Lima Kabupaten Dirikan Posko AirAsia
Lima Kabupaten Dirikan Posko AirAsia
A
A
A
MAKASSAR - Upaya pencarian korban AirAsia QZ8501 yang dipusatkan di Posko Utama Tim Basarnas di Majene diperluas. Sebanyak lima kabupaten di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mendirikan Posko SAR Gabungan yang melibatkan instansi dinas pemerintah daerah setempat.
Posko AirAsia itu berada di Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Parepare.
Selain itu, Tim Basarnas Makassar yang ikut bergabung di Basarnas Majene, Sulawesi Barat juga mendapatkan bantuan Basarnas Balikpapan, Basarnas Denpasar, dan Basarnas Palu.
Kepala Bagian Operasional Basarnas Kota Makassar Deden Ridwansyah mengatakan, di posko utama yang dipusatkan di Kabupaten Majene, sebanyak 180 tim gabungan dari sejumlah organisasi dibentuk melakukan pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501.
Dalam melakukan pencarian, mereka menggunakan dua kapal dan lima perahu karet menyisir permukaan laut serta bibir pantai.
"Hasil pencarian kita berakhir pukul 17.30 WITA. Selama penyisiran, Tim Basarnas terhalang oleh gelombang tinggi di Perairan Majene. Hari ini (kemarin), hasilnya nihil, berbeda dengan kemarin ditemukan potongan tubuh dan serpihan," kata Deden yang dikonfirmasi melalui via ponselnya, Sabtu (31/1/2015).
Deden menambahkan, penyisiran laut dilakukan oleh timnya bersama dengan tim pencarian berkisar 60 kilometer dari permukaan darat.
"Sampai hari ini, tim pencarian korban AirAsia maupun relawan masih semangat. Kami berharap korban lain bisa ditemukan. Mengenai penghentian pencarian di wilayah Perairan Sulsel kita menunggu keputusan dari Basarnas Pusat."
Posko AirAsia itu berada di Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Parepare.
Selain itu, Tim Basarnas Makassar yang ikut bergabung di Basarnas Majene, Sulawesi Barat juga mendapatkan bantuan Basarnas Balikpapan, Basarnas Denpasar, dan Basarnas Palu.
Kepala Bagian Operasional Basarnas Kota Makassar Deden Ridwansyah mengatakan, di posko utama yang dipusatkan di Kabupaten Majene, sebanyak 180 tim gabungan dari sejumlah organisasi dibentuk melakukan pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501.
Dalam melakukan pencarian, mereka menggunakan dua kapal dan lima perahu karet menyisir permukaan laut serta bibir pantai.
"Hasil pencarian kita berakhir pukul 17.30 WITA. Selama penyisiran, Tim Basarnas terhalang oleh gelombang tinggi di Perairan Majene. Hari ini (kemarin), hasilnya nihil, berbeda dengan kemarin ditemukan potongan tubuh dan serpihan," kata Deden yang dikonfirmasi melalui via ponselnya, Sabtu (31/1/2015).
Deden menambahkan, penyisiran laut dilakukan oleh timnya bersama dengan tim pencarian berkisar 60 kilometer dari permukaan darat.
"Sampai hari ini, tim pencarian korban AirAsia maupun relawan masih semangat. Kami berharap korban lain bisa ditemukan. Mengenai penghentian pencarian di wilayah Perairan Sulsel kita menunggu keputusan dari Basarnas Pusat."
(zik)
Explore More