Kapal Pengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Marapas
A
A
A
ANAMBAS - Kapal Layar Motor (KLM) Artika Jaya tenggelam dalam perjalanan menuju Anambas. Kapal barang yang membawa sembako itu berangkat dari Tanjungpinang, sejak Kamis 29 Januari 2015 menuju Anambas.
Diduga kalebihan muatan, kapal berbobot 143 Gross Ton (GT) tersebut diduga mengalami rusak mesin, sebelum akhirnya tenggelam sekitar perairan Marapas 25 mil dari Tanjungpinang.
Hal ini tentu membuat keluarga para anak buah kapal (KLM) Artika Jaya menjadi khwatir. Yati (28), salah seorang keluarga korban mengaku sempat khawatir mendengar kapal tersebut tenggelam, karena suaminya Endi, menjadi ABK di kapal tersebut. Sebelum dirinya mendapat kabar yang pasti, dia dan anaknya tidak bisa tidur.
"Hati siapa yang tak khawatir jika suami mengalami musibah. Tapi mendengar suami saya selamat karena indah kapal, makanya saya agak tenang sedikit, bahkan anak saya tidak bisa tidur mendengar kabar kapal ayahnya tenggelam," kata Yati, kepada sejumlah wartawan, Senin (2/2/2015).
Kabar mengenai tenggelamnya kapal tersebut, sebelumnya sudah menjadi pembicaraan hangat bagi masyarakat Anambas. Namun Yati belum percaya. Tapi ketika mendapat telepon dari saudaranya dari Tajungpinang jika suaminya selamat, makanya dirinya tenang. Padahal, sebelum berangkat Endi sempat menelepon Yati, bahwa mereka akan berangkat ke Anambas.
"Kabar mengenai kapal tenggelam itu saya dengar sudah ramai dibicarakan orang. Namun saat itu saya tidak percaya dan mencoba menghubungi keluarga yang ada di Tanjungpinang dan ternyata benar. Padahal, sebelum berangkat ayah anak-anak ini sempat telepon saya," katanya.
Kekhwatian Yati akhirnya hilang, ketika mendapat kabar jika seluruh awak kapal selamat, bahkan dalam waktu dekat Endi akan kembali ke Tarempa. Dirinya juga sangat mengucap syukur, karena suaminya bisa dalam keadaan selamat, walaupun kapalnya tenggelam.
"Sekarang saya sedikit lega mendapat kabar dari keluarga di Pinang, jika ayahnya anak-anak selamat beserta ABK lainnya. Sebelumnya, tidak pernah kejadian seperti ini, dan dia sudah dua tahun bekerja di sana," katanya.
Dari informasi yang berhasil diperoleh di lapangan, sebelum tenggelam KLM Artika Jaya sempat ditarik menggunakan kapal Viola dari Anambas, setelah dihubungi oleh awak kapal.
Tiga dari empat mesin pompa yang ada dalam kapal diketahui juga mengalami kerusakan, sehingga air dengan mudah masuk ke dalam kapal. Awak kapal pun berhasil selamat setelah berpindah ke kapal Viola untuk selanjutnya dibawa ke Tanjungpinang.
Diduga kalebihan muatan, kapal berbobot 143 Gross Ton (GT) tersebut diduga mengalami rusak mesin, sebelum akhirnya tenggelam sekitar perairan Marapas 25 mil dari Tanjungpinang.
Hal ini tentu membuat keluarga para anak buah kapal (KLM) Artika Jaya menjadi khwatir. Yati (28), salah seorang keluarga korban mengaku sempat khawatir mendengar kapal tersebut tenggelam, karena suaminya Endi, menjadi ABK di kapal tersebut. Sebelum dirinya mendapat kabar yang pasti, dia dan anaknya tidak bisa tidur.
"Hati siapa yang tak khawatir jika suami mengalami musibah. Tapi mendengar suami saya selamat karena indah kapal, makanya saya agak tenang sedikit, bahkan anak saya tidak bisa tidur mendengar kabar kapal ayahnya tenggelam," kata Yati, kepada sejumlah wartawan, Senin (2/2/2015).
Kabar mengenai tenggelamnya kapal tersebut, sebelumnya sudah menjadi pembicaraan hangat bagi masyarakat Anambas. Namun Yati belum percaya. Tapi ketika mendapat telepon dari saudaranya dari Tajungpinang jika suaminya selamat, makanya dirinya tenang. Padahal, sebelum berangkat Endi sempat menelepon Yati, bahwa mereka akan berangkat ke Anambas.
"Kabar mengenai kapal tenggelam itu saya dengar sudah ramai dibicarakan orang. Namun saat itu saya tidak percaya dan mencoba menghubungi keluarga yang ada di Tanjungpinang dan ternyata benar. Padahal, sebelum berangkat ayah anak-anak ini sempat telepon saya," katanya.
Kekhwatian Yati akhirnya hilang, ketika mendapat kabar jika seluruh awak kapal selamat, bahkan dalam waktu dekat Endi akan kembali ke Tarempa. Dirinya juga sangat mengucap syukur, karena suaminya bisa dalam keadaan selamat, walaupun kapalnya tenggelam.
"Sekarang saya sedikit lega mendapat kabar dari keluarga di Pinang, jika ayahnya anak-anak selamat beserta ABK lainnya. Sebelumnya, tidak pernah kejadian seperti ini, dan dia sudah dua tahun bekerja di sana," katanya.
Dari informasi yang berhasil diperoleh di lapangan, sebelum tenggelam KLM Artika Jaya sempat ditarik menggunakan kapal Viola dari Anambas, setelah dihubungi oleh awak kapal.
Tiga dari empat mesin pompa yang ada dalam kapal diketahui juga mengalami kerusakan, sehingga air dengan mudah masuk ke dalam kapal. Awak kapal pun berhasil selamat setelah berpindah ke kapal Viola untuk selanjutnya dibawa ke Tanjungpinang.
(san)