3 Anak di Banten Meninggal Akibat DBD

Senin, 02 Februari 2015 - 13:03 WIB
3  Anak di Banten Meninggal Akibat DBD
3 Anak di Banten Meninggal Akibat DBD
A A A
SERANG - Tiga anak-anak di Provinsi Banten dilaporkan meninggal dunia akibat wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Berdasarkan data yang diperoleh ketiga korban diantaranya Suci (6) warga Kabupaten Lebak yang meninggal pada hari Sabtu 24 Januari 2014 setelah dilakukan perawatan di Rumah Sakit Misi Lebak akibat dari lambannya rumah sakit menangani korban DBD.

Semantara itu di Kabupaten Serang dua anak meninggal yakni Galang (10) warga kampung Herendong Paras RT 09/RW 03 Desa Jawilan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, pada Sabtu 31 Januari 2015 saat perawatan di Rumah Sakit Sri Asih Serang.

Korban kedua dari Kabupatenn Serang yaitu Bayu (2) warga Kampung Dahu Pasir, Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang yang meninggal pada waktu yang bersamaan dengan Galang. Namun Bayu meninggal saat setelah dilakukan perawatan di Puskemsas Cikande.

Walaupun sudah menelan korban jiwa sebanyak tiga balita Pemerintah Provinsi masih dianggap belum membahayakan dan belum termasuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sigit Wardjojo mengungkapkan bahwa adanya peningkatan kasus DBD terutama pada musim penghujan ini di Banten.

"Di Banten sendiri belum terlalu menonjol seperti di tempat-tempat lainnya. Hanya saja memang ada kasus DBD, karena cuaca seperti saat ini, hujan panas, hujan panas terus" katanya saat ditemui Sindonews.com, Senin (2/2/2015)

Berdasarkan data dari Dinkes Provinsi Banten dari tahun 2014 tercatat sebanyak 2.660 kasus DBD. Dimana, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi penyumbang kasus DBD terbanyak dengan jumlah 570 kasus, disusul Kota Tangerang 472 kasus, Kota Cilegon 428 kasus.

Sedangkan untuk Kabupaten Tangerang 315 kasus, Kabupaten Lebak 289 kasus, Kabupaten Serang 284 kasus, Kota Serang 188 kasus, dan Kabupaten Pandeglang 114 kasus.

"Yang jelas tidak ada peningkatan yang drastis untuk tahun ini, masih landai-landai aja," ungkapnya.

Sementara itu menurut Kepala Bagian Program Pengelolaan DBD Dinkes Kota Serang Jaka Purwarna mencatat sebanyak 16 kasus DBD di wilayahya pada bulan Januari dan kini masih dalam perawatan di Rumah sakit.

"Jumlahnya pasti akan bertambah dilihat dari cuaca yang seperti saat ini masih belum menentu, kasus DBD terbanyak berada di wilayah Kecamatan Serang, karena nyamuk aedes aegypti berkembang biak ditempat yang bersih," jelas Jaka.

Untuk meminimalisir jumlah kasus DBD pihaknya juga terus melakukan sosialisasi pencegahan pengembangbiakan nyamuk dengan cara (3M) yaitu Menutup, Mengubur, dan Menguras tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk yang bisa mematikan tersebut.

"Saat ini Kota Serang waspada, untuk itu warga diminta bersama sama membersihkan lingkungannya dari genangan-genangan air," ungkap Jaka.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6061 seconds (0.1#10.140)