Ribuan Hektare Sawah di Majalengka Terendam Banjir

Minggu, 01 Februari 2015 - 22:27 WIB
Ribuan Hektare Sawah...
Ribuan Hektare Sawah di Majalengka Terendam Banjir
A A A
MAJALENGKA - Ribuan hektare sawah di empat desa di Kecamatan Ligung dan Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka terendam banjir. Banjir tersebut disebabkan meluapnya Sungai Cikamangi yang masuk wilayah Kecamatan Ligung.

Keempat desa itu yakni Desa Sukawera, Desa Leuweunghapit, Desa Majasari Kecamatan Ligung dan Desa Lojikobong Kecamatan Sumberjaya.

Salah seorang petani yang sawahnya berdekatan dengan Sungai Cikamangi, Casidi, menjelaskan, jika musim hujan tiba Sungai Cikamangi dipastikan meluap dan tanaman padi dipastikan terendam banjir. Masalah banjir tersebut terjadi setiap tahunnya dan air baru surut setelah empat hari.

Namun, pemerintah daerah maupun instansi terkait lainnya belum menangani masalah klasik ini.

"Kalau sering terendam banjir, tanaman padi menjadi rusak dan kami selalu gagal panen, hingga rugi puluhan juta rupiah," ujarnya.

Dirinya sudah berulang kali meminta bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) untuk mengatasi persoalan itu. Tapi, hingga saat ini permintaan para petani tidak pernah digubris.

"Sudah bosan dengan janji-janji petugas BBWSC, katanya mau menangani masalah meluapnya Sungai Cikamangi. Tapi hingga detik ini belum ada aksi nyata, hanya sebatas omongan belaka," katanya dengan nada kesal, Minggu (1/2/2015).

Keluhan serupa diutarakan petani lainnya Wasma, warga Desa Leuwenghapit. Dia menjelaskan, kerugian akibat banjir yang merendam tanaman padinya mencapai puluhan juta rupiah.

"Kalau musim hujan seperti ini kerugian pasti bertambah. Karena tanaman padi yang ditanam sebagian mati akibat terendam banjir. Banjir ini langganan, apalagi tanggul yang ada di Sungai Cikamangi sudah jebol," jelasnya.

Kepala Desa Leuweunghapit Arifin menjelaskan, pihaknya menuntut BBWSC segera menormalisasi aliran Sungai Cikamangi karena selalu merugikan petani.

"Kami harap BBWSC segera turun tangan, agar kerugian petani tidak terjadi setiap tahunnya," jelasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0781 seconds (0.1#10.140)