Tiga Bocah di Pekalongan Meninggal Akibat DBD
A
A
A
KAJEN - Sedikitnya tiga bocah meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang bulan Januari 2015 ini. Masyarakat diminta untuk waspada terhadap penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.
"Selama bulan Januari 2015 ini, tercatat ada 15 penderita DBD di Kabupaten Pekalongan, tiga korban di antaranya meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dr Sutanto Setiabudi, Sabtu (31/1/2015).
Dia mengungkapkan, tiga korban meninggal dunia akibat DBD itu adalah anak-anak. Ketiga korban merupakan warga Desa Kalimojosari, Kecamatan Doro, Desa Ponolawen, Kecamatan Kesesi, dan yang terbaru di Desa Tosaran, Kecamatan Kedungwuni.
"Ada yang berusia 4 tahun, ada juga yang berusia 7 tahun," ungkapnya.
Sementara itu, pada tahun 2014 terdapat lima warga yang meninggal akibat DBD. Sedangkan secara keseluruhan di Kabupaten Pekalongan terdapat 179 kasus DBD.
Jika dibandingkan kasus serupa pada bulan Januari 2014, jumlah penderita DBD mengalami penurunan. Namun jumlah korban meninggal dunia lebih banyak di awal tahun 2015 ini.
"Sepanjang Januari 2014 terdapat 17 kasus DBD, dengan korban meninggal sebanyak dua orang. Untuk daerah endemis saat ini antara lain yakni Kedungwuni dan Kajen."
"Selama bulan Januari 2015 ini, tercatat ada 15 penderita DBD di Kabupaten Pekalongan, tiga korban di antaranya meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dr Sutanto Setiabudi, Sabtu (31/1/2015).
Dia mengungkapkan, tiga korban meninggal dunia akibat DBD itu adalah anak-anak. Ketiga korban merupakan warga Desa Kalimojosari, Kecamatan Doro, Desa Ponolawen, Kecamatan Kesesi, dan yang terbaru di Desa Tosaran, Kecamatan Kedungwuni.
"Ada yang berusia 4 tahun, ada juga yang berusia 7 tahun," ungkapnya.
Sementara itu, pada tahun 2014 terdapat lima warga yang meninggal akibat DBD. Sedangkan secara keseluruhan di Kabupaten Pekalongan terdapat 179 kasus DBD.
Jika dibandingkan kasus serupa pada bulan Januari 2014, jumlah penderita DBD mengalami penurunan. Namun jumlah korban meninggal dunia lebih banyak di awal tahun 2015 ini.
"Sepanjang Januari 2014 terdapat 17 kasus DBD, dengan korban meninggal sebanyak dua orang. Untuk daerah endemis saat ini antara lain yakni Kedungwuni dan Kajen."
(zik)