemudian ada sebagian korban yang mengeluh mualmual, sakit perut, muntah, dan pusing, tetapi setelah dibawa ke puskesmas bisa diobati hingga puncaknya berdatangan korban pada Rabu (4/1) malam kemarin. “Tetapi kami telah mengantongi keterangan dari korban tentang ciri-ciri penjual jajanan tersebut,” ungkap Dedi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Didin Fitriyadi menyebutkan jumlah keseluruhan yang mengalami keracunan sebanyak 117 orang dan merupakan hasil pendataan terbaru korban yang sudah pulih, masih dirawat, dan yang telah dirujuk ke RSUD Dr Soekardjo.
“Dari jumlah itu sebanyak 22 korban masih dirawat di Puskesmas Mangkubumi dan Aula Kelurahan, sedangkan yang kritis dan masih dirawat di RSUD bertambah satu orang menjadi enam orang seluruhnya. Sisanya sudah diperbolehkan pulang dan kondisinya sudah membaik,” ujar Didin.
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman pun memantau korban di Kelurahan Cigantang dan Puskesmas setempat serta menyatakan jika seluruh biaya korban keracunan ditanggung oleh pemerintah. Sedangkan pihak Dinas Kesehatan berencana untuk mengambil sampel kotoran korban keracunan dengan peralatan khusus.
Nanang Kuswara
(ftr)