1.068 Hektare Lahan Pertanian Diserang Hama
A
A
A
KUNINGAN - Sedikitnya 1.068 hektare areal pertanian padi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terancam gagal panen akibat serangan hama yang muncul selama musim hujan kali ini.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP3) Kuningan Triastami mengatakan, jenis hama yang banyak menyerang tanaman padi tersebut di antaranya hama penggerek batang, wereng, tungro dan walang sangit.
Serangan hama terjadi hampir di seluruh kecamatan namun jenisnya berbeda. "Serangan hama masih termasuk dalam kategori ringan dan hanya mengancam sehingga tidak terlalu merugikan petani. Namun kondisi ini perlu terus dipantau sehingga serangannya tidak sampai meluas,” terang Triastami, Rabu (4/2/2015).
Disebutkan, dari 1.068 hektar terserang hama, sebanyak 328 hektare diserang hama penggerek batang. Sebanyak 235 hektare diserang hama BLB wereng, 170 hektare oleh hama glass, 185 hektare hama tungro, dan 150 hektar oleh hama walang sangit.
Hama penggerek batang merupakan hewan sejenis kupu-kupu kecil berwarna putih yang menyerang batang padi. Hama jenis ini tersebar di kawasan pertanian Cidahu, Ciniru, Sindangagung, dan daerah-daerah perbatasan.
Sedangkan hama BLB banyak menyerang daerah Cibingbin dan Kadugede, hama glass di daerah Ciniru, hama Tungro di Cipicung, dan walang sangit di daerah Mandirancan. Menurut Triastami, setiap jenis hama tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan mudah dan dilakukan secara manual oleh para petani.
“Penyemprotan pestisida itu jalan terakhir. Bisa diatasi dulu oleh para petani secara manual seperti dipetik dahan yang terserang hama agar tidak menyebar," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP3) Kuningan Triastami mengatakan, jenis hama yang banyak menyerang tanaman padi tersebut di antaranya hama penggerek batang, wereng, tungro dan walang sangit.
Serangan hama terjadi hampir di seluruh kecamatan namun jenisnya berbeda. "Serangan hama masih termasuk dalam kategori ringan dan hanya mengancam sehingga tidak terlalu merugikan petani. Namun kondisi ini perlu terus dipantau sehingga serangannya tidak sampai meluas,” terang Triastami, Rabu (4/2/2015).
Disebutkan, dari 1.068 hektar terserang hama, sebanyak 328 hektare diserang hama penggerek batang. Sebanyak 235 hektare diserang hama BLB wereng, 170 hektare oleh hama glass, 185 hektare hama tungro, dan 150 hektar oleh hama walang sangit.
Hama penggerek batang merupakan hewan sejenis kupu-kupu kecil berwarna putih yang menyerang batang padi. Hama jenis ini tersebar di kawasan pertanian Cidahu, Ciniru, Sindangagung, dan daerah-daerah perbatasan.
Sedangkan hama BLB banyak menyerang daerah Cibingbin dan Kadugede, hama glass di daerah Ciniru, hama Tungro di Cipicung, dan walang sangit di daerah Mandirancan. Menurut Triastami, setiap jenis hama tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan mudah dan dilakukan secara manual oleh para petani.
“Penyemprotan pestisida itu jalan terakhir. Bisa diatasi dulu oleh para petani secara manual seperti dipetik dahan yang terserang hama agar tidak menyebar," ujarnya.
(lis)